Pagi-pagi sekali, Bara sudah berada di rumah Moza. Ia berniat untuk mengantar jemput Moza mulai sekarang, meskipun Moza menolak keras. Bara tetap megantarnya ke sekolah.
"Ck.."
Di dalam Mobil, Moza hanya berdecik kesal.
"Hari ini latihan?"
"Hmm."
"Pulang jam berapa?"
"Hmm."
"Manusia dikasih mulut sama tuhan itu untuk berbicara."
"Ck, rewel banget. Jam 5 sore."
Mobil milik Bara mendapat perhatian banyak murid di sekolahnya. Ketika Moza turun dari mobil pun, bisikan-bisikan aneh dari para murid yang melihatnya. Rumor pun tersebar bahwa Moza berselingkuh dari Deon dengan seorang daddy sugar.
Di kelasnya, Ayu dan Reva sangat penasaran dengan sosok pria yang mengantarkan Moza.
"Za, Moza! Jawab dong, siapa itu?"
"Kayanya dia lebih tua dari lo deh, iya gak sih? Siapa sih?"
"Bara."
"Bara?"
"Cowok yang Ayah jodohin buat gue."
"HAHH? SUMPAH LO?!!" Reva refleks teriak karena terkejut.
"Reva!" Ayu menariknya, memintanya untuk lebih tenang.
Moza pun menceritakan semuanya kepada kedua temannya tanpa ada yang dilewatkan satu cerita pun. Tidak disangka, Reva sangat setuju dengan perjodohan itu karena Reva sedari dulu tidak menyukai Deon, ia mempunyai firasat buruk tentangnya.
Hari ini, Moza tidak bertemu bahkan melihat Deon di sekolah. Entah mengapa, Deon seakan seperti menghindarinya semenjak kejadian kemarin. Pesannya semalam pun tidak di balas oleh Deon.
Saat latihan pun, Moza sedikit tidak fokus karena memikirkan Deon. Moza terlalu mencintainya sampai ia merelakan kehormatannya diambil oleh kekasihnya itu.
"Ayo pulang."
"Bara, anda tidak bekerja? Kenapa selalu ada di sekitar saya??!!!" Emosi Moza.
Bara menunggu Moza yang sedang berlatih, sesuai janjinya ia akan menjemputnya sepulang latihan. Dan Bara menepati janji itu.
Beberapa hari ke depan pun, Bara terus mengantar jemput Moza dan beberapa hari itu pun Moza tidak bertemu Deon.
~~~
2 Minggu kemudian.
Di tengah-tengah latihannya, Moza merasa pusing dan perutnya mual. Ia berlari meninggalkan lapangan dan pergi menuju toilet. Di dalam sana, Moza tidak berhenti muntah.
HOEK!
Merasa tidak enak badan, ia meminta ijin untuk pulang lebih awal kepada coachnya.
Di perjalanan pulang, jantung Moza berdegup kencang memikirkan hal buruk benar-benar terjadi kepadanya. Ia memutuskan untuk berhenti di apotek terlebih dahulu dan sesampainya di rumah, dengan perasaan cemas dan takut ia mencoba untuk mengeceknya langsung.
Moza menggoyang-goyangkan alat tes kehamilan itu dengan cemas.
DEG!
Dua garis merah..
Alat tes kehamilan itu menunjukan hasil positif, itu artinya Moza sedang hamil sekarang.
"Aaarghhh!!"
Ia melempar alat tes kehamilan itu dan berteriak, menangis keras. Kesalahan yang Moza lakukan sangat fatal dan berpengaruh besar kepada masa depannya sebagai seorang atlet.
Moza berusaha menghubungi Deon berulang kali, tetapi panggilannya selalu tidak terjawab. Ia begitu panik, Moza memutuskan untuk pergi ke apartemennya dan disana pun sepertinya tidak ada orang. Moza tidak mengetahui kata sandi pintu apartemennya jadi ia tidak bisa masuk.
Keesokan harinya, Moza melihat Deon berada di sekolah. Ia langsung menemuinya, menarik Deon ke gudang belakang sekolahnya.
"Kamu kemana aja? Aku cari-cari kamu. Hp kamu juga gak aktif, Deon!"
"Aku gak kemana-mana, Za."
"Terus kenapa kamu gak sekolah dan sealan menghindar dari aku?"
"Badan aku kurang sehat beberapa hari lalu. Kenapa, Za?"
"Deon, aku hamil. Gimana ini, gimana nasib aku kedepannya? Cita-cita aku?"
Moza menangis saat itu juga."Za, kam-kamu?"
Alat tes kehamilan itu ia berikan kepada Deon sebagai bukti.
"Mungkin alatnya rusak, Za."
"Kenapa, Deon? Kamu mau menghindar? Kamu gak percaya? Kalau gitu ayo kita ke rumah sakit pulang sekolah!"
~~~
"Memang benar, kamu sedang hamil. Usia kandungannya baru empat hari. Apa orang tuamu mengetahuinya?" Tanya sang Dokter.
"Lebih baik, kamu beritahu orang tuamu. Dan kamu, tolong jangan tinggalkan dia sendirian. Temui kedua orang tuanya."
Dokter itu mengerti apa yang sedang terjadi dan memberikan saran kepada keduanya. Setelah memeriksakan kandungannya, Deon baru percaya.
"Aku gak bisa kasih tahu orang tua aku." Ujar Moza.
"Kalau gitu jangan."
Jawaban Deon sangat dingin, ia pun memalingkan wajahnya dari Moza.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN REVENGE || KIM YOUNGHOON 🔞
Romance[COMPLETED] Dengan terpaksa, Moza menikahi pria yang jauh lebih tua diatas usianya. Moza menyetujui pernikahan dengan beberapa syarat dan di balik pernikahan itu, salah satunya menyimpan rahasia besar. Akan seperti apa kisah cinta mereka?