chap 14

65 1 0
                                    

Satu minggu setelah pulang dari rumah sakit ayah semakin overprotektif dengan ku seperti saat ini aku sedang menanam bunga mawar di taman ayah langsung menyeret ku masuk ke mansion,"adek baru sembuh jangan kecapekan di luar panas di dalam mansion aja ya."ucap reza,aku memutar bola mataku malas,"kan menanam mawar tidak angkat besi."ucapku lalu pergi meninggalkan ayah di ruang keluarga sedangkan reza menghela nafas berat melihat anak bungsunya keras kepala seperti dirinya tapi lebih parah dirinya,"mas jangan di kekang dong kasihan hera kan nanam mawar di taman belakang."ucap lisa,"tapi sayang hera baru sembuh mas nggak mau hera sakit lagi."ucap reza,lisa tersenyum ia tahu suaminya overprotektif dengan anak gadisnya.
.
Sore harinya semua keluarga atmaja dan alendiogan berkunjung di mansion mereka mendengar cucu/keponakan/adik sepupu mereka sakit langsung menjenguknya,hera menghela nafas berat duduk di apit oleh raka dan juna membuat ia tak bisa melakukan apapun ia mau mau ambil air minum mereka langsung sigap mengambilkannya"kokoh kakak tolong geser duduknya."ucap hera,"nggak ya nanti kamu kabur lagi."ucap juna,"adek mau mam putu ayu nggak?"ucap nayla,"mau."ucap hera,nayla langsung memberikan sepiring putu ayu buatannya,"enak mi lain kali buatin lagi ya."ucap hera,"iya sayang mami buatin ayo di mam lagi."ucap nayla gemas dengan pipi hera yang mengembung saat makan mereka yang melihatnya gemas setengah mati ingin mencubit pipi hera nanti kena pukul dari hera tenaga nya gak main main.
.
Keesokkan harinya dylan menjenguk hera mendapat kabar bahwa hera sakit ia langsung ke mansion alendiogan,"dylan mau cari shua ya?"ucap lisa,"tidak tante saya cari hera."ucap dylan,"hera di kamar lagi bikin tugas di temenin sama shua kamu langsung ke kamar hera,tahu kan?"ucap lisa,"tahu tante,ini saya bawa buah tangan buat tante dan hera."ucap dylan,"makasih dylan repot repot kamu bawa buah tangan."ucap lisa,"santai tante saya ke kamar hera dulu."ucap dylan lisa menganggukan kepalanya,dikamar hera joshua membantu mengerjakan tugas adiknya,sebenarnya hera menolak tapi kakak sulungnya mirip dengan ayahnya jadi mau tak mau dia mengiyakan saja,"hera masih kesulitan mengerjakan tugasnya?"ucap dylan,"hee lo kapan sampainya?"ucap joshua,"dari tadi lihat lo lagi ajarin hera buat tugasnya."ucap dylan,"nggak udah di ajarin kak shua."ucap hera,"kamu masih pusing?kalau masih istirahat aja biar kakak yang ngerjain tugas mu."ucap dylan mengambil alih laptop hera,"eh aku udah sembuh bawa sini laptopnya."ucap hera kesal,"adek jangan teriak nanti tenggorokannya sakit lo."ucap joshua,"udah kamu istirahat sana kalau nggak nurut kakak seret kamu ke pelaminan mau."ucap dylan,hera menghembuskan nafas nya dan keluar dari kamarnya,lisa melihat hera turun dari tangga dengan keadaan lesu membuatnya khawatir,"adek kenapa?pusing kepalanya?"ucap lisa mengecek suhu tubuh hera dan suhunya normal membuat ia bernafas lega,"tidak aku gabut."ucap hera,"ayo mam cake buah yuk bunda baru bikin buat kamu."ucap lisa menggenggam tangan hera lembut,sampai di ruang makan lisa mengambil sepotong cake untuk hera,hera pun langsung memakannya,"enak."ucap hera membuat lisa tersenyum senang,"habisin cake nya lain kali bunda buatin lagi."ucap lisa,hera langsung menganggukan kepalanya dan melanjutkan makannya.

ACHERA MILLIONARIES ALENDIOGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang