27

496 75 5
                                    

Di saat mobil hampir tenggelam hingga dalam, tiba-tiba saja seseorang menarik Rami keluar dari mobil dan membawanya ke daratan. Rami yang terlalu banyak kemasukan air jadi tak sadarkan diri. Dengan cepat orang tersebut melakukan pertolongan pertama ke Rami.

"Rami tolong sadar Rami!!!" Mohon orang tersebut, masyarakat di sekitar pun hanya memperhatikan, namun ada juga yang bantu untuk memanggil ambulan dan tim SAR.

Tak lama kemudian, ambulan datang menghampiri Rami yang masih tak sadarkan diri. Dengan sigap Rami diangkat pakai tandu masuk ke mobil ambulan.

"Kamu siapanya pasien?" Tanya salah satu petugas ambulan

"Saya temannya" Jawab orang itu

"Nama kamu?"

"Kim Haerin"

Lalu Haerin di perbolehkan untuk masuk ke mobil ambulan dan langsung meluncur ke rumah sakit.

Sesampainya di sana Haerin menunggu hasil dari dokter, ia memainkan flashdisk bewarna merah di tangannya. Tubuhnya begitu berkeringat, rasa panik terus menghantui dirinya. Sedari tadi ia berjalan kesana-kemari.

Haerin menghela napasnya, "Oke..tenang Haerin, dia pasti selamat."

Selang berapa menit, pria berjas putih keluar dari ruang UGD menghampiri Haerin. "Untung kamu langsung cepat bawa dia ke daratan dan langsung ngelakuin cpr. Kalau tidak, bisa-bisa 4 menit setelahnya jantung dia bakalan berhenti. Untuk saat ini dia belum sadarkan diri, tapi akan kita pindahkan ke ruang inap"

Haerin mengangguk paham. Napasnya kembali lega, ia merasa bersyukur bisa menyelamatkan Rami. Padahal ia berniat untuk bertemu Rami pagi ini namun siapa sangka jika Rami mengalami musibah karena ketidak warasan ibunya.

Yang sangat disayangkan adalah Ibu Rami sudah tak bernyawa lagi, Haerin sempat melihat ibunya Rami terlihat pucat pasi saat di bawa ke rumah sakit ini.

Sekarang Rami sudah di pindahkan ke ruang inap nomor 401. Haerin yang sedari tadi duduk memandangi Rami yang masih terlelap tak sadarkan diri. Ia sedikit merinding melihat luka yang ada di kening bagian kirinya, menurutnya itu sangat parah.

"Rami...tolong bantu gua" Ujar Haerin seraya memasukkan flashdisk berserta surat kecil ke saku Rami, kemudian ia keluar dan beranjak ke bagian administrasi.

"Oh ya! bisa tolong telpon ke nomor ini? kebetulan dia salah satu orang terdekat pasien" Pinta Haerin seraya memberikan nomor seseorang setelah ia membayar seluruh biaya Rami.

"Iya bisa, kalau boleh tau namanya siapa?"

"Ahyeon, Jung Ahyeon"

Setelah itu Haerin pamit dan keluar dari rumah sakit tersebut.

☆*: .。. o(≧▽≦)o .。.:*☆(❁'◡'❁)

"Ahyeon ponsel lo berdering tuh!" Ujar Asa melihat ponsel Ahyeon bergetar di atas meja

Ahyeon buru-buru mengambil ponselnya, "Siapa dah?"

[Halo, benar ini atas nama Jung Ahyeon?]

[Iya benar... ini siapa ya?]

[Saya dari Rumah Sakit ST. Mary Seoul, pasien bernama Shin Rami sedang di rawat akibat kecelakaan yang menimpanya, ia tenggelam bersama ibunya di Sungai Han. Namun untungnya pasien Rami masih bisa di selamatkan tapi tidak dengan ibunya.]

Dada Ahyeon berasa di pukul seseorang, seketika ia terdiam tak bisa bergerak. Badanya bergetar, matanya ikut membesar dan suaranya mulai bergetar memanggil nama Rami.

[Halo? jika anda berkenan, bisa berkunjung ke ruang pasien di Rumah Sakit ST. Mary Seoul. Terima kasih.]

Kemudian telpon di tutup, Ahyeon langsung terduduk lemas yang membuat sekitar khawatir. Ahyeon juga mulai menangis

Attract LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang