LUKA DARI BUNDA

107 7 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Halo semuanya selamat datang kembali di Haikala. Kita lanjutkan kisah Kehidupan Menyakitkan seorang Haikala Vena Maheswara. Okee

Selamat membaca dan tekan bintangnya ya agar lebih semangat lagi updatenya dan di share sebanyak-banyaknya ke teman-teman ya.


BINTANGMU SEMANGATKU GUYS JANGAN LUPA DI SHARE CERITA SAYA KE TEMAN-TEMAN YA BIAR PADA IKUTAN BACA DAN RAMEIN JUGA CERITA SAYA 🙏

Sambil di play lagunya ya.














Ambil baiknya buang buruknya.









                 HAPPY READING 🌼


"Hidup memang tidak bisa kita gengam dan tidak bisa kita kendali."

••[Haikala Vena Maheswara]

**********

"Dunia ini bukanlah tempat yang abadi...
Hidup diatas segala dendam dan kebencian, tak kan membuat semuanya baik-baik saja. Karena hidup dalam gemuruh kemarahan, tak kan membuat kamu berada jauh diatas sana.

••[Kanala Aditya Maheswara]

**********

" Waktu takkan pernah menyembuhkan luka yang ada, karna saya hanya perlu belajar bagiamana cara melepaskanya."

••[Arjuna Aryes Maheswara]


Laki-laki yang tidak pernah mengutuk langit walaupun banyak takdir dari langit yang disampaikan untuknya adalah sebuah lara,
Karena ia percaya dalam lara itu langit menyisipkan sebuah kebahagiaan.




••••||||••••

Kala baru saja pulang dari sekolah, saat menginjakkan kakinya di dalam rumah, ia mendengar teriakan bundanya dan pamannya yang saling memaki satu sama lain. Pemuda itu sudah cukup muak, bahkan benci dengan kondisi rumah yang sangat berantakan, serpihan kaca ada di mana-mana. Selalu seperti ini, apakah rumah ini tidak bisa harmonis seperti dulu lagi?

"Adira, tolong jangan seperti ini. Apa kamu tidak lelah setiap kali kamu melihat kala selalu saja kamu pukul dan marah-marah tidak jelas padanya" teriak Pradipta sang paman

Adira yang saat itu tau kedatangan kala, kemudian menatap putra pertamanya dengan tatapan tak suka. Semua emosi yang perempuan itu Dia lampiaskan pada Kala. Bahkan tak segan-segan untuk melontarkan kata-kata menyakitkan dan memukulinya.

"Dasar anak sialan! Baru pulang kamu hah?! Kamu dengar gara-gara kamu Ayah kamu meninggal dan hidup saya susah. Saya menyesal telah melahirkan anak seperti kamu"

"Kenapa...kenapa kamu tidak mati saja?! Kenapa harus ayahmu yang mati? Kenapa?!" Teriak Adira di hadapan kala. Kala saat itu juga tidak bisa menahan air matanya ketika bundanya yang dia cintai mengatakan hal menyakitkan itu.

"ADIRA FELICIA DAMARIS!" bentak Pradipta

Kala menatap netra bundanya," maaf...aku juga tidak mau terlahir di dunia ini. Kenapa bunda menyalahkan ku? Bukankah bunda yang ingin aku ada? Tapi kenapa setelah aku lahir bunda menyuruhku untuk mati?" Tanya kala dengan menahan emosinya agar tidak meledak saat itu juga

"Karena kelahiran kamu itu adalah kesalahan! Kalau waktu bisa di putar kembali. Saya tidak ingin mempunyai anak seperti kamu Haikala!" Sahut sang bunda, Adira

Air mata kala kembali menetes, "kalaupun waktu bisa di putar kembali, kala juga ngga mau ada di dunia ini dan memiliki keluarga seperti ini!" Ujar kala dan berlari masuk ke dalam kamarnya.

JOGJA SENJA KAMU & KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang