The power of love!
Setelah kematian kakaknya, Jevano Danial Aswangga selaku adik kandung mencari tau siapa dalang yang menewaskan kakaknya dengan tega.
Hidup Jevano hanya mempunyai satu tujuan, yaitu membalaskan dendam nya. Hingga suatu hari ia bert...
Jevano saat ini tengah berjalan menuju ke basecamp di rooftop, Jevano membuka pintu basecamp dan melihat teman-temannya yang duduk seperti menatap Jevano dengan aneh.
"Ada apaan si?" tanya Jevano pada mereka.
"Lo tolol apa gimana si?! Ngapain lo bersikap kaya bocah hah?!" Galaksi menyentak Jevano.
Jevano menyatukan kedua alisnya heran, "Apaan sih Lak? Gaje lo sat!"
"Tolol, ngapain lo pake ngadain party dan ngungkapin ke semua orang kalo Skaisy emang pelaku utama?" tanya Kevin.
"Gue tau ini di luar rencana kita, tapi gue ada rencana lebih baik daripada kalian," jelas Jevano.
"Lo gabisa mutusin sendirian gitu dong, No!" Galaksi membuka suaranya lagi.
Usai perdebatan nya tempo hari dengan Jevano, Galaksi masih tak memaafkan Jevano. Hanya saja sekarang menyangkut Skaisy jadi Galaksi mau tak mau berinteraksi dengan manusia bodoh ini.
"Gue yang lebih berhak dalam kasus ini! Kalian siapa? Gue adek nya Kak Serina," ucapan Jevano membuat semuanya diam.
"Lo ga nganggep kita-kita No? Lo juga kalau gada kita, lo gabisa apa-apa No," Julio berucap panjang lebar di kamusnya.
"Sekarang lo ubah rencana nya tanpa bilang ke kita, dan kita gatau kemungkinan rencana lo kali ini bakal berhasil atau engga?" sela Denta.
Galaksi menggelengkan kepalanya remeh, Jevano terlalu bodoh untuk hidup. Serina pasti sedih melihat adiknya yang terlanjur bodoh.
"Terserah gue! Ini hidup gue, dan ini urusan kakak gue. Lo pada cuma harus liatin gue," ucapan Jevano membuat semuanya geleng-geleng kepala, terlalu aneh.
"Jam berapa party nya?" tanya Malik.
Sedangkan Galaksi sudah pergi entah kemana, malas mendengar semua yang di ucapkan Jevano.
"Jam 8 malam, eh gue minta semua video yang bersangkutan termasuk bukti cctv ya Ta," Denta hanya mengangguk menanggapi ucapan Jevano.
•••
Malamnya, sesuai dengan perkataan Jevano. Seluruh siswa dan siswi se angkatan, datang ke rumah Jevano yang sangat mewah. Satu hal, ini adalah rumah Jevano yang di bangun dengan jerih payahnya selama ini.
Jam menunjukkan 19.40 dan 20 menit lagi pesta di mulai, tetapi Skaisy belum menunjukkan batang hidung nya. Jevano yang melihat itu pun terkekeh remeh, "Nyatanya, lo emang dalang dari semua ini."
"Ntar juga dia kesini," bela Galaksi.
Jevano berdecih mendengar perkataan Galaksi yang selalu membela Skaisy walaupun mereka sedang tidak baik-baik saja.
Sedangkan di sisi lain, Skaisy sedang cemas untuk memutuskan datang atau tidak. Tubuh Skaisy sudah di balut dengan dress yang anggun, akan tetapi Skaisy masih takut bahwa ini adalah acara party akal-akalan nya Jevano untuk mempermalukan dirinya.
Akan tetapi, notif dari Arila membuat Skaisy akan datang ke party Jevano yang mendadak itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Skaisy menghela nafas nya panjang, terpaksa agar tak di fitnah oleh teman-temannya. Skaisy yakin, karena dia bukan pembunuh.
Skaisy menaiki taksi umum dan sampai di rumah Jevano yang sudah di sharelock oleh Arila. Arila juga datang di party ini.
Begitu turun dari taksi umum, Skaisy langsung mendapatkan sorotan mata dari siswa-siswi seangkatannya.
Jevano yang melihat Skaisy pun seperti kucing yang menatap ikan yang mendatangi nya sendiri.
"Masih pede banget kalau dia bukan pelaku sampe beneran datang kesini," Jevano terkekeh kecil melihat keberanian Skaisy.
Sedangkan Skaisy yang di tatap aneh seperti itu pun menjadi canggung sendiri, seperti seseorang memiliki kasus kriminal.
Skaisy berjalan seperti kearah Jevano, namun nyatanya Skaisy berjalan kearah Galaksi yang sedang tersenyum dan terpana melihat Skaisy malam ini.
Jevano mengerutkan alisnya marah, entah kenapa hatinya merasa terbakar melihat ini.
"Oke guys, sesuai perkataan gue tadi pagi di kelas 11 IPA 2. Berhubung kalian adalah adek kelas gue, kenalin gue Jevano dari kelas 12 IPA 7. Gue ngadain party ini secara ngedadak dan cuma angkatan kalian aja yang gue undang," jelas Jevano membuka party malam ini.
"Gue bakal nunjukin sesuatu tentang kedok nya seseorang yang menurut kalian tu cuma bocah polos aja," ucap Jevano.
Mendengar itu, seluruh tamu pun berbisik-bisik membicarakan siapa orangnya. Namun sebagian besar sudah menebak kalau pelakunya adalah Skaisy karena kejadian tadi di kelas.
"Oke, enjoy your party everyone! Gue bakal tunjukkin itu di layar yang ada disana jam 9," tunjuk Jevano menunjukkan layar yang besar.
Skaisy tampak tenang walau hatinya agak cemas karena kejadian tadi pagi, agak risau padahal memang bukan Skaisy pelakunya.
Galaksi mengelus bahu Skaisy dengan lembut seolah menenangkan bahwa semua akan baik-baik saja, "Tenang aja, ada gue."
Setelah mendengar perkataan Jevano, semua pun mulai menikmati acara party kecil-kecilan yang di adakan oleh mendadak berkat Jevano.
Teman-teman Jevano mulai gelisah memperkirakan rencana apa yang Jevano siapkan untuk mempermalukan Skaisy.
5 menit lagi jam menuju pukul 9, dimana inti dari party ini semua. Skaisy menggenggam erat tangan Galaksi seakan-akan akan terjadi apa apa setelah ini.
"Malam semua, ga kerasa kita bakal ke inti dari acara ini. Gue mau kalian nonton video yang bakal bikin kalian kaget mungkin?" Jevano berucap sembari berjalan kearah layar yang besar.
Tak lama, layar pun menyala dan menunjukkan video di dashboard seseorang yang membunuh perempuan, Serina.
"Disana, ada kakak gue yang di bunuh. Gue yakin kalau pelakunya ada di sini, dan perlu kalian tau di video selanjutnya adalah.."
Semua sontak terkejutnya melihat video cctv pertama yang memperlihatkan pembunuhan. Tetapi mereka lebih terkejut ketika melihat video kedua, di video kedua menunjukkan seseorang yang mereka kenali di sana.
Video yang berputar memperlihatkan Skaisy sedang berjalan dengan pisau yang di tangannya. Skaisy yang melihat video itu pun terkejut, Skaisy tak merasa bahwa dirinya pernah melakukan itu.
Dada Skaisy sudah naik turun melihat video yang di perlihatkan, emosi nya membuncah. Benar saja, dia datang untuk di permalukan.
"See? Jadi anak yang kalian kira polos sebenarnya psikopat," dengan lantang Jevano berucap seperti itu.
Namun, secara tak sadar video selanjutnya terputar dan siswa siswi seangkatan itu di buat lebih terkejut.
Video ketiga menunjukkan Jevano sedang melecehkan Skaisy, video nya sepertinya berasal dari dashboard mobil.
"MAKSUD LO NYEBARIN VIDEO YANG KETIGA APAAN SAT?!" Galaksi naik pitam, lalu membogem rahang Jevano.
Langsung bisik-bisik pun terdengar jelas di sana, sedangkan Skaisy langsung menangis sesenggukan. Ada yang menatap Skaisy remeh dan menatap takut.