9

737 98 8
                                    

Mereka semua sepakat untuk bermalam di asrama kecuali Rami dan Ahyeon, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Sekarang Ruka, Asa dan Pharita sedang membereskan kamar Pharita, sedangkan Rora dan Chiquita menyuci alat makan bekas mereka.

"Pasti berat yah jadi Rami.."

Asa membuka suara, Pharita dan Ruka yang sedang memasukkan sampah pun berhenti

"Kenapa?" Tanya Pharita

"Jadi anak beasiswa di sekolah ini itu bebannya gede tau" Jawab Asa sembari melanjutkan kegiatan melap meja, Ruka yang mendengar itu mengangguk

"Wajib mengikuti lomba setidaknya 2 kali setiap bulannya kecuali di bulan ujian, nilai gak boleh turun, harus jadi siswa aktif, konsekuensi kalau tidak dilakukan ya..dicabut beasiswanya" Ruka menjabarkan beberapa kontrak yang tertera untuk anak beasiswa

Pharita mengerutkan keningnya,"Kok gua baru tau..."

"Ini peraturan baru, dulu anak beasiswa mah sama aja kaya kita, tapi semenjak adanya kasus Minji yang kebetulan si Ryujin itu anak beasiswa, makanya di buat kaya gini" Jelas Ruka

Ya, Ryujin itu anak beasiswa pertama di angkatan Ruka. Karena waktu itu Star School memang baru buka jalur beasiswa tapi hanya untuk tingkat SMA. Hanya saja Ryujin bukan anak yang aktif, mengikuti lomba jarang dan nilai dia sudah turun sekali. Ditambah ia melakukan kekerasan di sekolah.

Tapi Ryujin tetap ada di sekolah kok, ia tidak dikeluarkan. Hanya saja ia dan Yuna sudah tidak bergaul dengan Minji lagi, ia lebih memilih fokus sama dirinya sendiri.

Sejak kejadian itu, Star School memberikan persyaratan yang begitu ketat buat anak beasiswa, dan cuma Rami satu-satunya yang sanggup, sedangkan pendaftar lainnya memilih mundur.

"Kak Asa! Kak Asa!" Rora tiba-tiba datang dengan gaduh diikuti Chiquita dari belakang

"Kenapa?"

Rora menunjukkan ponselnya, "Coba liat ini, disitu ada apa?"

Ruka dan Pharita pun ikut melihat karena penasaran, terlihat foto Rora sedang mirror selfie. Asa, Ruka dan Pharita memandang dengan seksama tapi mereka masih bingung, sedangkan Chiquita membuat tanda silang dengan tangannya. Tapi sayang tidak ada yang menanggapinya.

"Apaan dah? itu lo kan.." Ucap Asa yang masih memandangi foto Rora, Rora menggeleng

"Ck..ck..Bukan~~"

"Tapi kesempurnaan hehe.." Rora menjawab dengan bangga, membuat yang lainnya menyesal udah serius ngedengerin dia. Pharita langsung menjitak kepala Rora

"Lo mau di tampol pake apa nih Ra.." Asa udah siap dengan sapu di tangannya, Ruka sudah melemparinya pakai boneka Pharita, sedangkan Rora hanya menyengir.

"Dibilang jangan di tanggepin, tapi gak ada nyadar sih" Cibir Chiquita, karena Chiquita jadi korban pertama dari kepedean Rora saat mereka nyuci alat makan.

"Gua kira bakalan ada berita apa gitu, tentang Minji atau apa kek.." Ujar Pharita yang masih menyesal waktu 2 menit dia keambil gara-gara mandangin foto Rora doang.

Mendengar nama Minji, Chiquita langsung bereaksi, "AH!!"

Ruka dan yang lainnya bergejolak kaget karena tiba-tiba Chiquita berteriak, "Kenapa ih?!"

"Itu.."

Chiquita pun menjelaskan tentang percakapan Danielle dan Minji di UKS, lalu ia juga menceritakan kalau Minji benar-benar kalem waktu kedatengan dirinya dan pergi ninggalin Chiquita begitu saja. Padahal satu tahun yang lalu mereka pernah berselisih.

Yang lain langsung memutar otak mereka, mereka merasa aneh jika Minji tidak mengenali Chiquita. Lalu tentang Rami, gadis itu harus di lindungi. Karena beban yang ia tanggung sebagai anak beasiswa sudah berat.

"Kalau gitu kita minta tolong Ahyeon aja buat pantau Rami" Usul Pharita, namun Chiquita menggeleng

"Yang ada Kak Ahyeon langsung ngelabrak Kak Minji"

"Kenapa gitu?" Ruka penasaran

"Aku gak tau cerita mereka berdua kaya gimana, tapi Kak Ahyeon selalu bilang bakal ngelindungin Kak Rami. Pernah satu kali waktu mereka kelas 9, Kak Ahyeon nonjok orang yang ngejelek-jelekin Kak Rami, dan itu ngebuat Kak Ahyeon di skors 1 minggu."

"Makanya aku gak ngedukung, Kak Ahyeon itu nekat orangnya."

Mereka langsung mengangguk, merasa paham dengan omongan Chiquita. Karena bisa jadi boomerang juga buat Ahyeon.

"Ya udah kalau gitu biar gua aja" Ucap Rora tiba-tiba membuat yang lain menengok kearahnya

"Lo Ra?" Tanya Pharita tak yakin

"Iya gua aja yang pantau Ka--"

"Gua aja" Sela Ruka

"Ini tanggung jawab gua, soalnya kalau bukan karena gossip tentang gua, Rami gak bakal jadi target Minji"

"Kalau gitu gua juga yang pantau Rami" Ucap Pharita

"Aku juga kak!"

Terjadilah keributan diantara mereka perihal memantau Rami.

"Udah ih!, biar fair...kita semua pantau Rami kalau ada waktu senggang, dia sama Ahyeon udah jadi temen kita ini" Ujar Asa dengan nada yang sedikit tinggi

"Jadi stop bilang gua aja, gua aja!" Lanjutnya

Ruka dan yang lainnya hanya terdiam dan mengangguk setuju, memang cuma Asa seorang yang bisa ngendaliin teman-temannya itu kalau lagi ribut.

"Sekarang, ayo balik ke kamar masing-masing!" Titah Asa

Saat semuanya hendak keluar dari kamar Pharita, Pharita menarik kedua temannya itu,

"Gak usah nyari kesempatan ye lo berdua.."

"Beresin kamar gua!!!!"

Ruka dan Asa menyeringai, siasat yang dibuat Asa ternyata gagal

"Siap ndoro~~~" Ujar Ruka dan Asa bersamaan, keduanya melanjutkan aktivitas beres-beres kama Pharita

☆*: .。. o(≧▽≦)o .。.:*☆(❁'◡'❁)

Kamar Rami.

Rami sedang sibuk menonton video pelajaran kimia. Bunyi goresan pena mengalun lembut dari tangan Rami. Coretan demi coretan terlihat penuh di bukunya, matanya begitu fokus hingga tak sadar ibunya sudah memanggilnya 2 kali.

"..mi, Rami sayang..."

Rami langsung menoleh kebelakang karena merasa terpanggil, "ya..? oh mama, ada apa?"

Ibu nya tersenyum, lalu mendekati Rami

"Hari pertama kamu sekolah good?"

"Iya baik kok" Balas Rami singkat, mendengar jawaban anaknya, Ibu Rami tersenyum simpul.

"Belajar yang rajin yah...kamu bilang mau jadi dokter kan?" Ibu Rami mengelus kepala anaknya, lalu ia berbalik badan, "Oh iya..kamu gak bergaul sama Ahyeon-Ahyeon itu kan?"

Rami terdiam mendengar pertanyaan ibunya

"Mama harap sih kamu jangan bergaul sama dia, dia pinter tapi mama gak yakin dia serius sama masa depannya...apalagi kamu sering diajak main, itu menghambat kamu buat jadi dokter."

"Jadi tolong ikutin kata mama yah, Rami..demi masa depan kamu"

Setelah berbicara panjang lebar, Ibu Rami pun keluar dari kamarnya. Rami menundukkan kepalanya, mukanya juga terlihat murung.

"Sejak kapan gua mau jadi dokter.."

"Dan Ahyeon..dia gak seperti yang mama pikir"

Stream like that guys!!
Rami cegan banget di mv 😖💘

Attract LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang