CEKLEK!
"Bara." Bisik seseorang di telinganya saat ia sedang tertidur.
Seorang perempuan berada di kamar Bara malam ini, tingkahnya sangat nakal kepada Bara. Hingga tak sengaja, Ibu Moza melewati kamarnya dan mendengar suara desahan dari dalam sana.
"Dasar pengantin baru."
Ibu Moza tak sengaja mendengarnya dan mengira bahwa itu adalah Moza dan suaminya.
"Bara, kamu yakin mau lupain aku, hmm? Aku selalu buat kamu enak." Godanya.
Siapa perempuan itu?
~~~
"Selamat pagi." Sapa Bara di pagi hari ketika Moza baru bangun dari tidur lelapnya seakan tidak terjadi apapun semalam.
"Hmm."
Moza bergegas ke kamar mandi, bersiap untuk pergi ke sekolah.
"Anting siapa ini?"
DEG!
Bara terkejut dengan anting yang terselip di sofa. Itu anting milik Naya, sepertinya semalam anting itu lepas tanpa disadari.
"A-ah itu, tadinya saya mau kasih kamu anting tapi anting satunya lagi hilang."
"Tapi kenapa bisa hilang?"
"Saya hanya mengeluarkannya dari kotak dan melihatnya sebentar tetapi itu terjatuh dan hilang begitu saja."
"Tidak apa, saya tidak memakai anting. Jadi percuma kalau anda memberikannya kepada saya juga."
Hhhh..
Pria itu bisa bernafas lega dengan jawaban Moza.
"Moza, saya antar kamu ke sekolah."
Suaminya mendekatinya dan membantu ia menyisir rambutnya. Bohong jika jantung Moza tidak berdebar.
"Ti-tidak usah."
"Orang tuamu disini, Moza."
Ah gue lupa ada Ayah sama Ibu disini, jadi gue harus pura-pura jadi istri yang baik buat pria tua ini. -batinnya.
"Ayo turun, kita sarapan."
Kedua orang tuanya sudah berada di meja makan menunggu pasangan suami istri turun dari kamarnya. Ibu memasak untuk sarapan pagi ini.
"Akhirnya, Moza bisa makan masakan buatan Ibu."
"Moza kenapa langsung ambil, bawakan dulu sarapannya untuk suamimu." Rewel Ibu.
"Oh Moza lupa, saking kangennya masakan Ibu hehe. Ini Mas."
OHOK OHOK!
"Mas Bara kenapa aduh, pelan-pelan dong minumnya kan jadi keselek." Tangannya menepuk pelan punggung suaminya itu.
Moza saya tau ini hanya pura-pura tetapi apa harus kamu panggil saya dengan sebutan Mas? Ah Moza Aletta -batin Bara.
Rupanya Bara terkejut mendengar Moza memanggilnya dengan sebutan Mas dan berbicara sangat lembut juga penuh perhatian berbeda dengan biasanya. Walaupun Bara mengetahui bahwa Moza hanya berpura-pura bersikap baik karena ada kedua orang tuanya disana, tetapi jantungnya tetap saja berdegup kencang dan Bara diam-diam menyukainya.
"Bagaimana semalam?" Senyum goda Ibunya.
"Semalam apa maksud Ibu?" -Moza.
"Sepertinya kalian sekarang sangat menikmati pernikahan ini khususnya Moza."
"Ahahaha ahhaha i-iya dong bu, Mas Bara juga baik sama Moza."
Diam-diam, bibir Bara tersenyum kecil karena ia menahannya mendengar Moza terus menerus memanggilnya dengan sebutan Mas.
"Tapi hati-hati nak, Bara. Moza sedang mengandung."
Apa maksud Ibu? -batin Moza.
"Bu, Ayah. Maaf Moza belum kasih tau kalian karena Moza takut kalian akan cemas dengan keadaan Moza. Sebenarnya bayi Moza sudah tidak ada di perut Moza lagi. Moza keguguran."
"Bagaimana bisa? Dan Bara, kamu tidak kasih tau saya?" Ayah terkejut mendengar kabar buruk itu.
"Moza yang suruh Mas Bara untuk tidak bilang sama Ayah, Ibu."
Ibu mendekatinya dan memeluk anak perempuan satu-satunya memberikan rasa tenang kepada Moza.
"Tidak apa-apa, Bu. Moza sudah ikhlas."
"Ibu tau, anak Ibu itu kuat."
Selesai sarapan, Bara langsung mengantar Moza ke sekolah. Disana Reva dan Ayu melihat Moza turun dari mobil Bara dan menyambutnya dengan godaan kecil.
"Ciee dianter paksu." -Goda Reva.
"Tumben banget, Za. Udah akur nih ceritanya sekarang, udah mulai tumbuh benih-benih cint-"
"Heh, jangan sebarangan kalau ngomong ahh. Itu cuma karena orang tua gue sekarang tinggal sama gue ya otomatis gue harus pura-pura seperti layaknya pasutri beneran. Hhhh....."
"Oh iya, Za. Gue turut sedih atas rumah lo."
"Makasi, ya."
"Btw Moza, tunggu-"
"Apa lagi sih?"
"Perut lo kok-"
"Gue keguguran."
"APAA????"
"Moza, kenapa lo gak bilang sama kita? Kapann? Deon tau?"
Moza pun menceritakan semuanya kepada kedua temannya. Ia baru bisa menceritakannya sekarang saat dirinya sudah ikhlas dengan kepergian calon anaknya bersama Deon itu.
"Gilaa anjing itu cowok! Bisa-bisanya dia bilang kalau lo dan bayi dia itu beban hidup?? Gue gak bisa biarin-"
"Reva!! Gak, Reva."
Lengan Reva ditahan oleh Moza yang hendak mendatangi Deon dan memberikannya pelajaran.
"Moza, lo bener-bener kuat hadapi semua ini. Kalau gue ada di posisi lo, gue gak mungkin bisa sekuat lo." -Ayu.
"Gue kuat karena disekitar gue ada orang-orang yang sayang sama gue, termasuk kalian berdua."
"Aaaaaa teletubis!!" Ketiganya berpelukan di gerbang sekolah tanpa menyadari mereka menghalangi masuknya siswa-siswi ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN REVENGE || KIM YOUNGHOON 🔞
Romance[COMPLETED] Dengan terpaksa, Moza menikahi pria yang jauh lebih tua diatas usianya. Moza menyetujui pernikahan dengan beberapa syarat dan di balik pernikahan itu, salah satunya menyimpan rahasia besar. Akan seperti apa kisah cinta mereka?