"Lagian kenapa sih Nathan harus deket deket gua ?! Udah tau nggak bisa di miliki , sok sok an ngedeket "
Itu adalah secuil protes Aisila tentang Seorang Nathal noël . Seseorang yang dulu hanya bisa di lihat satu sisi , dan saat ini menjadi 3D , na...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Some people give us trouble, but it doesn't matter." Aisila menatap Ananta yang sedang menasehatinya, pria itu benar benar terlihat dewasa saat ini.
"Benar, lagi pula Ananta .. hal hal yang membuat kuat ada di sisiku. Masalah apapun akan terlihat kecil "
"Oke oke .. , uncle menyerah"
"Jangan terlalu serius uncle, seperti kata mommy " kamu sudah bekerja keras untuk semuanya , saatnya kini menikmatinya sejenak"" ujar Aisila mengingatkan.
"Aku menikmatinya, di masa senang atau sedih nya . Waktu ringan dan berat nya , jadi Aisila .. uncle mu ini menikmati hidupnya dengan baik "
"what about holidays and girls?"
Ananta terkejut, tak sangka Aisila akan bertanya tentang hal seperti itu.
"Just hubungan , bukan melakukan hal hal gila di luar sana "
Ananta tertawa,
"Untuk apa ? Uncle rasa masih ada beberapa hal yang harus Uncle selesaikan. Dan waktu untuk menjalin hubungan seperti itu, ini belum waktunya "
"Is it because of me?" Ananta yang tadinya sedang melihat langit, dia menoleh pada Aisila yang tiba tiba menangis.
Ananta mengusap air mata Aisila,
"Uncle feels Aisila is responsible, right? "
"Aisila is a burden? Isn't that right?"
Pemuda itu menggeleng , bukan ! Dia tidak pernah menganggap Aisila sebagai beban. Iya , Aisila adalah tanggung jawab dan kewajibannya. Tapi Aisila bukanlah beban dalam hidupnya..
"no! I love Aisila! How could you be a burden? such a worthless thing?"
Aisila mengusap air matanya,
"Yes, because since you came, you've been acting as if you were my father!. Hiks hiks.. if only daddy was there... you wouldn't have to bother taking care of all the annoying things about me Ananta.. please.. "
Tubuh gadis itu bergetar, Ananta menarik Aisila dalam pelukannya.
"Dengar .. kamu tidak pernah menjadi beban untuk ku. Aku melakukan semua ini , karena murni aku menyanyangimu Aisila. Aku tidak ingin mengambil posisi daddy mu .. , uncle hanya menjalani semua ini dengan hati dan tanggung jawab "
"I don't want you to always be in trouble because of me, I don't want you to always come home late at night because you keep coming home to visit me. I don't want to keep seeing you avoiding grandpa! from grandma!"
"Ananta, if they can't accept me, then let it be, don't suffer from it... I feel sick seeing them not consider you there."
"I never told you anything, you are the most valuable thing after mommy. Please don't be hard on yourself! Ananta.. can you do it?"
