Bag. 38

472 36 0
                                    

Arifah menatap pintu kamar yang baru saja di tutup oleh Aisila yang keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arifah menatap pintu kamar yang baru saja di tutup oleh Aisila yang keluar. Gadis itu menghela nafas kasar , dia menyadari bahwa perkataannya pada Aisila itu hal jahat. Bisa saja Aisila sakit hati karena perkataannya itu.

Maaf Aisila ... ,

Arifah bangkit dari kasurnya , gadis itu menggelung rambutnya dan mengambil jaket untuk keluar. Memasang apple watchnya , meraih ponselnya dan berjalan keluar dari sana.

Melangkahkah kaki dengan perlahan, berjalan di malam hari dengan suasana yang tidak terlalu ramai. Arifah tidak berani pergi terlalu jauh dari hotelnya , dia hanya ingin pergi ke swalayan untuk menenangkan dirinya.

Mengingat kejadian saat di mobil tadi, membuat Arifah bingung harus bereaksi seperti apa.

●flash back

"Aisila pergi sama Nathan "

"Udah tau " arifah menatap Ananta dengan heran.

"Kok lu biarin sih ?! Lu tau kan Aisila sering sakit habis ketemu Nathan ? Dia selalu ambil hati dan fikir semuanya "

Ananta menatap Arifah sebentar kemudian fokus memperhatikan jalan ,

"Tapi semua itu nggak bikin Aisila nyerahkan sama perasaannya ? Dari pada nambahin beban buat Aisila, biarin dia dengan pilihannya " ujar Ananta.

"Lagi pula , Aisila nggak akan pernah terbuka sama perasaannya " lanjutnya.

"Kenapa lu mikir gitu sih ? Perasaan Aisila emang setulus itu , gua tahu ! Tapi Nathan ?! Kalau mungkin dia sama Aisila punya hubungan , itu cuma sekedar main main sama Aisila "

"Nggak akan " jawab Ananta yakin.

"Nggak akan ?" Arifah berdecih , "nggak akan gimana maksud lu ?! Jelas jelas tuh cowok yang pergaulannya sama kaya dia Ananta ! Dia cowok yang pastinya bakal nyakitin " ujar Arifah dengan nada yang meninggi.

Ananta menatap gadis yang terlihat sangat marah di sampingnya. Pemuda itu kemudian menepikan mobilnya dan mematikan mesinnya. Dia memandang gadis di depannya ini dengan tajam ,

"Itu yang lu pikirin ?" 2 manusia itu saling memandang , tak lama tawa sumbang Ananta terdengar.

"Gua kira bajingan gernand udah hilang dari hati lu fah. Tapi setiap pembicaraan , dia selalu di ungkit . Lu masih cinta atau beneran trauma ?"

Arifah melotot , dia menatap Ananta dengan terkejut.

"Lu yang salah milih cowok , jangan limpahin seluruhnya pada orang yang nggak salah. Aisila berhak dengan perasaannya "

"Dan gua ingetin , Nathan nggak sama dengan gernand ! Dia lebih baik dari pada bajingan yang pernah lu cintai itu !"  Tegasnya.

"Lu nggak tau apa apa Ananta ! " kecam Arifah, lagi lagi Ananta tertawa.

its that you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang