09; Aneh

64 5 0
                                    

CEKLEK!

"Moza? Za, bangun."

Pintu gudang terbuka, Moza langsung tergeletak tidak sadarkan diri. Bara berhasil menemukannya di gudang rumahnya.

"Gu-gue takut gel-" Moza tersadar sejenak dan kembali tak sadarkan diri. Bara langsung membawanya ke kamar tidurnya dan membaringkannya di ranjang.

5 menit kemudian, Moza tersadar. Bara langsung memberikannya segelas air minum.

"Apa yang terjadi?" Suaminya bertanya.

Tanpa disadari, Moza langsung memeluk Bara saat itu juga. Ia kembali menangis di pelukan suaminya.

"Pintunya kekunci."

"Yasudah tidak apa-apa, sekarang sudah aman." Bara menenangkannya.

Moza masih saja terus memeluknya. Dan....

"Za, mau sampai kapan peluk saya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Za, mau sampai kapan peluk saya?"

Tubuhnya langsung menjauh dari Bara setelah menyadarinya. Bara hanya tersenyum menggelengkan kepalanya. Lalu ia menyuruh Moza untuk beristirahat.

Tidak, Moza tidak beristirahat. Ia berganti pakaian dan pergi dari rumah itu.

TING NONG!

Hanya satu kali saja bel berbunyi, pintu apartemen itu langsung dibuka oleh kekasihnya. Deon menyambutnya dengan senyuman lebar dan langsung memeluknya, membawanya ke dalam.

"Kamu abis nangis?"

Moza mengangguk.

"Kenapa?"

Ia pun menceritakan apa yang dialaminya siang hari tadi kepada Deon. Dan Deon pun mendengarkannya tanpa melewatkan satu pun yang diceritakan oleh Moza.

"Kamu yakin cuma kekunci? Kok aku feeling ada yang kunciin kamu dari luar."

"Ya tapi siapa."

"Suami kamu?"

"Bisa gak kamu jangan panggil dia suami aku?"

"Eh bener, kan? Dia suami kamu, Moza Aletta."

"Suami kontrak!!"

"Yaudah yaudah, kamu ini jadi gampang ngambek gini."

"Bawaan bayi."

"Jadi bayinya yang disalahin, ya."

Deon membawa kepala Moza untuk bersandar kepadanya, mereka pun bercanda gurau.

Dua jam lamanya, Moza berada di apartemen Deon. Kekasihnya menyuruhnya untuk segera pulang karena hari sudah mulai gelap. Deon mengantarkannya pulang untuk pertama kalinya ke rumah Moza. Ah, lebih tepatnya ke rumah suami Moza. Jendela kamar Bara sedikit terbuka, Bara melihat Moza diantarkan pulang oleh Deon dari atas sana. Sebenarnya, Deon pun mengetahuinya tetapi ia hanya diam saja.

"Cemburu?"

Saat Moza hendak menuju kamarnya, ia mendengar suara seorang perempuan dari dalam kamar Bara. Tanpa mengetuk pintunya, Moza langsung membuka pintu kamar Bara dan benar saja seorang perempuan sedang berada di kamar suaminya.

"Siapa?" Tanya Moza.

"Kenapa buka pintu tanpa ijin?" Bara langsung mendekati Moza.

"Dia siapa?" Tunjuk Moza.

"Tolong patuhi perjanjian itu, Moza. Jangan ikut campur!" Nada suara Bara sedikit meninggi dari biasanya.

"Pacar? Terserah anda mau punya pacar atau apapun itu tapi memangnya harus banget dibawa ke rumah?"

"Ini rumah saya."

"Saya tau, tapi apa kata tetangga nanti kalau liat anda bawa perempuan lain ke rumah?"

"Pergi, Moza!!!!" Teriak Bara.

BRAK!

Pintu kamarnya langsung di banting keras dan dikunci dari dalam sana. Moza mengepalkan kedua tangannya, menahan tangisnya dan menuju kamarnya yang tepat di depan kamar Bara.

Siapaa? -batinnya terus merasa penasaran.

LOVE IN REVENGE || KIM YOUNGHOON 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang