bag. 7

825 40 2
                                    

Sila menggigil , dia kedinginan , sangat kedinginan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sila menggigil , dia kedinginan , sangat kedinginan.

"Mommy " racau gadis itu .

Ananta terbangun dari tidurnya , dia melihat Sila yang meringkuk menarik selimutnya . Tangan pria itu kembali mengecek panas Sila yang tidak turun juga. Dengan terpaksa , dia membangunkan Nathan yang baru saja tidur di sampingnya .

"Nathan wake up "

Lelaki itu membuka matanya ,

"The fever is getting higher , I have to go to the hospital " ujar Ananta .

Nathan mengangguk , dia kemudian ikut menyambar jaketnya yang masih berada di totebag sila .

"I'll come, it's very dangerous to go alone. "

Ananta mengangguk , dia kemudian menggendong Sila masuk ke mobil . Sedangkan Nathan akan menyetir di depan .

Rumah sakit terlihat lengang , 2 pemuda itu berjalan tergesa menuju UGD. Ananta meletakkan Sila di brangkar , membiarkannya di bawa oleh dokter untuk di tangani .

Terduduk di kursi tunggu bersama Nathan , pemuda itu melihat jam yang melingkar di tangannya . Ini pukul 2 pagi , hah ... .

"Thanks Nathan " , ucapan itu hanya di jawab dengan anggukan .

Keheningan hinggap di keduanya cukup lama .

"Sila is my nephew, " ujar Ananta pada pria di sampingnya itu ..

"but because we are close, I think of him as my little brother. even though she calls me uncle, or even a name directly "

Nathan mengangguk ,

"She means a lot to you "

"Yes , she is my family "

Nathan menepuk bahu Ananta ,

"I forgot to tell his mother"  Ananta menelfon mommy Sila , memberi tahukan agar datang besuk lagi saja, Atau ingin di jeput olehnya saat ini .

Melihat naomi yang bersikeras ingin ke rumah sakit , Ananta akhirnya undur diri dan mempercayakan Sila pada Nathan .

Setelah beberapa lama , Dokter keluar dan memindahkan Sila ke ruangan rawat . Nathan mendekat , dia memandangi sila yang masih pucat . Perlahan tangannya menyentuh kening gadis itu .

Panas menjalar yang cukup menyakitkan. Sila bergumam tak jelas dalam tidurnya . Tangannya meraih apapun yang bisa di raih .

  Hingga tangan mungil itu , menarik tangan Nathan ke pipinya.

"this is very cold. I feel like I'm burning " ujar gadis itu.

Nathan terdiam , membiarkan tangannya masih menempel di pipi gadis itu . Tangannya semakin di pegang dengan erat oleh Sila. Gadis itu membuka matanya sejekejap , lalu memejamkannya lagi.

its that you ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang