"Maaf membuat mu menyaksikan adegan berdarah di usia mu yang belum genap satu tahun ini, pangeran kecil..." setelah mengucapkan itu sang dewi melesat pergi menuju istana, wanita itu beralih mendekati satu pohon besar yang berada didekat istana. Ia bisa melihat saat ini istana tengah ricuh karena berita penculikan yang menimpa bayi di gendongannya.
"Mengembalikan mu pada ibumu sepertinya sangat berbahaya nak... banyak sekali yang menginginkan mu disini." Ujarnya pelan sembari mengusap lembut kepala mungil bayi itu.
"Untuk sementara hiduplah jauh dari istana, kau tidak tau apapun tentang jati dirimu... kau akan hidup layaknya manusia biasa dan berbaur dengan manusia lainnya. Sampai waktunya tepat kau akan mengetahui semuanya."
"Ma mm...." seolah paham bayi itu menyahut membuat wanita berparas cantik itu tidak bisa untuk tidak tersenyum.
"Mari temui ibumu sebelum pergi..."
•••••
Kini keduanya berada di luar jendela kamar ratu, disana terlihat raja Violla yang menggenggam erat tangan sang istri, namun tak lama raja Violla pergi karena pejabat kerajaan memanggil untuk diskusi penting. Dirasa tidak ada siapapun di sana itu mereka masuk ke kamar, mendekati tempat dimana ratu Violla terbaring lemah setelah diobati oleh tabib kerajaan.
Satu tangannya menyentuh kening ratu Violla, dalam hitungan detik tangan sang dewi mulai bersinar diiringi dengan sihir yang ia ucapkan untuk mengobati dari kutukan. Setelah selesai tangan itu langsung menjauh.
Hadiah yang ku berikan punya takdir baik, mahkota merah delima akan menuntun kalian." lirih nya sambil menatap lurus kearah ratu Violla.
"Setelah ini banyak yang akan dia hadapi, yang mulia..."
"Dia tidak akan mati, aku menjamin kehidupan nya."
"Mate, perintahkan pasangannya mencari keturunan mu saat waktunya tepat." Saat mengatakan itu sang dewi tau ratu Violla dapat mendengarnya, bisa ia lihat air mata mengalir perlahan dari matanya yang terpejam. Sang dewi beralih menatap pangeran kecil di gendongannya.
"Jangan selamat tinggal, ucapkan sampai jumpa pada ibumu, dan berjanjilah akan kembali padanya." Sang dewi melihat raut wajah bayi itu berubah sedih dan hampir menangis, membuatnya buru-buru menghilang sebelum bayi itu menangis kencang.
.
.
.
.
."Disini, di kehidupan manusia mu... kau akan kuberi nama Jisoo. Hong Jisoo..."
"Jaga dirimu sayang..."
"Dan... bersabarlah pada orang yang akan menjadi orang tua angkat mu."
Wanita itu meletakan Jisoo kecil yang sudah terlilit kain sutra untuk menghangatkan tubuhnya. Tangannya mengetuk pintu rumah minimalis didepannya lalu menghilang bagai angin saat pintu itu terbuka.
Flashback Off...
•••••
Jisoo bergerak gelisah dalam tidur nya. Ia terus mengernyitkan dahi nya akan sesuatu yang ia lihat.
.
.
.
.
.
.
.Sebuah tempat yang megah meskipun dalam keadaan gelap, dengan suara teriakan yang menyeramkan. Jisoo terkejut dan langsung mengedarkan pandangannya kala mendengar suara bising dan teriak kesakitan seorang wanita. Mencari sumber suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CROWN (SeokSoo)
Fantasia[Sinopsis] Setelah 1000 tahun kerajaan Violla mendapat anugerah dari sang dewi pemberi nasib baik/keberuntungan. Keturunan Violla ditakdirkan menjadi vampire murni pemilik darah merah pekat yang dimana darah tersebut mampu menjadikan vampire biasa a...