THE BEGINNING

234 17 0
                                    

Sore itu, suara dering telpon menyadarkan Nebula dari tidurnya yang nyenyak. Dengan suara serak karena baru bangun, "Nebulaaaaaa, kamu ga kuliah?" tanya suara disebrang sana.

"Bukannya kelasnya online?" balas Nebula, masih setengah sadar.

"Ada kelas anjir," jawab orang di ujung telepon.

"Yaudahlah, pasrah aja. Udah telat juga," ucap Nebula pasrah, mencerminkan sifat pemalas dan kurang semangatnya. Nebula Niscala Sanykala, mahasiswi magister Teknik Sipil di salah satu universitas swasta di Yogyakarta, adalah sosok introvert yang sangat penyendiri dan anti-sosial. Dia tidak memiliki teman, dan kehidupannya hanya diisi dengan tidur, scroll TikTok, membaca novel, dan buku-buku fantasi. Hanya sedikit waktu dari 24 jam yang dia sisihkan untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan S2-nya. Nebula sebenarnya sangat pintar, namun dia malas dan tidak memiliki ambisi dalam hidupnya.

Meski begitu, Nebula tergolong cantik dan manis, dengan rambut pendek cokelat yang diwarnai, serta poni lucu seperti Dora. Tingginya hanya 150 cm, namun tubuhnya proporsional dengan kulit kuning langsat dan wajah khas Asia. Kepribadiannya yang cuek dan tertutup membuatnya tidak memiliki teman, bahkan dia tidak bisa mengingat teman-teman sekelasnya di S2.

"Masuk aja, gapapa telat," balas Lanny, satu-satunya orang yang Nebula kenal di kelas magister untuk mata kuliah aspek hukumnya.

Nebula mengenal Lanny pada saat pertama kali masuk kuliah, mereka tidak sengaja duduk bersebelahan. Berkenalan kemudian, secara kebetulan mereka berada dalam satu kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas kuliah, sehingga akhirnya mereka kenal satu sama lain. Hanya gadis itulah yang Nebula kenal di kelas magisternya.

"Baiklah," ucap Nebula pasrah. Dia merasa tidak enak, teman sekelasnya sangat amat baik kepadanya.

Dengan malas, Nebula bangkit dari kasurnya dan bersiap dengan cepat. Tanpa cuci muka, mandi, atau makeup, dia hanya mengganti bajunya saja, lalu memesan ojek online untuk berangkat ke kampus.
Sesampai di kampus, Nebula kembali menghubungi Lanny, "Ruang nomor berapa?"

"2211, masuk aja," jawab Lanny.

Nebula berjalan memasuki kampus menuju lift dan menekan lantai 2. Tepat di depan ruang 2211, Nebula mengetuk pintu ruang tersebut dan masuk ke dalam kelas. Ruangan tersebut tidak ada dosennya, mereka diberikan tugas berkelompok, dan Nebula masuk ke dalam kelompok Lanny.

***

Nebula sedang duduk diam, memperhatikan Lanny dan teman-teman lainnya yang sibuk mengerjakan tugas. Lanny memperhatikan keadaan Nebula yang baru datang dan menyuruhnya untuk istirahat dulu. Nebula hanya diam dan memperhatikan.

Saat Nebula diam memperhatikan, banyak teman sekelasnya yang penasaran padanya dan mengajak dia mengobrol. Ini sangat melelahkan bagi Nebula karena energi sosialnya sangat rendah. Dia tidak tahu bagaimana caranya bersosialisasi dengan baik kepada orang lain. Nebula hanya menjawab pertanyaan yang diberikan teman-teman sekelasnya.

"Minta nomormu", ucap salah satu teman sekelasnya, Angel, teman dekat dari Lanny.
Tanpa menjawab, Nebula hanya mengambil ponsel Angel, mengetikkan nomornya, lalu mengembalikannya kepada Angel.

"Maba Fast Track ya?" tanya teman sekelasnya.

"Nama panggilannya siapa?"

"Asalnya dari mana?"

Dan masih banyak pertanyaan lain yang diterima Nebula dari teman-teman sekelasnya. Mereka penasaran karena Nebula sangat tertutup. Dia tidak memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berkomunikasi dengannya sebelumnya.

Tiba-tiba, pintu terbuka dan masuklah seorang laki-laki berkacamata dengan kemeja yang rapi. Nebula menatapnya sekilas, kemudian kembali memperhatikan tugas yang dikerjakan Lanny dan kawan-kawan.
Lelaki itu berjalan ke arah Nebula, ternyata dia salah satu teman dari Lanny dan satu kelompok dalam tugas ini.

"Udah sampai mana?" tanya lelaki itu kepada Lanny dan Angel.

"Tenang, tarik nafas dulu", balas Lanny menenangkan lelaki tersebut.

Lelaki itu mendekat tepat di samping Nebula dan menundukkan diri, menatap laptop yang berada di depan Nebula.

Nebula bingung, mereka sangat dekat bahkan bersentuhan. Nebula menempelkan diri kepada Lanny agar dia memiliki jarak dengan lelaki tersebut.

"Yang mana aja yang belum?" tanya lelaki tersebut kepada Nebula.

"Kalau dicentang ini udah, jadi yang belum ini"ucap Nebula menjelaskan kepada lelaki tersebut.

Lelaki tersebut membuka laptopnya dan mulai mengerjakan apa yang perlu dikerjakannya. Dengan cepat, lelaki tersebut menyelesaikan bagian pekerjaannya dan mengirimkannya kepada Lanny. Nebula sedikit kagum dengan kecekatan lelaki tersebut.

"Udah kukirim ke WA ya", ucap lelaki tersebut.

Lelaki tersebut kembali mendekat ke samping Nebula, berdiri sambil melihat pekerjaan yang dilakukan oleh Lanny.

Nebula mulai merasa tidak nyaman dan mencoba menyingkirkan diri. Namun, ia malah berakhir duduk diapit Lanny dan lelaki tersebut. Tugas mereka selesai, dan Nebula hanya menjadi beban. Dia ingin membantu, tapi semua tugas telah diselesaikan Lanny.

Nebula kembali mendapatkan banyak pertanyaan dari teman-teman sekelasnya.

Tiba-tiba "Ada IG ga?" tanya lelaki tersebut kepada Nebula.

"Ada sih, tapi ga pernah dipakai", balas Nebula. Sejujurnya, dia tidak ingin memberikan akun Instagramnya kepada lelaki tersebut. Nebula mencoba menegaskan bahwa akun Instagramnya jarang digunakan, tapi tidak berhasil.

Lelaki tersebut menyerahkan ponselnya kepada Nebula dan memintanya mengetikkan Instagram Nebula. Terpaksa, Nebula mengetikkan akun Instagramnya. Lelaki tersebut sudah memfollow nya hanya saja Nebula tidak mengkonfirmasi permintaan mengikuti dari lelaki itu. Ia mengembalikan ponsel tersebut kepada lelaki itu.

Mencoba menyibukkan diri dengan ponselnya, Nebula mengabaikan kejadian tadi dan orang-orang sekitarnya yang tidak mencoba mengajak ia mengobrol lagi.

"Ada ga?" ucap lelaki itu kembali.

Nebula kaget, ia pikir ia dapat mengabaikan saja permintaan mengikuti lelaki tersebut, ternyata lelaki tersebut menunggu konfirmasi darinya. Dengan panik, Nebula segera mengupdate Instagramnya yang jarang ia gunakan.

Membuka Instagramnya, Nebula mencari bagaimana cara menerima permintaan mengikuti tersebut. Ternyata, terdapat banyak permintaan mengikuti di Instagramnya. Nebula panik, ia tidak memperhatikan username dari Instagram lelaki tersebut tadi.

Nebula bingung harus bagaimana, lelaki tersebut menunggunya. Mencoba berani, Nebula menatap lelaki tersebut dan mendekatkan dirinya tepat ditelinga lelaki itu. Nebula berbisik, "Kak, tadi username Instagramnya apa ya?" Lelaki tersebut tertawa dengan suara yang dewasa tapi lembut, membuat Nebula membeku. Lelaki itu kemudian dengan santai membuka Instagramnya dan memperlihatkan username-nya kepada Nebula.

'Arsenio Barran Osvaldo'

Dengan cepat, Nebula mencari nama tersebut dan menekan tombol konfirmasi, tidak lupa ia juga mengikuti balik lelaki itu. Setelah selesai, Nebula mengembalikan ponsel tersebut kepada lelaki tersebut.

***

Nebula merasa lega saat tugas kelompok telah selesai dikumpulkan oleh Kak Lanny. Namun, ia juga merasa sedikit tidak enak karena tidak banyak membantu dalam tugas tersebut. Meskipun begitu, Nebula tetap bertahan di kelas, tidak ingin pulang duluan karena takut terlihat tidak sopan.

Kak Lanny dan teman-temannya, termasuk lelaki itu, akan melanjutkan kelas mereka di mata kuliah lain. Sedangkan Nebula, mata kuliah selanjutnya dijadwalkan secara online. Nebula berjalan sendirian dengan santai menuju lift, sambil memainkan ponselnya.

Tiba-tiba, sebuah suara membuatnya mengkerutkan kening.

"Nanti aku DM ya", kata lelaki itu,

Arsenio Barran Osvaldo. Nebula terkejut. Apakah lelaki itu mengikutinya?

"iyaa", balas Nebula dengan penuh kebingungan. Lelaki itu pergi, meninggalkan Nebula yang masih memikirkan kejadian tadi.

Nebula melangkah masuk ke dalam lift, sendirian. Ia memesan ojek online untuk pulang ke kontrakannya. Selagi menunggu ojek online datang, Nebula penasaran apakah lelaki itu benar-benar akan mengirimkan pesan kepadanya. Ternyata, benar saja. Ada pesan masuk pada Instagramnya, meminta nomor WhatsApp-nya.

Nebula bingung. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pikirannya kosong. Ia tidak terlalu ingin bersosialisasi dengan siapapun lagi. Namun, lelaki tersebut sudah datang padanya dan mengatakan akan mengirimkan pesan. Nebula tidak bisa berpura-pura tidak melihat pesannya, bukan?

Akhirnya, Nebula memberikan nomornya. Sebuah pesan langsung masuk ke ponselnya pada saat itu juga.

Pesan dari Unknown: Save ya, Arsen.

Nebula menatap pesan tersebut dalam diam, bingung ingin membalas apa. Ia sudah lama tidak mencoba untuk bersosialisasi dengan orang baru.

Nebula: Iya.

Itu balasan singkat dari Nebula.

TBC

Twee IngenieursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang