Saat ini, Jevano sedang berada di gudang sekolah bersama dengan Skaisy yang baru saja datang akibat panggilan dari Jevano yang menyuruh Skaisy untuk ke gudang sekolah yang berada di belakang sekolah.
"Tunjukkin sisi yang lain dari diri lo!" perintah Jevano sembari duduk santai.
Skaisy mengerutkan kening nya heran, apa maksud perkataan Jevano?
"Maksudnya?" tanya Skaisy heran.
Jevano terkekeh pelan, "Sisi lo ngegoda klien-klien lo di club," Jevano berpikir bahwa Skaisy masih mempertahankan sifat manipulatif nya.
Tangan Skaisy mengepal di bawah sana, Skaisy merasa di rendah kan setelah dia dilecehkan oleh lelaki itu. Skaisy menuruti perintah Jevano untuk kesini karena Jevano mengancam Skaisy akan di renggut sesuatu yang berharga dari Skaisy.
Para perempuan pasti paham, salah satu harga diri yang di junjung tinggi.
"Ayo, bayangin aja gue klien lo. Nih gue kasih satu gepok," Jevano menyodorkan uang satu gepok dengan terkekeh kecil.
"Jaga mulut kamu kalo kamu emang manusia berpendidikan!" sentak Skaisy, gatal rasanya tangan Skaisy ingin menampar Jevano tetapi Skaisy urungkan karena ia takut Jevano akan macam-macam dengannya.
"Lo juga ngapain sekolah kalo ujung-ujungnya malah jadi lonte?" perkataan frontal Jevano sukses membuat amarah Skaisy naik pitam. Memangnya Skaisy perempuan semacam itu?
Jevano berdiri lalu menghampiri Skaisy yang sedang dikuasai amarah, lalu menjambak rambut Skaisy dengan kencang. Skaisy menjerit sakit, oh Tuhan apa salah dirinya di masa lalu?
"AAA SAKIT! LEPAS!" teriak Skaisy.
"Najis! Lo kesakitan apalagi kakak gue yang lo abisin!" sentak Jevano tanpa melepaskan jambakannya pada Skaisy.
"MAKSUD KAMU APA?!" Skaisy membentak Jevano sembari berusaha melepaskan jambakan Jevano padanya.
"Cewek manipulatif pantas di giniin! Gue bakal jeblosin lo ke penjara setelah gue dapet bukti-bukti kelakuan lo!" jelas Jevano lalu melepas jambakannya, tiba-tiba menendang perut Skaisy dengan keras membuat Skaisy tersungkur terkena tembok gudang yang lembab.
Skaisy meringis lirih, Jevano menghampiri Skaisy dengan langkah santai dan tidak ada rasa bersalah sedikit pun. Karena Jevano merasa bahwa Skaisy adalah pembunuh orang yang di sayangi Jevano.
Apa pembunuh nya memang Skaisy?
Skaisy terbatuk-batuk sembari menepuk lantai gudang, sakit hati dan kepala nya tak terbayar oleh apapun.
"Ada saat nya lo bakal mati di tangan gue, ga sekarang. Soalnya gue mau lihat lo menderita," Jevano terkekeh melihat Skaisy yang kesakitan.
Apa salah diri Skaisy?
Jevano meninggalkan gudang tanpa memperdulikan Skaisy tersakiti oleh ulahnya. Jevano berjalan ke basecamp yang berada di rooftop untuk membolos.
BRAK!
Suara pintu basecamp di banting oleh Jevano, Jevano duduk lalu dengan cepat merebut minuman yang akan di minum Kevin.
Kevin yang melihatnya hanya cengo. Tak apa, kalau di ungkit pasti Jevano marah. Tetapi Kevin benar-benar haus sekarang! Batinnya menjerit.
"Abis ngapain lo? Sama tuh manusia bermuka dua?" tanya Denta pada Jevano.
Galaksi mendelik mendengar ucapan Denta. "Tendang doang," ucapan Jevano sontak membuat Galaksi melebarkan bola mata nya.
"ANJIR?" seru Malik.
"Orgil sat!" maki Denta.
"Inget dia cewek, No." lanjut Denta.

KAMU SEDANG MEMBACA
WRONG REVENGE [TERBIT]
Teen FictionThe power of love! Setelah kematian kakaknya, Jevano Danial Aswangga selaku adik kandung mencari tau siapa dalang yang menewaskan kakaknya dengan tega. Hidup Jevano hanya mempunyai satu tujuan, yaitu membalaskan dendam nya. Hingga suatu hari ia bert...