25

700 91 13
                                    

Langit sudah berubah menjadi warna oranye diselimuti dengan awan tebal menutupi matahari. Angin sepoi-sepoi yang cukup lumayan dingin menusuk tubuh Rami yang terduduk di taman Yeouido Hangang Park sembari menikmati kapal yang berlalu-lalang di Sungai Han.

Ia menghela napasnya, sudah sedari siang ia berada di taman ini tanpa melakukan apapun. Tapi ia juga tak tau harus pergi kemana, ia tak mau pulang.

Saat Rami hendak berdiri, tiba-tiba seseorang menyodorkan semangkuk ramyeon yang masih hangat. Rami menoleh kearahnya,

"Ahyeon..?"

"Nih ambil! panas tangan gua!" Titah Ahyeon yang langsung dilakukan oleh Rami.

Rami terdiam memperhatikan Ahyeon yang ikut duduk di sampingnya seraya memakan ramyeon miliknya.

"Kenapa liatin gua? dimakan! lo belum makan dari siang kan..."

Rami tersenyum, ia menaruh ramyeon tersebut di depannya, "Kok lo bisa tau gua ada di sini?"

"..."

"Soalnya orang kalau stress suka kesini, jadi ya gua pikir lo pasti bakalan ke sini" Jawab Ahyeon sambil menoleh ke Rami

"Rasanya kaya dejavu waktu kita masih kelas 7" Ujar Rami disertai senyumannya

"Maksud lo waktu gua di bulli itu..?"

Rami mengangguk pelan, senyum di wajahnya terus mengembang

"Makasih dan-- maaf buat semuanya Yeon"

"Tiba-tiba banget?" Heran Ahyeon

"Makasih masih mau berteman sama gua, padahal gua udah jahat sama lo. Waktu itu gua bilang kalau gua keberatan temenan sama lo Yeon, tapi sejujurnya itu bohong. Mana mungkin gua keberatan sama lo yang udah gua anggep sahabat sendiri..."

"Gua terlalu mendalami peran sebagai Haram, makanya gua ngikutin semua apa yang mama gua perintah. Salah satunya buat gak temenan sama lo Yeon. Maaf... seharusnya gua ikutin apa yang Kak Asa bilang, harusnya gua percaya sama omongannya Kak Asa--"

"--kalau mama gua pengen ngebunuh jati diri gua sebagai Rami."

Nada suara Rami begitu sendu, matanya sedikit berkaca-kaca dan hidungnya sedikit memerah. Mungkin karena angin yang berhembus cukup dingin, jadi hidung dan telinga Rami begitu merah.

Tiba-tiba saja Ahyeon langsung menyuapi ramyeon ke mulut Rami dengan sedikit kasar. Rami yang melihat itu terkejut, "Hmm?"

"Dimakan! gua udah capek-capek bikin, nanti dingin gak enak!" Kesal Ahyeon yang masih menyuapi Rami

"Ah..biar gua aja! gua bisa sendiri..." Tutur Rami yang langsung mengambil sumpit dari tangan Ahyeon dan langsung melahap ramyeon tersebut.

Ahyeon tersenyum kecil. Ia merasa lega mendengar Rami terbuka dengannya, biasanya Rami selalu menutupi apa yang ia rasakan. Meskipun belum semuanya ia ketahui tentang Rami, setidaknya ada peluang untuk mengetahuinya lebih lanjut.

"Btw lo terbukti gak bersalah, jadi besok lo bisa masuk ke sekolah seperti biasa" Timpal Ahyeon

Rami mengankat salah satu alisnya, "Hah? terus pelakunya?"

"Hyein.."

Rami terdiam. Tentu saja ia terkejut sama seperti yang lain, namun hal pertama yang terlintas di pikirannya adalah Rora. Bagaimana dengan anak itu? apakah dia baik-baik saja...

"Rora lagi coba di tenangin sama Kak Asa dan Chiki... jadi lo cukup pikirin diri lo sendiri, tenangin diri lo dulu." Ujar Ahyeon seakan-akan tau apa yang dipikirkan Rami saat ini.

Attract LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang