31

451 75 1
                                    

Rami, Ahyeon dan Haerin menoleh bersamaan ke sumber suara. Rora berjalan mendekati ketiganya, ia menyerahkan sebungkus butter cookies dan susu cokelat ke Rami. "Nih buat lo kak, tadi gua disuruh Kak Asa temenin lo."

"Lo denger semuanya?" Tanya Haerin yang kini menatap Rora.

"Iya gua denger semuanya, jadi ajak gua ikut ke rencana lo kak." Ujar Rora dengan tatapan seriusnya. Sedangkan Ahyeon dan Rami hanya bisa diam saja, karena keputusan ada di Haerin.

"Kak Haerin, please--- "

"Maaf Rora, gua gak bisa." Tolak Haerin tanpa mendengarkan ucapan Rora lebih lanjut.

"Kenapa kak? apa karena gua anak SMP?! gua gak selemah itu Kak Haerin! gua udah pernah dicelakain sama si Minji!" Ucap Rora dengan nada suara yang meninggi, matanya juga terlihat membesar karena ia bersikeras untuk ikut bergabung ke rencana Haerin.

"Gak bisa Rora! lo itu orangnya sembrono, main asal labrak, gampang kesulut emosi, gua gak bisa percaya sama lo Ra! gua butuh orang yang bisa main aman tanpa ketahuan Kak Minji. Jadi gua--"

Tiba-tiba Rora terduduk memohon di depan ketiganya. Tentu saja semuanya langsung kaget. "Tolong Kak Haerin, tolong ajak gua ke rencana lo. Ini satu-satunya cara buat menebus kesalahan gua ke Hyein, gua udah keterlaluan sama dia."

"Gua janji gak akan sembrono atau main labrak, kalau gua ingkar janji-- lo boleh patahin kelima jari tangan kiri gua." Lanjut Rora dengan suara yang sedikit parau.

Haerin menelan ludahnya, tentu saja ia tak tega jika ada orang yang memohon-mohon seperti itu, apalagi orang itu lebih muda dari dirinya.

"Hae, boleh ya Rora ikut?" Tanya Ahyeon dengan tatapan ibanya, Rami pun mengangguk ke arah Haerin.

Haerin menghela napasnya seraya memijit pelipisnya. "Oke, lo boleh ikut bantu gua, tapi dengan syarat, janji yang lo bilang itu bener-bener lo tepatin dan jangan kasih tau ke siapapun meski itu orang terdekat lo. Ngerti?!"

Rora dengan cepat mengangkat kepalanya, wajahnya mulai berseri-seri setelah diperbolehkan oleh Haerin. Ia pun berdiri dan langsung menggenggam kedua tangan Haerin. "Gua janji kak, gua gak bakal bohongin lo."

Ahyeon dan Rami pun tersenyum melihat Rora yang sudah kembali seperti biasa.

"Jadi, apa rencana lo?" Tanya Rami yang membalikkan topik utama mereka.

☆*: .。. o(≧▽≦)o .。.:*☆(❁'◡'❁)

Suara peluit berbunyi menandakan permainan dimulai. Bola melambung ke udara disusul center dari masing-masing kelas melompat untuk berebut bola. Rora selaku center dari kelasnya berhasil meraih bola terlebih dahulu.

Hari ini adalah hari terakhir dari festival olahraga, dimana merupakan puncak dari acara ini. Penampilan akan diadakan sehabis makan siang, lalu dilanjut dengan pembagian hadiah bagi para pemenang. Dan menurut hipotesis Haerin, ia berkata kalau Minji akan melakukan rencananya hari ini.

Rami yang sedang duduk di tribun memperhatikan Rora yang sedang bertanding basket, tak lupa juga ada Ahyeon dan Haerin di samping kanan kirinya. "Kenapa kita jadi nonton si Rora tanding?" Bingung Rami seraya menengok ke kanan kirinya.

"Entah, si Haerin tuh yang ngajak. Padahal harusnya kita nyari tau gerak-gerik Kak Minji kali ini, malah nontonin bocil lomba, berasa lagi ngedukung anak." Balas Ahyeon yang langsung bersandar pada tribun, sedangkan yang dibicarakan fokus pada lapangan basket dengan tatapan kosong.

Rami menjentikkan tangannya. "Oy! lo kemarin belum ngasih tau detail rencananya kayak gimana, cuma ngasih tau kalau Kak Minji berulah waktu acara pensi. Terus flashdisk yang lo kasih ke gua itu videonya pada corrupt dan rekamannya juga gak ada suara."

Attract LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang