5

1.3K 86 6
                                        

Maaf sebelumnya,aku menggunakan Bright sebagai tokoh yang jahat disini. Itu hanya sebagai pelengkap dari cerita🙏


Happy reading!




Pagi yang sangat cerah,terlihat pria yang sedang berjalan dengan susah payahnya , pria manis itu hanya menggunakan kemeja abu -abu dengan ukuran yang besar tanpa celana,ia menuruni tangga dengan terus berpegangan pada besi

Ringisan terus keluar dari mulut pria manis ini

"Shhh"

Ia berhenti sejenak,rasa sakitnya terus menjalar membuatnya tidak nyaman tubuhnya serasa dibagi dua,lemas, dan nyeri

Air mata meluncur tanpa sadar,tubuhnya merosot kebawah dengan tangan yang terus memegang besi pegangan tangga.

drttt drttt

Deringan telepon membuatnya semakin terisak,ia melihat pelaku yang meneleponnya.Pria yang membuatnya seperti ini

"Halo? Win?" 

"Hiks.. a-ada apa?"

"Kau menangis? tunggu aku akan segera kesana"

"Tidak perlu "

"Aku akan mengobati mu, tunggulah sebentar"

"Sudah ku katakan tidak p-perlu hiks"

Tutt

Pria manis itu memutus telepon sepihak,ia berusaha untuk berdiri menuruni tangga dengan tertatih -tatih

"Um? bukankah kemarin pendingin ini menyala?uh... kenapa sakit sekali sih"

"Aku laparr..hikss"Win kembali terisak ,ia lapar tetapi bergerak sedikit saja rasanya sangat sakit

Tok tok tok

Win menolehkan kepalanya, bagaimana ini jaraknya kepintu keluar sangatlah jauh

"Shhh sakittt"rengeknya

Win berjalan dengan air mata yang terus mengalir,ia meraih gagang pintu dan membukanya

Hup

Tubuhnya didekap begitu saja,hangat

"Kau demam, bagian belakangmu sangat sakit?"Win mengangguk kecil sembari menghapus air matanya dengan punggung tangannya

"Aku laparrr.."Dew terkekeh

Pria itu segera membawa tubuh Win ala bridal style,dan ia dudukan dimeja makan

Dew meletakkan kantung yang ia bawa,membukanya dan ikut duduk disamping pria manis itu

"Buka mulutmu"ucapnya

Win yang disodorkan sesendok bubur menggeleng heboh

"Aku tida ingin buburr phii"

"Sedikit saja,setelah ini kau bebas meminta apapun"

"Apapun?"Dew mengangguk

"Hmm, apapun tapi kau harus meminum obat"

"Tidak mau! obat rasanya sangat pahitt...aku ingin coklat!"rengek Win dengan sedikit mengetuk-ngetuk meja mengunakan jarinya

"Nanti kau bisa memakan coklat setelah meminum obatmu! sekarang buka mulutmu "tekannya

Win tetaplah Win. Ia terus menggeleng beserta air matanya yang siap saja meluncur untuk kapanpun. Pria jangkung itu menghela nafasnya panjang sebisa mungkin tidak emosi terhadap bayi  kelinci yang sensitif ini.

"Kau ingin ku hukum?"

"Hikss.. w-win tidaa ingin hikss"

Dew meletakkan sendok itu kembali ,ia beranjak pergi membuat Win menahan pergelangan tangannya,Pria manis itu menggeleng kecil

You are mine forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang