01

3.7K 172 10
                                    

“Akan ada hal baik di setiap kejadian buruk yang telah di hadapkan, walaupun tidak menyenangkan tapi setidaknya bisa mendewasakan.”

—————————————————————

SEBUAH keluarga tengah duduk menikmati sarapan pagi dengan hikmat. Seperti biasa, aturannya tidak boleh ada yang mengobrol saat masih makan. Tampak si kepala keluarga yang lebih dulu menyelesaikan acara makan nya menatap satu persatu anggota keluarga yang sepertinya juga akan menyelesaikan makanan di piringnya.

Juhendrik kaisar Adyaksa yang akrab di panggil Daddy Juhen itu tampak menatap si sulung. "Sudah?" Suara beratnya mengalun di ruang makan yang sunyi.

"Hm, iya dad." Saut Si sulung.

"Baiklah, langsung aja. Daddy berencana akan menjodohkan mu dengan anak dari Rekan bisnis Daddy."

Mendengar itu Kemal tampak mengernyit tidak setuju, apa apaan Daddy nya ini. Jaman sekarang masih saja jodoh menjodoh.

"Apa alasan Daddy dengan tiba tiba mau ngejodohin Kemal Dad?" Tanya Kemal berusaha bersikap santai.

"Kamu udah cukup matang untuk menikah, Kemal. Kamu udah berhasil, kamu membuktikan pada Daddy kalau kamu berhasil mencapai cita cita kamu menjadi seorang CEO agensi musik seperti yang kamu harapkan dulu. Dan sekarang sudah saat nya kamu memberi cucu pada Daddy dan Momy."

"Ini juga ga hanya berlaku untuk Kemal, kamu juga Den. Kamu juga udah berhasil mengembangkan perusahaan Daddy, dan perusahaan itu udah resmi menjadi milik kamu. Kamu juga udah pas untuk menikah, Denis."

"Tapi Dad, Denis belum kepikiran buat menikah. Secara umur dan materi memang Denis udah pas, tapi kesiapan mental Denis belum ada. Denis masih ga yakin bisa bertanggung jawab penuh atas anak dan istri Denis nanti." Ujar si bungsu.

"Kalo Kemal bukan nya nolak tawaran Daddy, tapi Kemal udah ketemu sama orang yang Kemal suka. Tinggal ngungkapin perasaan aja yang belum." Imbuh si sulung.

"Kalo untuk tanggung jawab Daddy yakin kamu bisa Den, memimpin perusahaan besar dengan cabang dimana mana aja kamu bisa. Sudah di pastikan kamu pasti dengan mudah menyikapi rumah tangga kamu nanti. Apalagi itu tidak kamu sendiri yang mengurusnya melainkan dibantu sama istri kamu." Tutur Juhendrik sambil menatap sang istri yang sedari tadi diam.

Kemudian kembali melanjutkan kalimatnya untuk menjawab pernyataan dari si sulung.

"Dan untuk Kemal, kalo memang calon nya udah ada. Cepat bawa kerumah, tunggu apa lagi. Daddy mau tau siapa orang nya, bagaimana kepribadiannya, seluk beluk nya dari mana. Daddy juga mau kenal sama orang tuanya."

Denis memilih diam dan membiarkan Kemal melanjutkan obrolan dengan sang Daddy.

"Kemal pasti bawa dia kerumah kok Dad, dan untuk penilaian tentang nya. Dia anak nya baik, manis juga asik Dad. Dia unik dan Kemal suka, kebetulan juga dia artis di agensi Kemal. Jadi sedikit banyak Kemal udah tau tentang dia."

"Bagus, Daddy tunggu kamu bawa dia secepatnya."

"Kalo dalam waktu dekat Kemal ga bisa janji dad, dia cuti dari 8 bulan kemaren dan dan sampe sekarang ga ada kabar. Kemal juga lagi usahain nyari dia."

"Yaudah gapapa, yang penting kamu udah ada calon. Kalo gitu nanti malam Denis ikut Daddy ketemu sama rekan bisnis Daddy. Kamu akan bertemu dengan calon kamu malam ini juga, tidak ada bantahan. Kecuali kamu bawa calon kamu malam ini juga."

"Kok gitu sih dad, bang Kemal aja dikasi waktu masa aku engga?" Keluh Denis.

"Abang mu itu sudah ada calon nya Denis, dan dia tinggal nunggu kesiapan calon nya aja lagi. Sedangkan kamu kan belum ada, lagian kalo kamu juga dikasi ulur waktu malah makin lama Momy dan Daddy punya cucu nya. Iya ga dad?" Imbuh Arsena Adyaksa selaku nyonya di keluarga tersebut.

From an Incident || NOMIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang