Chapter 14

162 16 0
                                    

Seungcheol melesat dengan cepat saat saudara nya yang lain ikut berpencar untuk mencari mate Dokyeom, tak hanya menggunakan kemampuan berlarinya pria berstatus sebagai yang tertua juga menggunakan indra penciumannya yang tajam, kala mencium bau anyir darah sang pemilik.

"Aku tidak tau apa yang akan Dokyeom lakukan jika menemukan Jisoo terluka, Hanie..." lirih Seungcheol pada Jeonghan yang ikut melesat bersamanya, tangannya tak luput menggenggam erat tangan pujaan hatinya itu.

"Aku yakin Jisoo bisa menjaga diri, dia akan baik-baik saja sampai kita atau Dokyeom menemukannya." Jeonghan menenangkan. Ia beralih memejamkan mata, memberi telepati untuk berkomunikasi dengan yang lain.

"Kalian menemukan Jisoo??"

Jihoon yang mendapat telepati dari kakaknya itu berhenti berlari, dengan ekspresi gusar ia membalas dalam diam. "Aku tidak menemukannya."

"Aku juga tidak kak..." Myungho ikut menimpali dalam diam dan melirik Jun disebelahnya, "aku sangat khawatir ge..." wajah Myungho berubah sendu dihadapan kekasihnya. Sementara Jun mengarahkan tangannya mengusap lembut pipi putih pucat milik Myungho.

"Jangan cemas, kita akan menemukannya lebih dulu. Aku sangat yakin Dokyeom tidak akan membiarkan sang pemilik berada dalam bahaya." Ujar Jun.

"Kalian semua jangan lupa ini malam bulan purnama, dan kita ada di dalam wilayah mereka." Mingyu memperingati, ia bersama Wonwoo dapat mendengar auman dari bangsa serigala yang nampaknya mengetahui keberadaan mereka karena memasuki area perbatasan.

"Serigala itu belum terlihat menghampiri— Akhh!!" Pekik Seungkwan yang menghentikan telepatinya karena diserang dari belakang. Vernon dengan sigap memapah tubuh kekasihnya, melihat luka bakar di lengan Seungkwan hasil serangan vampire buatan dalang yang menculik sang pemilik belasan tahun lalu.

Aura di sekeliling Vernon menggelap seketika. Matanya menatap tajam ke satu titik, tempat vampire buatan itu berdiri.

Sedetik kemudian Vernon sudah berdiri dihadapan vampire itu, dengan cepat tangannya menggapai leher nya dan mencekik kuat dan terakhir mematahkan lehernya. Vampire itu tewas seketika dan melebur menjadi abu.

"Boo... kau tak apa?" Vernon meraih lengan yang terluka itu, berniat menyalurkan kekuatannya agar luka bakar yang Seungkwan dapatkan tidak terlalu menyiksa nya.

"Aku baik-baik saja Bononie... tidak perlu membuang kekuatanmu untukku." Vernon menggeleng tak setuju, dalam diam ia tetap menyalurkan kekuatan nya untuk sang kekasih.

"Kwanie kau baik-baik saja kan?" Jeonghan datang karena telepati dari Seungkwan ssbelumnya, sampai semua saudaranya ikut berkumpul, Vernon memapah Seungkwan untuk membantunya berdiri.

"Aku tidak apa-apa kak Hannie, tapi sepertinya kita semua terjebak disini." Ucap Seungkwan dan melihat sekeliling karena indra pendengarannya menangkap suara seperti langkah kaki yang cepat mendekati mereka.

Soonyoung menarik Jihoon untuk berada dibelakangnya. "Bukan vampire, sepertinya bangsa serigala lah yang menghampiri kita." Soonyoung berucap pelan namun suaranya dapat didengar oleh semuanya. Disaat yang sama, terdapat enam serigala yang muncul mengelilingi mereka, menatap vampire-vampire disana dengan tatapan lapar.

"Kak, aku menemukan Jisoo."

Telepati dari Dokyeom membuat seluruh saudara itu menghela nafas lega, sekarang mereka hanya perlu mengurus binatang buas ini saja.

"Kami sungguh tidak bermaksud mengganggu kalian terlebih dimalam bulan purnama ini. Kami hanya terpaksa karena hal yang mendesak." Seungcheol berucap tenang meski dia sangat berharap kawanan serigala itu mau diajak berkompromi.

THE CROWN (SeokSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang