maafkan aku yang baru up cerita ini sekarang hiks.. :")
happy reading....
Setelah bersusah payah membalut luka di kaki pemuda manis itu Jeonghan beralih mendekatkan diri pada nya, merengkuh tubuh mate Dokyeom melindungi nya jika ada vampire yang mengetahui Jisoo bersama nya.
"Kak Hanie..." panggil Jisoo setelah lama memperhatikan perkelahian hebat yang jaraknya tak jauh dari mereka, Jeonghan menoleh "Bagaimana cara Vernon menyembuhkan Seungkwan??" Tanya Jisoo pelan.
"Dengan kekuatan pada tubuh kami." Ucap nya sebelum melanjutkan, "Kami sebagai mate juga memiliki sumber energi Jisoo-yaa, disaat pasangan kami terluka... di antara kita akan ada yang menyalurkan kekuatan pada mate yang terluka itu." Jelas Jeonghan. Mata merah nya menatap dalam Jisoo yang seperti terkunci akan pikirannya sendiri.
"Lalu kak Dokyeom, kalian bilang aku mate nya kan? Aku ingin menyembuhkan tangan nya... tapi kenapa aku masih belum seperti kalian?" Jisoo berucap lirih dan menatap sendu kearah Jeonghan. Ia ingin menyelamatkan Dokyeom, melihat tangan pemuda bangir itu mulai mengeras karena luka nya.
Ia sempat merasakan hal aneh pada tubuhnya, terlebih saat melihat cairan merah yang mengalir deras dari tubuh sang ayah tiri, ia merasa tersengat dan tubuhnya bergerak gelisah seolah tertarik dengan hal sadis itu. Jisoo bahkan sempat berpikir mungkin dirinya akan menjadi seperti Dokyeom dan yang lain saat merasakan gejolak aneh.
Jeonghan jadi bingung sendiri, ia memang khawatir dengan adiknya dan berharap sang pemilik dapat menyalurkan kekuatan pada luka di tangan Dokyeom seperti seharusnya. Tapi pemuda manis didepannya ini tak kunjung mendapat kembali kekuatannya.
"Kau... belum memiliki kekuatan, aku tidak tau kenapa kau masih menjadi manusia biasa..." Jeonghan tidak tau ingin menjawab apa.
Keduanya kembali menatap saudara-saudaranya yang menyerang vampire buatan itu, saling membantu agar vampire-vampire itu tidak sampai mendapatkan Dokyeom. Jisoo yang tengah fokus pada Dokyeom beralih menoleh pada dua orang yang menghampiri mereka berdua.
"Keadaan sangat kacau, kak Jeonghan lebih baik bawa Jisoo pergi lebih jauh!" ucap Myungho prustasi, ia sesekali melihat Seungcheol dengan raut wajah kesal karena sudah berapa kali kakak tertua nya itu mencoba, tetapi tidak ada hasilnya. Seungkwan pun yang ada disana mengangguk setuju. Berbeda dengan Jisoo yang merespon ucapan Myungho dengan gelengan.
"Tidak mau! Aku akan tetap disini dengan kalian." Tolak Jisoo mentah, ia beresikeras untuk menunggu hingga Dokyeom aman dan tidak ada vampire yang menyerangnya lagi.
"Tapi disini berbahaya! Aku- "
"Sudahlah kalian, bantu Seungcheol dan lindungi dia agar tidak ada yang mengganggu nya selagi portal belum terbuka. Aku akan bersama Jisoo dan menjaganya disini." Jeonghan memotong ucapan sang adik, ia paham akan apa yang pemuda itu rasakan saat ini. Jisoo yang merasa bersalah atas luka yang Dokyeom dapat. Myungho menghela nafas pelan.
"Baiklah." Seungkwan melirik Myungho sekilas sebelum mereka kembali menghampiri Seungcheol.
Beralih pada Jungkook yang dengan beringas menghancurkan tubuh vampire-vampire yang ingin mendapatkan sahabatnya. Tentu dia menyerang dengan dibantu oleh Jun, Mingyu serta Vernon. Pemuda berdarah serigala itu awalnya fokus menyerang vampire beralih melirik salah satu dari tiga vampire di dekatnya.
"Kalian sampai cukup cepat, siapa yang membantu kalian dan memberitahu bahwa saudara mu dan Jisoo ada disini?" Tanya Jungkook, namun tidak membuatnya berhenti memberi serangan pada lawannya.
"Serigala yang bersama kau dan Jisoo juga, sepertinya dia mate mu. Seharusnya kau sudah tau dia akan membantu mu." Jawab Mingyu dengan wajah datarnya menatap Jungkook sebentar dan kembali melirik lawan didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CROWN (SeokSoo)
Fantasy[Sinopsis] Setelah 1000 tahun kerajaan Violla mendapat anugerah dari sang dewi pemberi nasib baik/keberuntungan. Keturunan Violla ditakdirkan menjadi vampire murni pemilik darah merah pekat yang dimana darah tersebut mampu menjadikan vampire biasa a...