BAB 18: MORE LOVE TO SHARE
Nebula membiarkan pria itu memeluknya, hanya kali ini saja. "Kangen bangeeet," bisiknya manja tepat di telinga Nebula, membuat gadis itu merinding.
Beberapa saat kemudian, Arsen melepaskan pelukannya. Tangannya terangkat, dengan lembut mengapit kedua pipi Nebula, matanya menatap dalam ke arah gadis itu. Senyum nakal tersungging di bibirnya saat ia mendekatkan wajahnya, bibirnya mengarah ke bibir merah muda Nebula. Namun, Nebula cepat-cepat menghindar, membuat Arsen gagal mendapatkan ciuman yang diinginkannya.
"Kakaaaak!" seru Nebula terkejut, sementara senyum nakal masih menghiasi wajah Arsen.
"Yuk, kuantar pulang," ajak Arsen, mengabaikan seruan Nebula. Ia mengambil tas yang ada di punggung Nebula dengan lembut namun tegas, menunjukkan sikapnya yang perhatian. Dengan tangan satunya, ia melingkarkannya pada pinggang gadis itu dengan posesif, seolah-olah ingin memastikan Nebula selalu berada di sisinya. Tanpa berkata-kata lebih lanjut, Arsen membawanya pergi dari tempat tersebut, melindungi dan mengawal setiap langkah mereka.
Sampai di parkiran, Arsen membawa Nebula ke mobilnya. Ia membuka pintu depan mobil dan mempersilahkan gadis itu masuk dengan senyum lebar. "Come in," ujarnya dengan nada penuh perhatian.
Nebula hendak masuk, namun pandangannya tertarik pada kursi penumpang yang dihiasi sebuah buket bunga berwarna pink, bunga kesukaannya. Di sampingnya, terdapat dua cup boba favoritnya dan beberapa cemilan yang juga ia sukai.
"Welcome to Jogja, princess," kata Arsen dengan nada lembut.
Nebula tersenyum lebar. "Ihhh, makasih, kakak."
Arsen mendekatkan wajahnya, senyum nakal terukir di bibirnya. "So, can I get a kiss?" tanyanya, matanya berbinar jahil.
Nebula menggeleng tegas. "No," jawabnya singkat.
Arsen mengangkat bahu dengan santai, masih dengan senyum nakal. "Well, okay," katanya, lalu menutup pintu mobil dan berjalan ke sisi pengemudi. Meski tak mendapatkan ciuman, ia merasa puas melihat senyum bahagia di wajah Nebula.
***
"Selamat datang di rumahku, anggap aja rumah sendiri," kata Nebula dengan senyum manis sambil mempersilakan Arsen masuk.
"Baiklah," jawab Arsen, matanya berbinar melihat keramahan Nebula.
Mereka hanya berdua karena adik Nebula masih di Kalimantan, menikmati sisa liburannya. Setelah seharian berkeliling Jogja, kini mereka pulang ke rumah Nebula yang terasa hening.
"Yuk, naik aja," ajak Nebula sambil melangkah menuju tangga.
Rumah kontrakan ini terbagi dalam dua lantai. Lantai pertama menjadi area kekuasaan Aliand, adik Nebula, sementara lantai kedua adalah milik Nebula. Pembagian ini membuat mereka bisa hidup harmonis tanpa ada pertengkaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twee Ingenieurs
RomanceNebula Niscala Sanykala, seorang mahasiswi magister Teknik Sipil di Yogyakarta yang introvert dan penyendiri, harus menghadapi tantangan sosial saat harus menjalani kuliah offline. Meski merasa tidak nyaman dengan interaksi sosial, Nebula berusaha b...