Tidak menyerah, Moza terus berusaha untuk kembali bersama Bara. Hari ini, Moza kembali ke rumah Bara untuk membuatkan makan malam tetapi Moza mendengar Bara terus mengatakan kata Maaf. Ia berjalan ke arah kamar Bara. Moza ketuk pintunya tetapi tidak dibuka karena merasa khawatir, Moza masuk saja ke dalam kamarnya. Bara terbaring lemas dengan wajah pucat. Memang rasa bersalah terus menghantuinya kini. Moza ikut berbaring di ranjang itu dan memeluk Bara. Pria itu membalas pelukannya dengan erat dan tak henti mengatakan kata Maaf.
"Saya cinta sama kamu, Moza." Bara berbicara dalam tidurnya dan terdengar oleh Moza. Moza tersenyum mendengar itu, ia mengetahui perasaan sebenarnya Bara terhadap dirinya.
CUP!
Tanpa ijin, Moza mencium bibir Bara yang masih tertidur agar ia berhenti mengatakan kata Maaf itu. Bara merasakan adanya sesuatu lembut dan kenyal yang menempel pada bibirnya. Ia membuka matanya dan melihat Moza sedang menciumnya.
"Za.."
Moza tersenyum menatapnya.
CUP!
Bara menarik wajah Moza dan kembali memulai ciumannya lagi. Ciuman yang perlahan berubah menjadi lumatan dan memainkan lidah satu sama lain.
"Mphhh." Desah Moza.
Ciuman Bara berpindah ke leher Moza, ia mencium, menghisap dan menggigit lehernya sampai menimbulkan bekas kemerahan.
"Arrghhh."
"Maaf."
"Akhhh, Bara." Desahnya.
"Moza, saya sudah melewati batasan saya untuk tidak kembali bersamamu."
"Ja-jadi apa keputusanmu? Apa kamu mau kita kembali bersama ata-"
"Apa kamu mau, Moza?"
Moza terduduk dan menatap kedua mata Bara.
"Kamu bilang sama Ayah kalau kamu mau menebus kesalahanmu, bukan? Kalau begitu tolong kembali padaku dan buat aku bahagia."
"Saya akan buat kamu bahagia." Jawabnya tanpa ragu.
Perempuan itu tidak sengaja menyentuh perut Bara. Perutnya sudah tak sama seperti dulu, roti sobek itu sudah tidak terlalu terlihat.
"Kenapa? Tidak ada roti sobek?"
"Kemana hilangnya, ya?"
Karena candaan itu, keduanya tertawa lalu Moza dengan sengaja menjatuhkan tubuh Bara di atas ranjang.
"Za..."
Namun saat itu juga, suasana hati Moza berubah.
"Moza, kenapa?".
"Saya takut."
"Tidak apa-apa kalau kamu masih belum siap." Tenangnya.
~~~
Pagi pun tiba, burung-burung berkicau menyambut datangnya hari baru. Bara mencari keberadaan Moza yang sudah tidak ada di tempat tidur saat ia bangun. Moza sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Saya kira kamu pergi." Peluk Bara dari belakang.
"Sudah bangun?"
"Hmm." Angguknya.
"Lihat ini deh." Moza menunjukkan kertas perjanjian kontrak pernikahannya yang masih ia simpan. Bara menjadi murung melihatnya karena sudah dua tahun sejak ia menikah dengan Moza itu artinya sekarang ia dan Moza sudah bercerai.
"Robek aja, Za." Bara merebut kertas itu dari tangan Moza dan merobeknya.
"Bara, kenapa di robek?"
"Kita sudah berpisah."
"Kata siapa? Kita tidak berpisah."
"Sudah satu tahun, bahkan lebih."
"Tapi itu hanya perjanjian kontrak yang kita buat dan tidak ada seorang pun yang tahu, pernikahan kita kan sah di mata agama dan hukum."
"Jadi.."
"Jadi kita masih suami istri."
"Gak!"
"Kok engga?"
"Kita harus menikah lagi, Za. Kali ini menikah berdasarkan cinta."
"Baiklah kalau kamu mau seperti itu. Aku juga mau."
"Tapi kenapa kamu kaget, saya robek kertas itu?"
"Karena saya mau merobeknya sendiri. Saya mau robek kertas itu karena sudah tidak di perlukan lagi."
"Ahahahaa begitu saja kok ngambek."
"Diam Bara Pratama!"
"Sudah mulai panggil saya dengan nama sekarang, yah."
"Memangnya kenapa? Saya juga bisa bicara santai sama kamu sekarang."
"Coba."
"Aku mau mandi dulu. Kamu mau ikut, Bara? Atau mau mandi bareng sama aku?"
DEG!
Jantung Bara berdegup kencang, padahal Moza hanya berbicara santai karena permintaannya tetapi entah mengapa ia seperti menggodanya.
"Mesum."
"Hah?"
"Istri saya mesum."
"Mesum apa?"
"Kamu ajak saya mandi bareng tadi."
"O-oh.."
"Ayo kalau gitu, kita mandi bareng."
Wajah Moza memerah seperti tomat. Bara berhasil menggodanya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN REVENGE || KIM YOUNGHOON 🔞
Romance[COMPLETED] Dengan terpaksa, Moza menikahi pria yang jauh lebih tua diatas usianya. Moza menyetujui pernikahan dengan beberapa syarat dan di balik pernikahan itu, salah satunya menyimpan rahasia besar. Akan seperti apa kisah cinta mereka?