T U J U H

52 17 0
                                    

Pagi ini Skaisy sedang meraung keras sembari menangis meratapi nasib nya, Skaisy mencakar-cakar selimut yang menutupi tubuhnya yang polos. Sesekali Skaisy menjambak rambutnya.

Jevano yang bersandar di kepala kasur sembari menatap Skaisy yang terlihat stres?

Flashback

Sepulang Jevano dari rumah sakit, syukurnya Jevano tidak usah di larikan ke psikiater lagi. Karena dia memang sudah sembuh hanya kambuh sebentar, jadi Jevano di pulangkan hari itu juga.

Jevano kembali ke apartemen nya, Jevano merebahkan tubuhnya di kasur. Jevano berjalan ke arah dapur dan melihat bahwa mie instan nya sudah habis, Jevano berencana bahwa ia akan membeli makan saja di luar.

Jevano akan membeli nasi goreng yang ada di depan taman Casamada, tetapi Jevano melihat Galaksi dan Skaisy duduk di bangku taman. Jevano terkekeh sinis, pantas saja tadi Jevano tidak melihat Galaksi saat dirinya terbangun dari pingsan.

"Munafik bangsat!" gumam Jevano mengumpat.

Tiba-tiba Jevano melihat Galaksi mencium Skaisy, arah pandang Jevano dari belakang mereka.

Namun kenyataannya, Galaksi hanya membawa bulu mata Skaisy yang jatuh. Tetapi dalam pandangan Jevano dari belakang terlihat dalam hal senonoh.

Jevano naik pitam, entah apa yang ada di dalam dirinya. Jevano di kuasai amarahnya dengan cepat melangkahkan ke dua sejoli itu, Jevano menarik Skaisy dengan nafas memburu.

"LO MUNAFIK! GUE KIRA LO TULUS TEMENAN SAMA GUE! DUKUNG GUE BUAT KEADILAN!" bentak Jevano membuat Skaisy terkejut, sudah terkejut akibat tangannya di tarik di tambah juga dengan bentakan Jevano pada Galaksi.

"GUE GA MUNAFIK! ASAL LO TAU, KALO LO SALAH SELAMA INI!" bentak balik Galaksi.

Jevano menggelengkan kepalanya, ia kira Galaksi tulus berteman dengannya namun sama saja dengan yang lalu.

"Mana buktinya?" tanya Jevano membuat Galaksi skakmat.

"Gue lagi nyari, No!" balas Galaksi sewot, Skaisy hanya pelanga-pelongo melihat dua teman ini yang beradu argumen yang Skaisy tak mengerti.

Jevano meludah ke tanah, lalu menarik Skaisy dengan kasar. Skaisy meraung agar Galaksi menyelamatkan dirinya dari monster yang membanting tubuhnya tadi pagi.

Galaksi hendak meninju Jevano yang membawa Skaisy entah kemana, namun suara yang Galaksi takuti menginstrupsi agar tidak mencampuri urusan Jevano.

"H-hiks Al! Tolongin Ais!" Galaksi hanya bisa membeku dan menggelengkan kepalanya pelan, tanpa tau nasib tragis akan menghampiri Skaisy.

"Kamu ngapain sih! Lepasin Ais! Ga puas kamu nyakitin tubuh-tubuh Ais?!" sentak Skaisy sembari berontak dalam gusurannya.

"Bacot sat!" ucapan dingin dari Jevano tak membuat Skaisy takut, akan tetapi Skaisy terlebih dulu di bekap oleh sapu tangan hingga tak sadarkan diri.

•••

Skaisy terbangun di apartemen yang asing baginya, ketika melihat sekitar Skaisy ingat. Bahwa Skaisy di culik oleh Jevano, pasti Skaisy sedang berada di apartemen Jevano. Tiba-tiba datanglah Jevano yang membawa air minum di tangannya, dengan handuk sebatas pinggang dan atasnya yang bertelanjang dada.

Skaisy meringkuk takut ketika melihat Jevano menatap tajam ke arahnya, lalu Jevano terkekeh sadis melihat Skaisy yang ketakutan.

"Heh bitch? Bukannya kemarin-kemarin lo jual diri lo? Sekarang lo sok takut sama gue?" pertanyaan sembari meremehkan di lontarkan Jevano.

WRONG REVENGE [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang