Ruang OSIS begitu ramai, seluruh anggota OSIS tengah berkumpul di ruangan tersebut hingga terasa sesak.
Yup, 3 minggu lagi sekolah ini akan mengadakan festival olahraga yang diselenggarakan setiap tahunnya. Para OSIS begitu sibuk melakukan banyak hal, gagasan demi gagasan mereka lontarkan ke satu sama lain, mengecek beberapa peralatan olahraga hingga rundown acara. Festival ini berlangsung selama 3 hari, dan selama 3 hari itu para siswa bebas dari kegiatan belajar.
Pharita yang menjadi bagian dari OSIS pun berlalu lalang seharian dari kelas ke kelas bahkan ke setiap lapangan. Kakinya berasa mau lepas, ia tak sempat istirahat sama sekali dari pagi. Akhirnya ia memutuskan untuk duduk di bangku koridor SMP, seharusnya sekarang ia pergi ke kelas cowok untuk menanyakan data siswa yang mengikuti lomba sepak bola.
Ia menghela napasnya dengan kasar, "Kenapa sih anak OSIS dikit banget..."
Sangat disayangkan OSIS di Star School ini tidak sepadan dengan jumlah seluruh siswanya. keseluruhan siswa SMP dan SMA ada 2.100 orang, masing-masing angkatan memiliki 350 orang. Tiap kelas dibagi menjadi 8 kelas baik SMP ataupun SMA, jadi kalau dihitung jumlah siswa tiap kelas berjumlah 43 atau 44 orang.
Banyak dari mereka tidak mengikuti OSIS karena alasan tertentu, ya..karena jadi siswa di sekolah ini aja sudah berat apalagi jadi OSIS, yang kadang harus dispen dan ketinggalan beberapa materi. Makanya yang jadi anak OSIS rata-rata pintar membagi waktu mereka. Meskipun sibuk, prestasi mereka tetap berjalan.
Pharita juga sebenarnya tak ingin menjadi bagian dari OSIS, tapi berawal dari dia yang sekedar membantu..tiba-tiba langsung di masukkan ke bagian OSIS oleh Jihoon. Awalnya Pharita menolak, hanya saja Giselle selaku waketu selalu menghantui dirinya untuk tetap bertahan di OSIS. Dan terpaksalah dia masuk OSIS karena tak enak dengan kakak kelasnya itu, ditambah anak OSIS hanya 40, 30 anak SMA dan sisanya anak SMP.
Jadi wajar kalau OSIS selalu kewalahan setiap mengadakan event sekolah.
"Pharita!!"
Mendengar bunyi yang familiar, ia pun menoleh ke arah orang yang berlari mendekatinya.
"Apa Yon?" Tanya Pharita kearah gadis bernama Sullyon itu. Pharita dan Sullyon merupakan teman sesama OSIS dan modelling, hanya saja Sullyon berhenti menjadi model saat kelas 9, dikarenakan ia ingin fokus untuk menjadi seorang idol.
"Di panggil Kak Giselle di ruang OSIS" Ujar Sullyon
Pharita yang mendengar itu menghela napasnya berat, baru saja ia dari ruang OSIS dan sekarang harus balik lagi. Sebenarnya dia senang bisa diandalkan sama yang lain, tapi kalau begini terus kan...ah sudahlah, intinya Pharita sudah capek.
"Biar gua aja yang nanyain datanya, lo ke ruangan aja" Sullyon langsung mengambil beberapa lembaran kertas dari tangan Pharita. Pharita yang paham pun langsung pergi dan tak lupa berterima kasih ke temannya itu.
Saat di ruang OSIS, cuma ada Giselle seorang yang sibuk mengetik dan membuka lembaran demi lembaran kertas.
"Gua capek sih, tapi kayaknya lebih capean Kak Giselle" Batin Pharita, ia pun langsung menghampiri kakak kelasnya itu, "Ada apa manggil kak?"
"Oh Rita-ya! tolong tanyain daftar nama perwakilan lomba dari kelas 10-a ya ..dari kemarin mereka belum nyerahin" Pinta Giselle yang matanya masih tertuju pada layar laptop
"Kalau semisal ada gurunya, tolong ditunggu aja ya" Lanjutnya. Pharita mengangguk, saat hendak ia ingin pergi, Giselle menghentikan langkah Pharita,
"Maaf ya selalu gua repotin, soalnya gua percaya sama cara kerja lo yang gak setengah-setengah itu. Gua harap di periode lo banyak yang daftar masuk OSIS ya.. biar lo gak capek kaya sekarang" Tutur Giselle
Pharita tersenyum, "Makasih buat pujiannya kak..gua seneng kok direpotin sama orang keren. Gua permisi ya kak" Pharita menutup pintu ruangan OSIS dan langsung pergi ke kelas 10-a.
☆*: .。. o(≧▽≦)o .。.:*☆(❁'◡'❁)
Pharita melihat keadaan kelas 10-a dari luar. Terlihat semua sedang fokus
"Ohh pelajarannya Pak June..pantes pada belum kelar" Gumam Pharita. Pharita memutuskan untuk duduk di bangku koridor yang tak jauh dari kelas tersebut, ia paham betul guru fisika itu pasti akan selesai lama karena cara mengajarnya yang suka diselingi cerita dia.
Selang 10 menit, ia merasa kantuk. Angin sepoi-sepoi yang berhembusan, ditambah koridor yang sepi membuatnya ingin terlelap sebentar, hingga tanpa sadar ia terlelap dalam keadaan duduk.
Chiquita yang baru saja selesai dengan pelajaran kedua memutuskan untuk pergi ke kelas Ahyeon. Kebetulan dompet Ahyeon ketuker dengannya tadi pagi. Sebenarnya dia ingin langsung ke kantin tapi ia merasa tidak enak jika harus pakai uang kakaknya tanpa izin.
Ia berjalan santai selama di koridor SMA, hanya sedikit orang yang berlalu lalang, mungkin karena memang belum banyak yang beristirahat untuk jam makan siang. Chiquita tanpa sengaja melihat Pharita yang terlelap di bangku, ia pun mendekatinya
"Kak Rita..kak..Kak Rita.." Chiquita menepuk pelan tubuh Pharita
Pharita yang merasa terganggu pun membuka matanya pelan, "Chiki?". Tersadar ia telah tidur, Pharita pun langsung mengucek matanya dan duduk tegap
"Kakak kenapa tidur disini? emang gak sakit badanya?" Tanya Chiquita sembari duduk disamping Pharita
"Gua juga gak nyadar kalau ketiduran, gua mau ngambil data lomba di kelas Rami sama Ahyeon, tapi dari tadi belum kelar..." Jelas Pharita sembari merenggangkan badannya
"Lo mau ngapain kesini?"
Chiquita memperlihatkan dompet Ahyeon, "Dompet aku ketuker"
Tiba-tiba Pak June keluar kelas, melihat itu Pharita dan Chiquita langsung buru-buru ke kelas 10-a. Pharita mengetok pintu, sedangkan Chiquita mengintip dari jendela, ia mempersilahkan Pharita untuk terlebih dulu menyelesaikan urusannya.
"Permisi..daftar perwakilan lomba dari kelas kalian udah selesai?" Tanya Pharita dengan sopan, semua atensi langsung mengarah ke arah ambang pintu. Salah satu dari mereka langsung mendekati Pharita sembari membawa selembar kertas.
"Ini udah kak..maaf ya gak langsung ngasih"
Pharita tersenyum, "Gak apa-apa, makasih ya..". Kemudian Pharita langsung pergi kearah Chiquita. Chiquita melambaikan tangannya dari luar jendela, Ahyeon yang melihat adiknya pun langsung buru-buru keluar.
"Ketuker yah..nih!" Ahyeon langsung menyerahkan dompet Chiquita, sejujurnya ini sering terjadi diantara keduanya. Setiap mereka berangkat dari rumah, ibunya selalu memasukkan uang ke dompet mereka dan di jajarkan di meja tengah, dan itu kadang membuat mereka tak sadar karena dompet mereka punya motif yang sama.
"Kak Ahyeon mau ke kantin bareng gak?" Tanya Chiquita sambil menunjuk dirinya dan Pharita yang berdiri di samping Chiquita
Ahyeon berpikir sejenak, "Hmm.." "Boleh deh!"
Ditengah mereka sedang mengobrol, Rami keluar dengan buku di tangannya
"Oh! Kak Rami mau ke kantin? bareng kita mau gak?" Tawar Chiquita saat melihat Rami
"Gak usah, makasih..gua mau ke perpus, duluan yah" Rami langsung pergi begitu saja
Chiquita sedikit merasa aneh, entah mengapa rasanya Rami seperti menghindar. Di tambah kakaknya itu diam saja, biasanya dia bakalan maksa Rami buat ikut bareng dia.
"Masih belum baikkan?" Tanya Pharita tiba-tiba, Chiquita yang mendengar itu bingung
Ahyeon mendecak, "Gak usah dibahas kak.."
"Kak Ahyeon lagi berantem sama Kak Rami? kenapa?" Tanya Chiquita yang penasaran, sedangkan Ahyeon tetap diam, wajahnya menggambarkan orang yang tak mau menjawab pertanyaan tersebut
"Lo laper kan dek..ayo ke kantin!" Ajak Ahyeon yang langsung mengalihkan topik, sedangkan Chiquita masih bertanya-tanya, hanya saja Ahyeon ataupun Pharita tak ada yang mau jawab.
"Nanti lo juga tau kok Chik" Ujar Pharita berusaha menenangkan Chiquita.
"Kenapa sih pada main rahasia-rahasiaan" Chiquita menghela napasnya, entah kenapa hanya dia seorang yang tak tau apapun masalah kakaknya dan Rami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attract Light
FanfictionIni cerita tentang kita ber-tujuh, gadis remaja yang ingin hidup normal layaknya anak seumuran Fear or Light. • • • [Update tidak menentu] #Babymonster