Aku menghubungi Alan sesaat setelah membuka pesan yang dia kirimkan. Rekaman cctv yang kulihat memastikan dengan jelas jika pemuda itu yang ku maksut.Aku masih tak percaya jika aroma yang ku hirup dalam kondisiku saat itu yang masih setengah sadar membawaku pada titik ini untuk menemukannya.
Dalam rekaman cctv, terlihat sangat jelas bahwa pemuda itu memopah tubuh lelaki paruh baya berjalan memasuki sebuah mobil mercedes Benz tipe C-300 berwarna hitam, dan kemudian melaju kejalan raya.
Jika dia bekerja seperti halnya anak asuh Alan yang lain, tentu saja Alan tidak akan membiarkan penampilannya terlihat lusuh seperti itu.
Aku segera menekan tombol panggilan untuk menghubungi nomer yang mengirimiku video tersebut.
"Halo" sapa orang dari seberang telpon
"Jadi apa kau mendapatkan alamatnya?" tanyaku tanpa berbasa-basi
"Kau yakin anak itu yang kau maksut? Aku hanya mengirimkan video untuk memastikan apakah benar dia orangnya atau bukan"
"Ya"
"Dan sejak kapan kau tertarik pada pemuda seperti itu?"
"Katakan saja apa kau mendapatkan alamatnya?"
"Naret, dia benar-benar berbeda 180 derajat dari semua pemuda yang pernah kau gunakan. Aku mengenalmu dengan sangat baik. Ini benar- benar bukan tipe yang kau sukai"
"Aku bilang kau mendapatkan alamatnya atau tidak?! Hanya itu yang ku perlukan. Apakah aku menyukainya atau tidak itu buan urusanmu."
"Oke oke. Dia salah satu teman Minno pegawaiku. Anak itu hanya menjemput pelanggannya. Dia hanya seorang supir pengganti. Aku akan mengirimkan riwayat hidupnya padamu. Lakukan apapun yang kau inginkan dengan itu"
"Baiklah, Thanks." jawabku sembari langsung memutuskan panggilan.
Aku meletakkan ponselku keatas meja, kemudian mengenakan kemejaku lengkap dengan jas berwarna abu tua dan dasi kupu-kupu yang sudah kupersiapkan sebelumnya.
Malam ini adalah perayaan ulang tahun papa, seperti yang sudah ku katakan sebelumnya, jika setiap acara seperti ini seluruh keluarga akan berkumpul untuk merayakannya. Sebuah pesta akan digelar dengan para tamu undangan yang terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dari kolega serta pejabat pemerintahan. Beberapa juga dari kalangan selebriti, dan juga dari kalangan pengusaha serta kerabat terdekat. Itu akan menjadi kegiatan panjang yang sangat melelahkan. Tak jarang pada acara seperti ini biasanya mereka akan mencari koneksi bisnis, guna memperluas jaringan yang dimiliki.
-
-
-
Aku sampai ditempat acara sekitar pukul 21:00, beberapa tamu undangan sudah terlihat mulai keluar dari gedung acara dan berjalan di lobby utama. Aku berpapasan dengan wajah-wajah yang ku kenal, sepertinya acara memang sudah selesai. Sesuai rencana, aku hanya akan datang memberikan hadiah dan pulang kembali.
Keluar dari Lift aku melihat mama dan beberapa bibiku masih mengobrol, dan terlihat papa juga berdiri di ujung ruangan tengah berbicara dengan beberapa orang, sepertinya itu rekan kerjanya.
"Naret, disini!" Sapa mama ketika melihatmu berjalan memasuki aula, dan langsung menghampiriku.
"Apakah meetingmu baru selesai? Kau pasti sibuk sekali sampai baru tiba. Apa kau sudah makan?" Ujarnya yang tentu saja itu hanya alasannya untuk membuatku terlihat baik di mata orang-orang yang ada disana saat itu.
Aku hanya mengangguk pelan sambil memeluknya untuk memberikan salam.
"Papamu disana, ayo temui dia" lanjut mama seolah mendorongku menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STEP BROTHER, MY LOVER 🔞
FanfictionKrittin Kitjaruwannakul (TIN) seorang mahasiswa Seni berusia 20 tahun yang tidak pernah merasakan serta mendapat peran serta figur seorang ayah selama hidupnya. sejak ia lahir kedunia, Ia hanya hidup berdua dengan sang ibu yang bahkan saat ini suda...