Chapter 4

194 13 0
                                    

Pagi harinya Jisoo terbangun dengan dentuman keras dari luar pintu kamarnya yang memekakan telinga. Terdengar suara pria paruh baya yang menjadi pelaku penggedoran pintunya.

"Bangun lah pemalas!! Buat kan aku segelas kopi dan sarapan!!!" Ucap ayah tirinya yang tak berhenti menggedor pintu.

"Ya, ayah..."

Setelah melihat jam dinding Jisoo bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap dengan seragam sekolahnya. 15 menit setelahnya ia langsung keluar dari kamarnya untuk menyiapkan sarapan.

Jisoo dengan langkah takut-takut pergi menuju dapur dan mulai mengambil 4 helai roti dan 2 gelas dengan salah satu nya adalah cangkir untuk kopi.

Setelah memanggang roti pemuda manis itu beralih memberi selai coklat disetiap sisi helai roti dan ditumpuk menjadi 2 roti panggang. Untuk nya satu dan sang ayah pastinya.

Ia pun menuju meja makan setelah selesai membuat susu putih hangat untuknya dan secangkir kopi untuk pria paruh baya itu. Ia juga meletakan roti yang diletakan di wadah.

"Hanya ini?! Aku tidak minta roti tapi sup rumput laut bodoh!" Bentak pria itu membuat Jisoo mengerjap takut.

"Tapi ayah, a-aku tidak akan punya waktu untuk membuat nya, ditambah lagi gak ada rumput laut dikulkas..." balas nya takut.

"Cih! Pergi dari sini, aku malas melihat mu."

"T-tapi aku belum sarapan..."

"Apa peduli ku? Cepat pergi sebelum aku semakin kesal pada mu." Tanpa berlama-lama lagi Jisoo pun memilih pergi dengan perut kosong tanpa sarapan membuatnya harus menahan sakit di perut nya. Bahkan saat turun dari bus dan menyebrang satu tangan Jisoo terlihat menggenggam area perutnya, tak sadar ada yang datang kearahnya.

"Hai Jisoo, kenapa disini??" Tanya Jungkook setelah berdiri dihadapan Jisoo.

"Hai, mau ke kantin dulu Kook, dirumah tidak sempet sarapan."

"Ooh, ayo pergi! Aku temani." Tawar Jungkook.

Jisoo tersenyum dan mengangguk setuju lalu melangkah ke kantin untuk membeli 2 roti susu dan 1 botol mineral. Sementara Jungkook hanya mengambil dua botol mineral, untuknya sendiri dan Taehyung sepertinya -pikir Jisoo.

Jisoo memberi 1 lembar uang dan menunggu uang kembali dari si penjual, setelahnya kedua pemuda itu melangkah pergi dari kantin.

"Ngomong-ngomong Soo, hari ini kamu datang tepat waktu, kok bisa tidak sempat sarapan??" Tanya Jungkook sambil menoleh sekilas kearah Jisoo.

"Aku tidak mau terjebak macet aja makanya langsung berangkat..." jawab Jisoo pelan. Meminta maaf dalam diam karena membohongi sahabatnya.

"Hmm kamu inget kan hari ini ujian?" Jungkook mengubah topik.

"Tentu, aku sudah menyiapkan semuanya untuk menjawab soal." Jawab Jisoo dengan senyum tipisnya.

"Akan aku pastikan aku bisa ambil nilai tinggi dan ngalahin kamu Soo." Ujar Jungkook dengan nada bercanda dan Jisoo hanya terkekeh pelan. Saat berjalan santai diiringi candaan dari Jungkook, Jisoo tak sengaja bertemu pandang dengan Dokyeom dan juga beberapa orang yang terlihat mendahului pemuda itu. Mungkin saudaranya? Dengar-dengar juga kakak tingkat itu tidak mau berbaur kecuali dengan saudaranya.

Tapi kemarin pemuda pucat itu mau bicara dengan nya.

"Jisoo kenapa berdiri disana? Kemari cepat!" Ucapan Jungkook membuatnya menoleh sekilas kearah Jungkook dan kembali menoleh kearah Dokyeom. Tapi matanya membulat setelah matanya tak lagi menangkap sosok itu.

THE CROWN (SeokSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang