Nebula bangun dengan perasaan ceria. Setelah mandi dan bersiap-siap, dia mengikat rambutnya dengan pita biru yang sedikit berantakan, mengenakan dress rumah yang nyaman dan senada dengan pitanya. Sebelum memulai aktivitasnya, ia memetik beberapa tangkai bunga dari taman untuk diletakkan di vas dapur, menambah keindahan dan kesegaran ruang tersebut.
Dengan langkah ringan, Nebula menuju dapur, siap untuk menghabiskan pagi dengan membuat cookies. Setelah riset yang panjang, dia telah mempersiapkan semua bahan di meja: tepung, gula palem, mentega, telur, garam, dan berbagai topping yang dipilih dengan cermat. Ia berencana membuat cookies berisikan Nutella, jadi kemarin dia sudah membekukan Nutella untuk isiannya.
Nebula mengambil mangkuk besar dan memasukkan mentega serta gula palem, kemudian mengocoknya dengan hati-hati menggunakan hand mixer hingga campurannya menjadi lembut dan pucat. Setelah tercampur sempurna, Nebula memecahkan telur dan hanya mengambil kuningnya saja. Memasukkan kuning telur tersebut ke dalam mangkuk dan melanjutkan mengocok hingga adonannya tercampur rata.
"Nah, sekarang saatnya tepung," ucap Nebula dengan riang, bangga dengan adonan buatannya. Mengambil tepung dan baking powder, mengayaknya langsung ke dalam mangkuk sedikit demi sedikit. Setelah adonan dasar siap, ia memasukkan choco chip dan mengaduknya sekali lagi hanya untuk mencampurkannya.
Dengan scoop ice cream, ia mulai membentuk adonan menjadi bola-bola seberat 45 gram per cookies. Ia mengambil Nutella yang telah dibekukan dalam porsi 20 gram dari dalam kulkas dan memasukkannya satu per satu ke dalam adonan cookiesnya. Dengan hati-hati, ia meletakkan bola-bola adonan di atas loyang yang sudah dialasi kertas roti, memastikan ada jarak yang cukup antara setiap bola adonan agar tidak saling menempel saat dipanggang.
Setelah semua adonan selesai dibentuk dan diletakkan di atas loyang, Nebula menyalakan air fryer dan memanaskannya hingga suhu yang tepat. Karena sekarang ia tinggal di kontrakan, bukan di rumahnya, ia tidak memiliki oven, tetapi air fryer menjadi solusi praktisnya. Sambil menunggu, Nebula membersihkan meja dan merapikan dapur, merasa tenang dengan rutinitas ini. Baking memang merupakan terapi baginya. 'Pretty girls bake when they're stressed,' Nebula merupakan salah satu gadis itu.
Aroma manis Nutella dan mentega mulai memenuhi dapur, menandakan bahwa cookies hampir matang. Nebula mengenakan sarung tangan dan, setelah beberapa menit berlalu, dengan hati-hati mengeluarkan cookies dari air fryer, kemudian memasukkan adonan baru.
"Perfect," kata Nebula dengan senyum puas. Ia meletakkan cookies yang baru matang dan menunggu beberapa menit agar bisa sedikit mendingin. Setelah beberapa menit, ia mengambil satu cookies dan menggigitnya. "Hmmm, you're smart, Nebula," katanya sambil tersenyum lebar, merasakan manisnya Nutella yang meleleh di mulutnya.
Nebula duduk di dapur, menikmati aroma cookies yang lezat sambil menunggu batch berikutnya matang. Setiap gigitan membawa kebahagiaan kecil yang membuat paginya semakin cerah.
Sambil bersantai, gadis itu membuka ponselnya. Terdapat beberapa pesan, dan salah satunya dari pria yang akhir-akhir ini sering mendistraksi hidupnya. Awalnya, ia pikir kehadirannya akan menyulitkannya, tetapi ternyata lelaki itu malah membuat hatinya berdebar-debar dengan cara yang menyenangkan.
Arsen: Mowning Bubu?
Arsen: Bubu, banguuuuun!!
Arsen: Bubu, lagi ngapain?
Nebula tersenyum membaca pesan-pesan itu. Ada kehangatan yang selalu menyertai pesan dari Arsen. Wajahnya merona sedikit, kenangan manis dari percakapan mereka sebelumnya mengalir di pikirannya. Dengan cepat, ia mengetik balasan.
Nebula: Bake something wonderful for Christmas
Arsen: Rajiiiin Sekaliiiii Nebulaaaa
Nebula tertawa kecil, membayangkan ekspresi kagum di wajah Arsen saat membaca pesannya.
Nebula: Maaciiih kakak
Arsen: And, whats that?
Nebula menggigit bibirnya, senyum nakal terlintas di wajahnya. Ia memutuskan untuk sedikit bermain-main dengan rasa penasaran Arsen.
Nebula: It's a secret
Arsen: Nebula, you're driving me crazy!
Nebula tertawa keras kali ini, membayangkan wajah Arsen yang mungkin cemberut atau kesal karena penasaran. Dengan penuh semangat, ia membalas lagi.
Nebula: Ahahahhaha, makanya kirim alamat kakak supaya nanti aku kirimin
Tidak butuh waktu lama, Arsen mengirimkan alamatnya. Melihat pesan itu, jantung Nebula berdegup lebih cepat. Ada rasa hangat dan nyaman yang merayap di hatinya.
Nebula: Okay, thanks. Please be patient. <3
Arsen: I'll try <3
Nebula tersenyum lagi, membayangkan reaksi Arsen saat menerima kejutan Natal darinya. Hari ini terasa lebih cerah dan penuh harapan. Ia meletakkan ponselnya dan melanjutkan membuat cookies, sambil sesekali tersenyum sendiri, merasakan kebahagiaan kecil yang tak terduga.
***
Waktu berlalu dengan cepat karena kesibukan Nebula dengan cookies nya, sekarang hari sudah siang. Semua cookies sudah matang dan dingin, Nebula menghias cookies itu dengan mata, hidung, topi natal, dan tulisan 'Merry Christmas' yang indah. Ia tinggal membukusnya dan memasukannya ke dalam sebuah box masing-masing berisi 4 buah cookies.
"siap untuk dikirim" ucap Nebula riang. Nebula memang akan mengirimkan cookies natalnya hari ini, dikarenakan besok ia akan kembali ke kampung halamannya di Kalimantan.
Ujian akhir semesternya telah selesai kemarin tanggal 22 desember. Hari ini dia akan istirahat setelah ujian yang berat selama seminggu kemarin kemudian besok ia akan kembali ke rumah tanggal 24 desember dan merayakan natal bersama keluarganya.
Gadis itu membuka aplikasi untuk mengantarkan semua box-box cookiesnya ini ke tujuannya masing-masing. Tak lupa menuliskan kartu ucapan Natal dan Tahun baru kepada teman-temannya. 'May the magic Christmas fill your heart and the New Year bring you joy'.
Kepada Arsen dia menulis surat yang sedikit berbeda.
Dear Kak Arsen,
Hii New Mate,
I feel so blessed to have a new friend like you.
I never thought angels could exist in this world.
But here you are in the flesh,
I really enjoy your company.
Thankyou soooo much.
For existing in my life.
-This cookies are made of Butter and Love-
-May the magic Christmas fill your heart and the New Year bring you joy-
Your Bubu
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Twee Ingenieurs
RomanceNebula Niscala Sanykala, seorang mahasiswi magister Teknik Sipil di Yogyakarta yang introvert dan penyendiri, harus menghadapi tantangan sosial saat harus menjalani kuliah offline. Meski merasa tidak nyaman dengan interaksi sosial, Nebula berusaha b...