L I M A

49 15 0
                                    

Jevano tiba di basecamp dan langsung mendudukkan dirinya di sofa empuk itu. Sontak hal itu membuat teman-teman Jevano menoleh ke arah Jevano.

"Tadi lo apain Skaisy, No?" tanya Kevin

"Remes dikit, gede ternyata," ucapan Jevano mengundang gelak tawa dari teman-teman nya kecuali Galaksi. Galaksi menggeram marah, lalu Galaksi pergi dari sana dengan alibi ingin ke toilet.

Galaksi berjalan ke arah taman belakang lalu membuka ponsel nya dan menelepon Skaisy. Galaksi dan Skaisy sudah bertukar nomor telepon bila suatu saat ada keadaan genting seperti ini.

Berdering, itu lah tampilan handphone Galaksi. Tak lama panggilan itu terjawab dan disambut dengan tangisan Skaisy yang sesenggukan dan lirih, membuat Galaksi iba sendiri.

"Skai? Lo gapapa? Gue kesana ya?" tanya Galaksi lembut.

Skai, adalah panggilan spesial dari Galaksi untuk Skaisy. Awal nya Skaisy heran dengan panggilan Skai dari Galaksi tetapi Skaisy mengerti bahwa Galaksi ingin spesial di hidup Skaisy.

"A-al, hiks.." lirih Skaisy yang terdengar pilu.

"Gue ke taman favorit lo, tunggu gue disana," jelas Galaksi tanpa bantah.

Al, panggilan spesial yang Skaisy berikan pada Galaksi untuk menghargai bahwasanya Galaksi juga menganggap dirinya spesial.

Sejauh apakah hubungan mereka? Tidak, hanya teman biasa yang saling mengerti perasaan satu sama lain. Tapi apakah ada yang tahu salah satu diantara mereka ada yang jatuh dalam pesona teman spesialnya?

Galaksi membawa jaket nya yang di sofa bertepatan bersebelahan dengan Jevano, membuat Jevano dkk bingung kemana Galaksi pergi dengan terburu-buru.

"Kemana tuh, si Galak?" tanya Malik.

Semua hanya mengangkat bahu acuh karena memang mereka pun tidak tahu kemana perginya Galaksi.

Galaksi menancapkan gas nya dengan kecepatan di atas rata-rata karena khawatir dengan gadisnya, eh?

Galaksi tiba di taman Kaheswari, taman favorit Skaisy. Lalu mengedarkan pandangannya, matanya terjatuh pada gadis yang sedang duduk sambil menangis sesenggukan.

Galaksi berlari menghampiri Skaisy, lalu berlutut agar bisa mensejajarkan wajah nya dengan Skaisy. Galaksi mengusap bahu Skaisy, dengan tatapan yang sendu.

"Lo di lecehin? Kenapa ga telepon gue, hm?" tanya Galaksi lembut sembari menenangkan gadis itu.

"Ga bisa Al, hp aku lowbat dan baru di cas terus kamu nelepon aku hiks," tangis pilu Skaisy.

Galaksi mengerti, Skaisy merasa kecewa dengan tubuhnya yang sudah di sentuh oleh lelaki yang tak di kenalnya.

"Sstt, tenang oke??" Galaksi menatap dalam Skaisy.

Skaisy mengangguk lalu tiba-tiba Galaksi mendekap tubuh Skaisy dengan erat.

Setelah tenang, baru lah Skaisy di antar pulang oleh Galaksi. Tadi, Galaksi memberi Skaisy kata-kata yang memang bisa membangkitkan Skaisy dari kesedihannya.

•••

Esoknya, Skaisy berangkat lebih pagi untuk menghindari Jevano. Skaisy trauma bertemu dengan manusia bejat seperti Jevano.

Koridor masih sepi, karena ini baru pukul 5 lebih 15 menit. Orang gila mana yang ke sekolah dini hari? Skaisy.

Setelah masuk kelas, Skaisy segera mengerjakan apa yang tidak terlalu wajib di kerjakan. Skaisy anak nya terlalu rajin.

Tak terasa murid-murid sudah mulai berdatangan, Skaisy melihat Arila yang baru datang. Arila merenyit heran? Tetapi Arila bersikap bodo amat.

Pelajaran berlangsung tanpa gangguan dengan damai. Bel istirahat pun berbunyi, Skaisy tidak pergi ke kantin karena menghindari Jevano.

Skaisy membawa bekal karena ia belum makan, saat Skaisy sedang menyantap makanan nya dengan nikmat meja nya tiba-tiba jatuh karena tendangan seseorang.

Jevano pelakunya, Jevano menatap tajam dengan dada yang naik turun pertanda Jevano sedang emosi.

Skaisy bergetar ketakutan ketika melihat orang yang melecehkan nya kemarin. Jevano mendekat lalu menjambak rambut Skaisy, "Kenapa lo ngehindar hah?!" teriak Jevano di depan kuping Skaisy.

Skaisy meringis sakit, berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Makanan nya sudah berserakan di lantai dengan kacau, yang seharusnya Skaisy makan sampai habis.

"Apa kamu belum puas kak?!" murka Skaisy.

"BELUM! BAHKAN LO NUKAR NYAWA LO SEKALIPUN!" bentak Jevano.

Skaisy menggelengkan kepalanya tak percaya, sebenarnya apa salah Skaisy? Hanya menyenggol saja kan tidak lebih?

Menurut Skaisy, dunia terasa tak adil baginya. Tetapi Galaksi mengatakan bahwa dunia itu adil, hanya saja Skaisy sedang berada di posisi belum adil.

"Sampai mati pun, aku bakal benci kamu!" ucapan dingin dari Skaisy membuat Jevano terdiam.

"Hidup gue hilang arah gara-gara lo, bitch!" seru Jevano.

Apa salah Skaisy yang sebenarnya? Mengapa Jevano tak terang-terangan mengatakan pada dirinya bahwa Skaisy telah melakukan kesalahan fatal?

Skaisy tak merasa bahwa Skaisy memilki kesalahan fatal dan dosa besar.

Jevano pergi keluar kelas dan meninggalkan Skaisy yang terdiam mematung.

Skaisy sedih, hidup nya lebih berantakan setelah kedatangan Jevano. Namun ia juga merasa beruntung memiliki teman pengertian seperti Arila dan Galaksi.

•••

Seseorang dalang di balik semua ini sedang bertransaksi barang haram, narkoba.

Dengan pakaian yang kurang bahan, wanita itu masuk ke dalam bar setelah melakukan jual-beli barang haram. Dia menikmati hidup nya dengan uang imbalan telah membunuh Serina.

Wanita itu duduk dengan kaki yang tumpu di atas kakinya yang satu lagi, lalu memantik rokok yang ada di tangannya. Menyesap lalu mengepulkan asap dari nikotin satu ini.

Wanita itu melihat anak remaja yang ia kenali sedang ber senang-senang dengan temannya. Wanita itu menggelengkan kepalanya, lalu terkekeh kecil.

"Gue suka jadi orang jahat, tapi kadang gue takut," racau wanita itu.

Wanita itu langsung meneguk 3 botol alkohol yang ada di depannya dengan ter gesa-gesa seperti nya banyak sekali masalah di hidupnya.

"Gue jadi jahat karena mereka, andai aja mereka ga terlalu sayang sama tu anak! Pasti gue ga ngerasa salah paham," rasa sesal, kesal dan kecewa bercampur aduk di dalam diri perempuan ini.

Matanya sudah memerah menahan kantuk, pusing yang menyerangnya membuat dia langsung tepar disana.

Sedangkan di sisi lain, Jevano dan teman-temannya sedang berada di bar. Hanya ingin bersenang-senang, melepas penat tugas yang melimpah.

Perhatian Denta ketika mengedarkan pandangan tertuju pada wanita yang tepar di sofa sana, jaraknya sekitar 6 meter dari mereka.

Suasana lampu yang kedap kedip dan suara yang berisik membuatnya susah melihat wanita itu, namun ketika Denta menyadari bahwa perempuan itu ia kenal. Denta melebarkan matanya ketika ngeh.

"No! No! Skaisy noh tepar disana!" seru Denta sembari menepuk bahu Jevano.

Jevano menoleh mengalihkan perhatiannya pada yang di tunjuk Denta, benar saja Jevano melihat Skaisy yang tepar di sana.

Galaksi yang mendengar itu pun melihat ke arah pandangan Jevano dan Denta lalu menggelengkan kepalanya pelan, Galaksi yakin bahwa itu bukan Skaisy.

Toh Skaisy sedang bertukar pesan dengannya. Tapi apakah benar itu adalah Skaisy yang sedang tepar disana?

"Lo emang sejalang itu, bitch," maki Jevano tanpa menghampiri dan tak niat membantu wanita yang tepar yang di duga Skaisy.

Batin Galaksi terbakar ketika Skaisy di maki oleh Jevano.

WRONG REVENGE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang