L I M A B E L A S

29 2 0
                                    

Jevano tercengang mendengar apa yang di ucapkan Skaisy, Jevano merasa bahwa Skaisy adalah wanita manipulatif yang bisa membohong handal seperti ini.

Jevano tak terima dengan apa yang di ucapkan Skaisy, "Lo bohong! Lo pengarang handal!"

"Apa-apaan sih kamu?! Kamu udah renggut masa depan aku! Sekarang kamu nuduh setelah kamu rusak aku tanpa kamu bilang maaf?! Kamu orang gila!" maki Skaisy.

"Ya lo mikir No, gue udah peringatin lo dari jauh hari! Sekarang gue bilang kan impas harusnya bodoh!" caci Malik.

"LO ARGHHH! TOLOL!" Galaksi gemas ingin meninju Jevano yang terlampau bodoh.

"Cuma gara-gara itu doang kalian bilang impas kasus kakak gue?! Kalian gila?" elak Jevano.

"Cuma? Cuma?! CUMA?! KAMU BILANG CUMA?! AKU YANG RUGI! AKU YANG HANCUR! AKU YANG SAKIT! KAMU GA PERNAH MINTA MAAF DAN ADA RASA BERSALAH TERHADAP AKU SEJAK MALAM ITU!" bentak Skaisy.

Galaksi menahan Skaisy yang ingin mencolok mata Jevano. Sebenarnya boleh-boleh saja, cuma Jevano jangan meninggal terlebih dahulu agar merasakan penyesalan.

"Manusia yang ga pernah di didik emang bego!" sentak Julio.

"LO JANGAN BAWA-BAWA DIDIKAN ATAU MASA LALU GUE!" Jevano murka detik itu juga.

"Lah?" Denta tercengang bloon melihat situasi ini.

"Guys, gimana kalo Skaisy sama Jevano dulu selesaikan dulu masalah mereka berdua. Kita kasih mereka waktu buat berdua dan kasih mereka kesempatan buat ngobrol?" usul Arila.

"JANGAN!" bentak Galaksi dengan cepat.

"Lah kenapa?" tanya Kevin.

"Nanti mereka anu-anu lagi! Gue gamau pacar gue di anu-anu sama ni brengsek satu!" ucap Galaksi sewot.

Skaisy yang bersedih hati pun lantas memukul pundak Galaksi, "Ngelantur!"

Jevano yang merasa di fitnah pun mengerutkan keningnya, tak ada yang ingin melakukan nya lagi dengan wanita satu ini. "Apaan sih!"

"Apapun kali ini yang terjadi, lo harus tanggung jawab No" ucap Denta.

"Ngapain gue tanggung jawab atas kelakuan gue yang cuma gitu doang??" tanya Jevano bodoh.

"Si bajingan! Woi? Lo rusak anak orang!" emosi Julio memuncak, baru kali ini ada yang menguji emosinya.

"Oke, semuanya bakal terbukti sama hasil tes DNA. Kalo emang Skaisy pelakunya dia ga bakal bisa ngelak lagi, karena itu adalah bukti terakurat," jelas Kevin.

Skaisy melongo dengan mata yang sembab, apa-apaan tes DNA tanpa sepengatahuan dirinya?

"Maksudnya apa tes DNA?" tanya Skaisy bingung.

"Maaf Ais, mungkin lo gatau apa-apa soal tes DNA ini. Tapi kita lancang gara-gara harus dapet keadilan buat kak Serina," jelas Denta.

Skaisy yang mendengar itu pun hanya bisa terdiam, sejauh itu kah mereka menuduh dirinya sebagai pelaku?

"Apapun yang keluar dari hasil tes DNA, gue bakal terus benci lo!" sentak Jevano pada Skaisy.

"Ga kebalik?" tanya Skaisy.

•••

flashback 10 tahun yang lalu.

"Kamu selalu jadi anak pembawa sial, Claudy!" sentak Jeremio

Claudy hanya meringkuk ketakutan melihat papanya yang membawa cambukan. Jeremio murka karena ada yang mengintip ke dalam rumahnya lalu melihat Claudy yang sedang bermain.

Tetangganya bertanya, mengapa Skaisy sudah tumbuh sebesar itu? Sedangkan Skaisy masih kecil setahu mereka, Jeremio naik pitam ketika anaknya tidak bersembunyi.

"Maafin Claudy pa! Claudy salah, Claudy janji ga akan ulangi lagi," Claudy berucap sembari mengalirkan bulir air matanya.

"Nangis aja bisanya! Harusnya papa ga pernah izinkan mama kamu buat melahirkan anak cacat seperti kamu!" bentak Jeremio.

Hati Claudy nyeri mendengar apa yang di ucapkan oleh papa kandung nya sendiri. Seakan-akan semua ini adalah kesalahan Claudy lahir di dunia.

Claudy di perintahkan untuk berjongkok dan berbalik ke belakang, lalu Jeremio mulai mencambuk nya dengan tak berperasaan.

CTAR!

CTAR!

CTAR!

"Papa hiks udah, Claudy minta maaf pa!" Claudy terus meraung meminta maaf tetapi Jeremio tak mengindahkan perkataan Claudy.

3 tahun kemudian.

"Papaa! Ais dapet juara 2 sekolah loh!" Skaisy dengan ceria menghampiri papanya yang sedang duduk bersantai di depan kolam renang.

"Ohyaa? Wah! Princess nya papa keren banget sih!" balas Jeremio dengan excited menanggapi anaknya, lalu menjawil hidung Skaisy dengan gemas.

Claudy yang melihat di belakang itu pun iri, kapankah dirinya mendapatkan perlakuan seperti Skaisy yang sangat di sayang?

"Ais, mama masak ayam kecap kesukaan kamu loh! Special buat perayaan Ais karena mama tau kalau kamu berbakat!" ucap Talita dengan bangga.

"Tapi kan kak Claudy juga juara ma?" tanya Skaisy dengan polos.

"Biarin aja, kan Skaisy kesayangan mama!" Talita mengelus kepala anaknya gemas.

"Yeyy!" dahulu Skaisy masih sangat polos hingga tak tahu menahu bahwa Claudy sangat terluka oleh perlakuan orang tuanya yang beda padanya dan Claudy.

Masa lalu setiap orang pasti ada kelamnya, tetapi Claudy seperti nya hidup nya selalu suram. Tak ada matahari menerangi kehidupannya, tak ada tawa yang tulus terdengar dari mulutnya.

Claudy tersenyum mengingat hal itu, membayangkan bagaimana jika posisinya menjadi Skaisy? Claudy tak meminta terlahir seperti ini, tetapi mengapa semua orang menyalahkan dirinya?

"Di kehidupan gue kali ini, gue emang kurang beruntung."

"Mungkin di kehidupan selanjutnya, gue bisa jadi protagonis."

Claudy terlelap dengan botol-botol alkohol yang menemaninya, selalu saja seperti ini. Tak pernah ada yang berubah, dan tak pernah ada yang mau menemani dirinya dalam kegelapan hidupnya.

WRONG REVENGE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang