Chapter 7

165 15 0
                                    

Selamat membaca:D

Kini Jisoo telah berada di kamarnya, selesai membersihkan diri pemuda manis itu beralih menaiki ranjang nya, menarik selimut dan mencoba untuk memejamkan matanya karena nyeri di kepalanya hilang timbul sejak tadi. Dia yang awal nya tertidur lelap harus bangun setelah pintu kamarnya terbuka dengan kuat meninggalkan suara keras karena pria itu.

"Kau tidak pergi bekerja?" Tanya pria paruh baya itu sambil menatap tajam kearah Jisoo.

"Maaf, aku tidak enak badan ayah... aku izin libur dengan atasan ku." Jisoo menunduk takut sambil meremat kuat selimut milik nya.

"Dasar malas, kau membuat alasan agar bermalas-malasan dirumah?!" Bentaknya.

"A-ayah aku benar-benar tidak kuat untuk bekerja..." saking takut nya anak itu mulai mengeluarkan air mata nya. Ia selalu dipaksa untuk bekerja dan terkadang hasil kerja nya dirampas paksa oleh ayah nya sendiri yang justru hanya minum-minum meninggalkan tanggung jawab nya.

"Awas jika besok kau tidak bekerja lagi, angkat kaki saja kau dari sini!"

BRAKKK!!!

Jisoo memejamkan mata nya erat saat pintu kamar nya ditutup dengan kuat dan terdengar suara kunci dari luar.

"Kau tidak boleh makan malam ini."

"Ayah aku mohon... jangan kunci kamar ku..." pemuda manis itu dengan tergopoh mendekati pintu dan mengetuk nya berharap pria paruh baya itu mengasihani nya.

"Tolong buka kunci nya..."

"Ayah tolong lah!!"

"Ayah..!!!" Jisoo meraung sambil tangan ringkih nya terus memukul kencang pintu kamar nya. Tapi sia-sia karena tidak ada respon dari luar.

Sampai kapan dirinya akan bertahan pada kehidupan yang seperti ini? Hidup tanpa tau siapa orang tua asli nya. Karena sejak awal ia selalu mendengar dari pria itu bahwa dirinya bukan anak kandung nya.

Swoosh~

Woshh~

Jisoo menoleh kearah jendela kamar nya yang tiba-tiba terbuka membuat angin dingin dari luar menyapa kulit nya. Ia dengan kedua tangan memeluk tubuh nya sendiri menghampiri jendela untuk melihat apa yang terjadi.

Namun saat dirinya sudah berdiri didepan jendela ia teralihkan dengan sebuah kotak dus didekat kaki nya. Langsung saja ia berjongkok untuk membuka kotak itu dan mengambil kertas yang tertempel di dalam nya.

"Aku tau ini akan terjadi, jadi aku buatkan sup buntut untuk mu. Makan lah yang banyak Soo-ie, kau harus masuk dengan keadaan sehat besok."

Sahabatmu.

"Jungkook..." Jisoo mungkin harus menghampiri Jungkook di sekolah besok dan memeluk nya seerat mungkin. Sahabatnya itu memang sudah seperti penyelamat nya, Jisoo pun bergegas membuka nasi dan mangkuk sup yang masih mengeluarkan asap.

"Aku berjanji akan menghabiskan nya hingga tak tersisa, terimakasih Kook-ah..." ucap Jisoo senang dan mulai menyuap makanan kemulut nya, tak lupa ia menyeruput kuah kaldu yang langsung membuat nya memejamkan mata nya karena enak.

THE CROWN (SeokSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang