Perut Moza berbunyi keras, ia merasa kelaparan karena belum makan apapun seharian ini. Hanya roti dan susu untuk sarapannya. Ia berjalan menuju dapur untuk mencari makanan disana. Untung saja, Moza pandai memasak. Ia masak bahan yang ada di lemari pendingin.
Masakannya itu di santap dengan sangat lahap hingga tak tersisa sedikit pun, kini Moza merasa bosan. Ia melihat-lihat seisi rumah dan menemukan Bara di balkon.
"Rencana hari ini sudah selesai." Ujarnya.
Moza mengintip dan berusaha mendengar lebih banyak percakapan Bara dengan seseorang entah siapa itu lewat panggilan telepon.
"Kamu tahu ini hanya bagian dari rencana."
Percakapan Bara sepertinya memiliki sesuatu besar dibaliknya. Moza penasaran akan tetapi itu bukanlah urusannya. Ia dan Bara sudah menandatangani perjanjian pernikahan dengan salah satu isinya yaitu tidak mencampuri urusan pribadi.
TRING!
CHAT DEON :
| "Moza, bisa tolong ke apartemen? Kita bicara."
Isi pesannya meminta Moza untuk menemuinya di apartemen, keduanya sudah lama tidak bertemu semenjak pertengkaran lalu.
20 menit kemudian, Moza tiba di apartemen Deon. Disana, Deon hanya meminta maaf atas sikap kasarnya kepada Moza dan memintanya untuk berbaikan, kembali kepadanya.
"Aku salah, Moza. Waktu itu aku cuma bingung dan terkejut. Aku gatau harus gimana, kita sama-sama masih sekolah. Aku bingung harus bertanggung jawab kaya gimana. Aku bukan gak mau ketemu Ayah kamu, tapi bukankah setelah itu kita pastinya disuruh menikah? Aku belum siap, Za. Tapi, aku tetap akan bertanggung jawab sama kamu dan anak kita."
"Caranya? Sekarang aku udah nikah, kamu tau?"
"Tapi pernikahan itu cuma sementara, kan? Aku tunggu kamu bercerai dari suami kamu dan selama itu aku akan berusaha cari uang lebih banyak buat kamu dan anak kita."
Lagi dan lagi setiap kata yang keluar dari mulut Deon bisa meluluhkan hati Moza. Memang Deon terlihat sangat bersungguh-sungguh dengan perkataannya.
"I miss you so much."
Deon memeluk Moza untuk mengobati rasa rindunya. Moza pun membalas pelukannya tanpa berpikir panjang. Moza melihat sesuatu baru dari diri Deon. Kekasihnya itu semakin manis memperlakukannya sekarang.
~~~
CEKLEK!
"Dari mana?"
Bara sudah berdiri di depan pintu dengan menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
"Bukan urusan anda."
"Ayah telepon, ingin bicara denganmu tapi kamu tidak ada di rumah."
"Saya telepon balik Ayah kalau gitu, gampang."
"Moza setidaknya pikirkan kondisi kandungan kamu."
"Saya ketemu Ayah dari anak dalam kandungan saya, puas?"
"Pacar kamu?"
"Iya lah. Perjanjian pernikahan, tolong diingat itu!"
Moza pun berjalan cepat menuju kamarnya, mengganti pakaiannya lalu kembali turun untuk makan malam. Di dalam meja makan, Moza melihat makanan yang sangat lezat sepertinya. Ia memakannya karena merasa lapar. Tak lama, seluruh tubuhnya merasa gatal dan merah-merah.
OHOK OHOK!
"Se-sesek."
Tubuh Moza semakin lemas, nafasnya pun tidak teratur. Dan akhirnya Moza pingsan.
"Moza?" Bara menepuk pipinya untuk mencoba membangunkannya, tetapi tidak berhasil. Ia akhirnya membawa Moza ke rumah sakit.
"Apa bapak suaminya?" Tanya Dokter.
"Iya, betul."
"Istri bapak alergi udang, untung saja tidak ada sesuatu yang buruk dengan kandungannya."
Moza rupanya memiliki alergi terhadap udang. Memang makanan apa yang Moza makan sehingga ia tidak menyadari bahwa makanan itu memiliki udang di dalamnya.
"Idemu bagus!" Ujar Bara lewat panggilan teleponnya dengan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN REVENGE || KIM YOUNGHOON 🔞
Romance[COMPLETED] Dengan terpaksa, Moza menikahi pria yang jauh lebih tua diatas usianya. Moza menyetujui pernikahan dengan beberapa syarat dan di balik pernikahan itu, salah satunya menyimpan rahasia besar. Akan seperti apa kisah cinta mereka?