KEPERGIAN

80 3 0
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Haii para pembaca setia Haikala, bagimana kabarnya? Saya harap kalian baik-baik saja ya.

Sudah lama nih ngga update, jadi kita akan meneruskan perjalanan kisah Haikala oke? Rasakan dan resapi setiap kalimat yang telah tertulis Ini. Karena di bab ini akan banyak flashback tentang kehidupan di masa lalu.


Selamat membaca..








BINTANGMU SEMANGATKU GUYS JANGAN LUPA DI TEKAN TOMBOL BINTANGNYAA DI SHARE CERITA SAYA KE TEMAN-TEMAN YA BIAR PADA IKUTAN BACA DAN RAMEIN JUGA CERITA SAYA.

PERHATIAN‼️ TYPO BERTEBARAN.









Ambil baiknya buang buruknya.











                  HAPPY READING 🌼




"Laut Aku percaya kamu akan mengembalikan apa seharusnya kamu kembalikan pada kami. Jangan pernah membuat ribuan jiwa membenci airmu."

•[Haikala Vena Maheswara]



Usai pertengkaran Nala dan bunda. Kini kala membereskan barang-barang yang berserakan di lantai. Setelah semuanya selesai, kala kemudian menjemput Juna dan membawanya pulang seakan tidak terjadi apa-apa. Yah, kala hanya tidak ingin adik kecilnya merasa takut dengan apa yang terjadi hari ini. Menyembunyikannya mungkin tidak apa.

Cklek!

Kala merebahkan tubuhnya di atas kasur, melihat langit-langit kamarnya tanpa sadar air matanya mengalir di pelupuk matanya.

"A-ayah, kenapa sesakit ini" ujarnya sembari terisak

"Kala kangen banget sama ayah, andai dulu kala ngga minta ayah pulang cepet pasti kecelakaan itu ngga akan terjadi" ujarnya sembari memukul dadanya sesak

Flashback on....

Kala kecil berlari ke arah taman belakang menghampiri sang bunda dengan mata yang sembab.

"Bunda.." ujarnya yang masih terisak itu

Adira yang saat itu sedang menyirami tanaman di taman sontak menengok dan terkejut karena kala menangis.

Adira kemudian menyamakan tingginya dengan kala kecil itu. "sayang, kenapa kok nangis hm? Adik kembar nakal ya?" Ujarnya sembari tersenyum dan mengusap air mata anak sulungnya itu

Kala kecil menggelengkan kepalanya, "Nala cama Juna Nda nakal bunda. Kala kangen banget sama ayah" ujarnya dan kembali menangis

Adira segera memeluk tubuh kecil kala dan membawanya ke dalam rumah.

"Kita telepon ayah aja gimana?" Tanya Adira pada kala kecil

Kala sontak mengangguk mengiyakan ajakan bundanya itu.

Adira kemudian mengambil handphonenya dan mencari nomor suaminya itu untuk melakukan video call. Tak lama setelah itu di sebrang sana seorang laki-laki tampan menggunakan seragam pilotnya dengan wajah yang tersenyum melihat istrinya dan si kecil kala.

"Halo jagoan ayah, apa kabar hm?" Ujar Dikta

"Ini mas kala kangen banget sama kamu tadi sampai nangis juga. Kamu jadi kan pulangnya besok." Ujar Adira

"Kala, jangan nangis hm? Masak jagoan ayah ini nangis udah yaa jangan nangis. Ayah besok jadi pulang kok kan mau ketemu jagoan pemberani ini sama si kembar."

"Oh iya? Si kembar kemana, tumben biasanya rusuh banget" ujar Dikta

"Si kembar lagi tidur mas makanya ngga ngerusuh"

JOGJA SENJA KAMU & KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang