21

645 71 11
                                    

Waktu menunjukkan pukul 05:50 pagi. Matahari belum sepenuhnya muncul, suasana di luar juga masih lumayan dingin dan jalanan masih sepi, tetapi Rami sudah stand by di halte untuk pergi ke sekolah.

Rami memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya. Sudah jadi kebiasaan Rami untuk berangkat lebih awal dari pada yang lain, hal itu ia terapkan sejak SMP. Di tambah ibunya yang sedikit bawel jika Rami tidak segera berangkat ke sekolah karena jarak rumahnya dengan sekolah cukup jauh.

Sesampainya di sekolah, gerbang tidak sepenuhnya terbuka namun ada satpam yang jaga disana. Bisa dibilang Rami lumayan dekat dengan satpam tersebut karena dirinya yang sangat rajin datang di pagi buta.

"Duluan ya pak" Sahut Rami sembari membungkukkan badanya, sedangkan pak satpam tersebut tersenyum.

"Tumben nak Rami datang kedua-- biasanya pertama" Ujar pak satpam yang membuat langkah Rami terhenti.

"Ya?.."

"Iya, biasanya kamu selalu pertama, tapi kali ini ada orang yang lebih pagi dari kamu."

Rami hanya ber-oh ria, ia tak memusingkan hal itu. Karena mau siapapun yang datang pertama, ia tak begitu peduli. Lalu Rami pun berpamitan ke pak satpam dan langsung masuk ke sekolah.

"Langsung ke kelas aja deh, kalau di asrama takut ketiduran" Pikir Rami yang langsung beranjak menuju kelasnya

Rami terlihat bingung melihat lampu kelasnya nyala, biasanya lampu kelasnya itu masih padam, "Apa OB kali yah yang nyalain??"

Sepi..di kelasnya tak ada orang. Namun Rami tak ingin ambil pusing, ia langsung duduk dan membuka buku pelajarannya hari ini sembari mencatatat beberapa poin penting. Di tengah ia sedang asik menulis, ia merasa harus ke toilet.

"Toilet dulu deh" Rami melepaskan jaketnya dan langsung pergi begitu saja.

Selama di toilet pikiran Rami kemana-mana, ia merasa ada yang aneh dengan hari ini. Entah mengapa seperti ada yang mengawasinya, tapi ia berusaha berpikir semoga tidak terjadi apa-apa. Selesai mencuci tangannya, ia beranjak untuk kembali ke kelas.

"Loh??!"

Rami berusaha membuka pintu toilet, tiba-tiba saja pintunya terkunci dari luar seperti ada yang menjanggal gagang pintu tersebut. Ia mencoba menarik gagang pintu dengan keras, namun gagal. Sama sekali tak bisa dibuka.

"Halo!!?? ada orang di luar gak???!!!"

Nihil, tak ada jawaban. Tentu saja, saat ini masih pukul 06:59 . Rata-rata siswa baru berangkat pada pukul 07:00 dan masuk kelas tepat pada pukul 08:00. Rami terdiam, saat ini tak ada yang bisa ia lakukan, karena toilet ini benar-benar tertutup. Meskipun ada ventilasi untuk keluar, tapi terlalu kecil untuk badannya yang titan itu.

Mau tak mau ia harus menunggu orang lain untuk membukanya, Rami pun menyenderkan tubuhnya ke dinding. Ia sedikit menyesal karena tak bawa ponselnya.

7 menit telah berlalu. Tiba-tiba terdengar suara barang yang di pindahkan, lalu pintu toilet terbuka.

"Haerin?" Sahut Rami melihat gadis berwajah kucing itu di ambang pintu

"..makasih yah udah mau bukain pintunya, gua gak tau tiba-tiba ke kun--"

Haerin tak mendengarkan omongan Rami, ia langsung masuk ke salah satu bilik toilet. Rami yang melihat itu sedikit bingung. Namun memang pada dasarnya Haerin itu tak banyak omong, meskipun mereka sekelas tapi Rami ataupun Haerin tak pernah saling berbicara satu sama lain.

"Ya udah deh..balik kelas aja" Pasrah Rami sembari melangkahkan kakinya ke luar, ia pun melihat sapu di pojok dinding. Rami pun berasumsi jika ada seseorang yang menguncinya dari luar dengan sapu tersebut.

Attract LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang