SEBUAH PENYESALAN

17 1 0
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Haii! Bagaimana kabarnya? Baik, Alhamdulillah.....updateee lagiiii karena antusias kalian jadinya saya semangat lagi buat nulis

Jangan lupa buat vote dan Share sebanyak-banyaknya yaaa ke temen-temen ajakin biar ikutan baca jugaaaa, selamat membacaaa.





Ambil baiknya buang buruknya.












                HAPPY READING 🌼







Pada hakikatnya, hidup memang tak pernah jauh-jauh dari hitam dan putih. Dari didekap bahagia dan dirundung duka. Dari terjerembab ke jurang nestapa dan tertatih meraih puncak berbekal segumpal asa.

Dalam perjalanannya, tak ayal kakimu akan lebam-lebam, wajahmu akan bersungut muram, gundah gulana berlomba untuk terus menghantam.

Menepilah saat dirasa kabut di depan sana terlalu tebal untuk dihadapi oleh hatimu yang tengah diselimuti kemelut. Berteduhlah saat derai hujan terlalu deras mengguyur tubuhmu yang tak terbiasa berkawan dengan kedinginan. Rehatlah saat dirasa kamu tak kuasa lagi menahan segala penat.

Tak apa, mentari pun tak setiap waktu bersinar. Malam akan selalu datang agar ia bisa sekejap tenggelam.

Kamu pun harus begitu. Aku tahu kamu hebat segalanya, tapi aku pun tahu kamu banyak sekali risaunya.

Satu hal yang harus kamu pahami, bersinar tak harus selalu terang, redup pun tak apa asal jangan padam.

Redup sejenak tak serta merta mambuat pesonamu tak lagi melekat. Redup sejenak tak akan membuat aku dan ribuan orang di luar sana berhenti terpikat.

Kamu bisa kembali menyapa arunika dengan cahaya benderangmu kapanpun kamu merasa ingin, kapanpun kamu merasa siap, kapanpun kamu merasa semuanya beransur membaik.

••[Haikala Vena Maheswara]








Haikala lupa lagi.

Tidak. la bahkan tidak tahu ia memang hanya sekedar lupa atau memang hanya terus mengingat dengan penyesalannya saja pada Sabiru. Namun yang pasti, Haikala kesulitan membedakan ingatannya sendiri. Haikala seolah terombang-ambing di antara masa lalu yang membuatnya merasa bahagia dan juga masa sekarang yang membuatnya merasa semakin terpuruk saja.

Haikala hanya belum mampu menyakiti Aruna dan yang lain dengan rasa sakitnya yang masih belum selesai di masa lalu. Apalagi Gadis itu tidak tahu apa-apa.

Haikala juga memukuli kepalanya sendiri berkali- kali. "Sadar, kal! Sadar! Sabiru udah nggak ada. Itu Aruna bukan Sabiru. Berhenti ingat sabiru, kal. Ingat Aruna!  Ingat lo ada di 2023 Bukan di 2018 atau 2020 di mana Sabiru masih ada...."

Haikala tidak tahu apa yang membawanya terus kembali ke masa-masa sebelum terjadinya tragedi yang membuat hidupnya semakin hancur berantakan. Namun haikala tahu di masa itu, di masa sabiru masih bisa ia dekap dan rengkuh hangat, haikala merasakan begitu banyak ketenangan dan kebahagiaan yang belum lagi ia dapatkan setelah beberapa tahun terakhir ini. Haikala merasa cukup dengan adanya Sabiru, teman masa kecilnya di masa itu. haikala merasa damai.

Sabiru menepuk lembut kepala haikala. "Kalau lagi ngerasa nggak enak atau ada sesuatu yang mengganjal di sini sampai bikin kamu resah, kamu bisa tepuk kepala kamu sendiri kayak begini," kata Sabiru seraya menepuk-nepuk lembut kepala Haikala hingga lelaki itu menoleh dan melihat dengan sorot matanya yang selalu hangat.

"Haikala yang hebat, Haikala yang keren sedunia, haikala yang luar biasa." Haikala bahkan masih ingat senyum mengembang Sabiru yang meneduhkan segenap kegelisahan hatinya pada saat itu. " Sabiru bangga sama haikala. Makasih banyak udah tetap hidup di dunia."

JOGJA SENJA KAMU & KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang