BELAJAR BERSAMA

54 7 0
                                    

Di sebuah kamar yang indah, Nebula tidak pernah merasa bosan. Di sanalah ia duduk, mengutak-atik angka dan rumus di Microsoft Excel di layar laptopnya. Meskipun matanya mulai terasa berat membaca ebook berjudul 'Analisis Struktur dengan Metode Matriks Kekakuan', Nebula membenci matriks, meskipun ia selalu berhasil menguasainya. Materi ini membutuhkan banyak energi dan menguras otaknya, membuatnya terkadang meragukan pilihannya. Mengapa ia memilih jurusan ini? Mengapa ia berada di sini, membaca buku yang dipenuhi rumus dan angka?

Dulu, saat SMA, Nebula bercita-cita menjadi dokter hewan yang memiliki klinik kecil karena ia sangat menyukai hewan. Namun, semua itu sirna. Ketika ia berada di kelas 3 SMA, orangtuanya memintanya untuk realistis dengan bakatnya dalam matematika yang sangat baik, kemampuan logikanya yang luar biasa, peringkat 10 ke atas yang selalu ia raih meskipun ia malas belajar, serta prestasinya dalam olimpiade fisika. Orangtuanya merasa bahwa bakat matematika Nebula harus dimanfaatkan dengan baik, mengingat perkembangan dunia yang semakin maju. Mereka meminta Nebula untuk mengambil jurusan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka, entah sebagai arsitek atau teknik sipil.

Meskipun terdengar egois, namun itulah cara orangtua Nebula mencintainya. Dengan mengambil jurusan yang sesuai dengan pekerjaan orangtuanya, mereka dapat menjamin masa depan Nebula. Jika Nebula mau, orangtuanya bahkan siap memberikan perusahaan tersebut kepadanya atau membantu membuka usaha konstruksi untuknya. Nebula memahami hal itu. Kalimantan memiliki prospek yang cerah untuk bisnis konstruksi, terutama dengan adanya IKN di sana. Banyak proyek bagus yang bisa ia coba di sana.

Ponsel Nebula bergetar, memecahkan konsentrasinya dari aktivitasnya. Dengan lambat, ia mengangkat ponselnya dan melihat pesan masuk dari Arsen. Ia membuka pesan itu.

Arsen: Bubu. Bangun.

Bubu? Sejak kapan namanya menjadi Bubu? Nebula mengabaikan panggilan barunya.

Nebula: Aku tidak lagi tidur.

Arsen: Jadi, selain menjadi cantik, Nebula lagi ngapain?

Nebula: ☹. Do my assignment...

Arsen: Ahahaha, semangat, Bubu! Tapi, boleh bantuin aku ga? Tolong...

Nebula: Gimana?

Arsen: Aku kan ga sepintar Nebula. Kerjaan juga lagi numpuk nih di kantor. Bisa tolong kerjain ini ga ya?

Nebula: Kakak lagi hectic? Boleh-boleh Nebula bantuin...

Arsen: Tolong ya... aku berhutang budi padamu...tolong gambarin ya

Arsen mengirimkan foto soal matematika.

Nebula: Okay, wait ya...

Nebula mulai mengerjakan pertanyaan tersebut.

Nebula mengernyitkan keningnya melihat hasil dari perhitungannya. "te amo?" Nebula tahu artinya. Nebula mengirimkan hasil pekerjaannya kepada Arsen.

Nebula: *send a photo*

Arsen: lup you moreee, love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arsen: lup you moreee, love. 

Nebula: ahahahaha.

Arsen: Maaf ya, Nebula kan lagi ngerjain tugas... malah harus ngerjain math...

Nebula: wkwk gapapa... Makasih kak Arsen udah mendinginkan otakku.

Arsen: Sama-sama, Bubu. Sabtu ini Bubu mau ngapain?

Nebula: Nothing.

Arsen: Yuk, kerjain tugas Metode & Teknologi Konstruksi bareng. Sama Kak Lanny dkk.

Nebula berpikir sejenak. Ia sudah menolak ajakan Arsen berkali-kali. Sepertinya kali ini boleh dicoba, lagipula mereka akan keluar untuk mengerjakan tugas bersama, bukan berdua saja. Ada Kak Lanny dan yang lainnya.

Nebula: Boleh.

Arsen: Beneran?? Yeayyyyy!

Twee IngenieursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang