"Lagian kenapa sih Nathan harus deket deket gua ?! Udah tau nggak bisa di miliki , sok sok an ngedeket "
Itu adalah secuil protes Aisila tentang Seorang Nathal noël . Seseorang yang dulu hanya bisa di lihat satu sisi , dan saat ini menjadi 3D , na...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ananta terdiam melihat Aisila yang tertidur di kursi ruang tunggu dengan sebuah jaket yang menyelimutinya . Tanpa ingin membangunkannya , pemuda itu langsung menggendong Aisila menuju mobilnya.
Dia meliwati beberapa orang dan bertegur sapa dengan mereka , bahkan beberapa pemain juga menyapanya . Dia berjalan cepat ke arah mobilnya tanpa menyadari seseorang menatapnya sedikit lama .
"Why ? Are u oke nathan ?" Pemuda yang di tanya mengangguk , kemudian 2 orang itu meneruskan jalannya .
Pagi hari
Aisila mengangkut kardus berukuran sedang itu dengan sepeda listrik. Rencananya hari ini dia akan memasok beberapa snack ke toko terdekat , setelahnya dia akan mengantarkan snack pesanan temannya. Lalu setelah itu , dia baru akan memproses pesanan snack di online shopnya .
Sebenarnya biasanya ada satu orang yang bertugas menyeselaikan pesanan offline seperti ini . Tapi karena temannya itu sedang libur , jadilah Aisila menghandle semua itu sendiri .
"Wah .. kak Sila , andi sedang cuti yah kak ?" Sapa pemilik toko langganannya ini .
"Iya pak , kebetulan sedang sakit " ujar Sila , dia kemudian menurunkan barang . Bergegas pergi ketika sudah menerima uang .
Mungkin ada sekitar 5 toko yang akan dia singgahi setelah ini , dengan jarak yang lumayan jauh . Aisila berkendara sembari diam memikirkan kejadian semalam .
Entah dia yang berharap , atau memang semua itu adalah kenyataan . Lelaki semalam , apakah itu Nathan noël ?
Titttttttt
Suara klakson itu bergema menyadarkan Aisila dari lamunannya . Hampir saja dia bertabrakan dengan mobil pick up , mendengar makian dari sebrang .. Aisila memilih untuk menepi sebentar.
"Aisila ! Come on ! Focus ! " ujarnya berusaha menyadarkan diri sendiri .
Setelah merasa siap , dia kembali melaju membawa snack snack yang perlu di antarkan .
