TERIMAKASIH KATANYA

69 1 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Halowww! Gimana kabarnya? Baik, Alhamdulillah. Dan yang lagi ngga baik-baik saja semangat ya, hebat banget udah sampai di titik ini. Saya bangga banget sama kamu.

Kita lanjutkan kisah dari Pemuda bernama Haikala Vena Maheswara oke. Selamat membaca.....




Jangan Lupa BINTANGMU SEMANGATKU GUYS JANGAN LUPA DI TEKAN TOMBOL BINTANGNYAA DI SHARE CERITA SAYA KE TEMAN-TEMAN YA BIAR PADA IKUTAN BACA DAN RAMEIN JUGA CERITA SAYA 🙏



Typo Bertebaran‼️
















Tanpa menunggu lama-lama lagi ayo langsung cus baca aja.
















                HAPPY READING🌼




"Sekarang, Berbahagialah....
Semestaku."

•[Aruna putri Ayuningtyas]




Adipta, Deandra dan Aruna menatap heran pada Kala yang terlihat tergesa-gesa menuju parkiran, bahkan saking tergesa-gesa nya pemuda itu tak menyadari keberadaan mereka bertiga di koridor.

"Heh kala, mau kemana Lo? Kok buru-buru banget?" Tahan Adipta yang mengekori Kala karena hendak ke parkiran untuk mengambil sepedanya.

Kala yang sedang mengenakan jaket berwarna biru tua itu terlihat tersenyum tipis, lalu menggelengkan kepalanya. "Mau jemput Juna ke sekolah" sahutnya

Ketiganya mengernyit heran, " loh terus Nala sama siapa? Biasanya juga selalu pulang bareng kamu kan?" Ujar Aruna di angguk i Deandra dan Adipta

Kala tersenyum, "nala tadi bilang ada tugas kelompok, jadi aku sekalian jemput Juna." Yang kini sudah mendudukkan diri di sepedanya.

"Ya udah aku pamit pulang dulu, kalian hati-hati pulangnya ya" ujarnya setelah itu menghilang dari pandangan Adipta, Aruna dan Deandra

"Ini yunda kemana kok ngga ada?" Tanya Aruna yang heran

Deandra menunjuk kearah motornya yang terparkir di sana. "Tuh orangnya, ya udah kalau gitu gua pulang dulu" pamit Deandra dan mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing.

Setelahnya Haikala segera melajukan sepedanya ke sekolah sang adik, sedikit merasa khawatir karena jam pulang kala jauh lebih lama.

Senyum kala seketika terbit di wajahnya ketika menemukan sang adik, Juna yang tampak berjongkok Sambil mencoret-coret tanah di samping gerbang sekolahnya.

"Udah lama nunggunya nya dek?" Tanya kala sedikit khawatir saat sudah berhenti di depan Juna.

Juna yang mendengar suara kakaknya lantas segera berdiri dan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya." Ngga kok kak, cuman 1 jam" Ujarnya sambil berjalan menuju di parkiranya sepeda kakanya itu

Jawaban sang adik membuat kala meringis. Pasalnya, sekolahnya bubar jam setengah empat sore otomatis Juna sudah menunggunya sejak jam Setengah tiga. Memang hanya Juna adik di dunia yang tidak mengomel atau merajuk saat di jemput Lama.

Kala mengusap kepala Juna dengan sayang, "maaf ya dek, kamu malah jadi nunggu lama."  Terlihat menyesal kala kemudian menatap Juna.

Sedangkan Juna menggeleng, masih dengan senyuman yang tercetak di wajahnya. "Ngga papa kak, yang penting kita jadi jalan"

Jawaban Juna membuat kala tersenyum lega, "ayo sekalian cari hadiah untuk Nala" ajak kala tiba-tiba karna teringat ulang tahun Nala Minggu depan.

"Ayo!" Teriak Juna dengan semangat dan antusias pada Kala.

JOGJA SENJA KAMU & KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang