TIDAK SAMA SEPERTI SEBELUMNYA

23 1 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Haii semuanya, bagiamana kabarnya? Baik, Alhamdulillah...

Saya update lagi karena kebetulan saya lagi agak sengang jugaa. Jadi biar ngga di gosting sama author wkwkwk...

Jangan lupa buat vote dan Share sebanyak-banyaknya yaaa dan ajak temen-temen buat baca biar RAMEIN cerita ini jugaaa.













Ambil baiknya buang buruknya.a

















               HAPPY READING 🌼






dan aku telah tiba pada tahun yang baru, mengubur luka lama dan berharap tak bertambah lagi "luka baru"

•[Kanala Aditya Maheswara]








Sudah hampir sebulan....



Haikala mengembuskan napas lelah seraya memejam mata perlahan. Waktu terus berjalan tanpa mampu ia tahan. Sudah hampir satu bulan sampai masa liburan semester telah habis. Selama itu pula haikala terus-menerus bersemayam hanya di dalam kamar dan mengurung diri.

Haikala hanya ke luar saat bersih-bersih atau makan. Itupun sudah hampir tidak pernah ikut makan bersama lagi kendati kanala atau Pradipta mengajaknya sesekali. Haikala sengaja mengurangi masa 'terlihatnya' selama di rumah agar tidak sering bertemu Bunda. Pun juga mungkin... supaya orang-orang rumah juga ikut terbiasa akan ketidak ada dirinya di antara mereka.

Haikala membuka mata dan dudukkan diri sejenak di samping ranjang. Merenggangkan belikat yang telah lebih mendingan dari satu bulan terakhir. Wajahnya juga sudah tidak lagi ada bekas memar. Paling-paling masih ada bekas jahitan di pelipis yang coba Haikala tutupi dengan poninya yang telah memanjang. Harap- harap tidak ada razia rambut di sekolah selama beberapa waktu, paling tidak sampai bekas lukanya benar-benar menghilang samar.

"Bang Kala?"

Ketukan di pintu membuat haikala menghela napas lelah. Selama beberapa waktu terakhir pula, nala menjadi sering mengunjungi penginapannya. Namun kala benar-benar tidak ingin mencari masalah lagi dengan Bunda jika kesehatan nala menjadi kenapa- napa karena dirinya sendiri.

Mengambil tas kemudian dia memunggunginya, Haikala juga membuka pintu kamar dan mendapati adiknya yang tersenyum lega.

"Gue kira belum bangun"

Haikala hanya diam saja.

"Gue cuma niat bangunin lo aja di hari pertama lo masuk sekolah setelah libur lama, bang."

Haikala hanya menganggukkan kepala. Menutup pintu kamar dan menuruni tangga lebih dulu meninggalkan kanala di belakangnya.

"Bang. Udah hampir sebulan lo di kamar terus. Nggak ada yang tau lo gimana. Lo baik-baik aja atau sakit, nggak ada yang tau kalau lo cuma ngurung diri di kamar terus."

Haikala hanya diam saja seraya menuruni anak tangga.

"Bang, gue ajakin lo ngomong di sini."

Haikala mengembuskan napas dan menghentikan langkahnya. la balikan badan saat berada di tengah tangga. Menghadap sang adik yang tengah memegang pembatas tangga di sebelahnya.

"Kamu mau ngapain, nala?"

"Bang, kasian Bunda. Bunda khawatir sama lo. Bunda juga sering lewatin jam makannya selama lo gak makan sama kita."

Haikala hanya memandang adiknya tanpa kata lama cukup. Kemudian membekukan dan menyalakan kepalanya lelah.

"Maaf."

JOGJA SENJA KAMU & KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang