6

849 90 7
                                    

Seperti yang sudah di janjikan, Rora pergi menemui Minji di taman belakang sekolah. Bisa dibilang taman belakang merupakan tempat yang paling jarang di lewati oleh para siswa maupun guru, kecuali anak theater atau taekwondo yang selalu ngambil properti mereka di gudang yang posisinya pas di taman belakang.

Terlihat Minji, Danielle, Yuna dan Ryujin sudah menunggu Rora sedari tadi. Rora melihat kearah mereka berempat dengan tatapan malas.

"Gak seru ah..mainnya sirkelan~ gua kira bakalan by one"

Minji pun terkekeh, "Kenapa? lu takut?"

Rora mengangkat satu alisnya, "What? gua takut? lo kali! cupu banget ngajak orang"

"Lagian Kak Ryujin, Kak Yuna sama Kak Danielle mau aja jadi bawahan anak bawang"

"Malu tau~ gua sih ogah disuruh-suruh sama anak baru, apalagi modelan begitu" Rora menunjuk kearah Minji

Ryujin sudah mengambil ancang-ancang ingin memukul Rora, begitu pun dengan Yuna dan Danielle

"Heh! lo gak ada sopan-sopannya yah ma kakak kelas!" Kesal Yuna

"Gak usah sok deh! jadi penjilatnya Ruka aja bangga" Cibir Ryujin sambil melempar kaleng soda bekas dia

Sedangkan Rora hanya berdiri dengan santai dan memberi hormat,

"Nyenyenye~" Ejek Rora dengan menjulurkan lidahnya. Tak tahan melihat tingkah Rora yang semakin menjadi-jadi, Minji pun melempar batu bata kearah Rora

Bughh..

"Aishhh..bikin kaget aja" Rora menahan lemparan tersebut dengan tasnya, untung saja Rora punya reflek yang bagus layaknya kucing.

Minji mendekati Rora, "Lo bilang Ruka lebih berharga dari nyawa lo kan.."

"Liat ini.." Minji memperlihatkan ponselnya, terlihat video yang menampilkan Ruka sedang serius membaca di mejanya sambil memegang kaleng soda

Rora mengerutkan keningnya, "Maksud?"

"Ini video dari cctv kelas Ruka,"

"Kebetulan tadi Yuna ngasih soda ke Ruka, gimana.. baik kan dia?"

"Gua harap si Ruka selamat sih..."

Minji menyeringai lebar diikuti oleh senyuman teman-temannya, Rora langsung merasa ada sesuatu yang buruk. Ia pun langsung memukul wajah Minji.

Bughhh...

"LO CAMPURIN APA MINJI!!!!???"

Rora sudah sangat kesal, ia berkali-kali memukul Minji, namun anehnya Minji tidak membalas balik. Sedangkan teman-temanya juga tak ada yang membantu atau menghalangi Rora. Hanya saja, Rora tak ambil pusing. Ia sudah setengah mati kesal kepada Minji.

Cekrek!

Mendengar bunyi kamera, Rora langsung berhenti. Ia melihat Ryujin mengambil foto dirinya, sedangkan Danielle merekamnya.

Rora pun berdiri dan mendekati Ryujin, namun di tahan Yuna, "Eitss~ lo mau kemana bocah"

"Lepasin gua!!! serahin handphone lo!!"

Minji pun bangun, ia terkekeh dengan wajah lebamnya dan langsung merangkul Rora.

"Ah~ kasiannya, besok lo bakalan jadi superstar sekolah deh.." Ejek Minji

"Selamat ya~ moga lo seneng buat besok hehehe~" Timpal Danielle

"Bye bye Rora~" Tambah Yuna

Rora yang paham bahwa ia di manipulasi oleh empat orang itu pun ingin melancarkan tinjunya ke Ryujin, namun sayangnya Ryujin dengan cepat memukul bahu Rora dengan kayu hingga tersungkur.

Attract LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang