Bergantian, Owen yang membonceng sekarang. Bukan memeluk, tapi memegangi pinggang gadis nya yang ramping. Sesekali menjamah area depan membuat ia menerima segera ocehan dari bibir yang tak lain pasangan nya.
"kecil banget pinggang nya.. kamu ga makan?"
"HAH?!"
"mulai.."
"KAMU GA MAKAN?!! PINGGANG NYA KECIL BANGET!""MENURUT LO?!"
"nasip punya pacar tengil..."
Saat sedang ingin meninggikan kecepatan nya, [name] terkaget dan langsung mengerem mendadak membuat motor itu terjatuh keseret. Entah apa tadi, tapi ada seseorang yang membawa sepeda tidak hati hati dan melewati [name] begitu saja, untuk [name] bisa menghindar. Walau memang harus mengindahkan dirinya dan Owen.
Lengan Owen yang terseret, membuatnya luka luka yang sangat panjang akibat gesekan ngilu yang terjadi antara tangannya dan aspal. Walau begitu, ia yang membantu [name] untuk mendirikan motor nya yang menindihi kaki [name].
"[name], sayang..."
[name] bangun dengan linglung karena pusing, ketika sadar. Dia menggertakkan giginya marah ketika melihat keadaan Owen. Ia menghampiri pesepeda itu dengan geram.
"OI!!"
pesepeda itu menatap [name] dengan penasaran sambil mengacungkan jari tengahnya, iris sang gadis membesar dan langsung saja tanpa aba aba menarik kerah baju itu.
"apa maksud mu brengsek?!"
"apa?" tanya nya kembali.
"kau yang tidak punya mata, sebesar ini masih saja di tabrak."Owen menarik baju [name] untuk menyuruhnya mundur, "sudah, dua dua nya salah. Kau yang tidak melihat sekeliling, dan dia yang malah menabrak mu ketika sedang mengganti gigi."
"jangan cemberut seperti itu, aku hanya terluka sedikit. Coba lihat bahu mu, itu juga terluka bukan?"
[name] mengangguk kecil tanpa menengok, ia membuka baju nya menyisakan perban uang menutupi dadanya hingga perut. "Kemari.. biar ku obati."
Owen berusaha untuk menahan gejala ini, tapi melihat tubuh [name] yang ramping membuat iman nya bergejolak. Karena selama ini, gadis itu selalu memakai kaus atau Hoodie yang lebih besar di banding tubuh nya.
mana lagi aset nya besar, wkwk.
[name] duduk membelakangi Owen, ia anteng sekali ketika di obati. Walaupun memang terkadang mengeluh perih.
Singkat nya, luka itu sudah terbalut plester yang lumayan besar ukuran nya. [name] berbalik lalu melihat lengan Owen.
"Tangan mu lebih parah tahu, di banding bahu ku."
[name] melakukan hal yang sama dengan Owen, membersihkan, mengoles dan membalut luka itu. Sedikit parah karena di adu dengan aspal.
"pelan pelan sayang..."
"apanya? heran dah selesai kok."
"eh iya... balutan nya rapih, walaupun sengklek dikit."
"ngehina?"
"eh iya maap."
Di sisi yang lain.
"Kita harus membawa [name] kembali ke crew kita..." Surai wolfcut itu menyangga dagunya berbicara dengan serius.
"Dia sudah lama menghilang... dan juga, tentang Jayjo. Mereka bernegara yang sama dengan [name], jadi tujuan pertama ku untuk membawa [name] kembali dan tujuan kedua mencoba berlomba dengan si kacamata." Ucap yang satunya, bertubuh tinggi, rambut yang seperti ubur ubur, nan mempunyai tato di pipinya.
"Memang nya itu tujuan mu? Hyoma.. kau menemui [name] hanya untuk menyatakan cintamu?" tanya lagi si gadis yang berambut wolfcut.
"Ckk.. tahu saja tujuan ku.. Kaneshiro.."
"Crew kita terkenal hanya karena [name], dan kita sengaja menyembunyikan informasi dirimu agar bisa mengagetkan lawan... jadi.. apa reaksi mereka ketika tahu [name] termasuk dari kita...Crewe Kazuma.."
"telinga ku panas.."
#TBC.
MAAP DIKIT, PAS LAGI BENGONG TUH ALUR JALANNYA MAJU, SEPANJANG JALAN BENGONG TUH JALAN MULU ALURNYA SAMPW JAUH. PAS NULIS LANGSUNG KOSONG, JADI MAAP YAAAAAAAAAAA
btw blh kali mampir di book baru author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertemanan •𝖂𝖎𝖓𝖉𝖇𝖗𝖊𝖆𝖐𝖊𝖗
Novela JuvenilKisah pertemanan (love story) [name] dengan teman teman nya ketika di Korea. Windbreaker X reader. cerita tidak sama, dan saya hanya meminjam beberapa scene, meminjam karakter nya juga. karya asli milik Jo Yongseok.