10

820 51 1
                                        

Sebelum baca,aku mau kalian nanti mampir dicerita baru aku(kalo udh update), gatau kenapa padahal book ini sama matahari belum tamat tapi udh pengen bikin book baru😔 judulnya "Not as happy as I imagined "

Sebelum baca,aku mau kalian nanti mampir dicerita baru aku(kalo udh update), gatau kenapa padahal book ini sama matahari belum tamat tapi udh pengen bikin book baru😔 judulnya "Not as happy as I imagined "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nanti aku bakal update cepet buat namatin cerita ini kalo ujiannya udh selesai, soalnya lagi ujian hehe

Happy reading....

"Um...tuan mengapa ini sulit sekali?"Dew menoleh

"Berhenti memanggilku tuan, sekarang kau kekasihku Win" Win menggaruk tengkuknya canggung

"M-maaf phi" Dew mengangguk,lalu membantu menarik resleting tas kecil milik Win.

"Terimakasih"

"Maaf membuatmu hari ini kelelahan seperti ini" Ucap Dew

Mereka saling menatap satu sama lain, tatapan yang seolah menyalurkan rasa cinta.

Win menjadi salah tingkah saat Dew menarik dagu nya ,wajah tampan Dew terlihat sangat dekat dengannya.

"Aku ingin kau berjanji padaku Win"

Win mengernyit mendengarnya,ada apa?

"Um... janji apa?"

" Untuk jangan meninggalkan ku apapun yang akan terjadi nanti,aku membutuhkanmu dalam hidupku Win"

Entah hanya perasaan atau apa,tapi Win merasa sedikit cemas. Ia sedikit menggeleng

"Aku tidak bisa berjanji phi, tapi aku akan berusaha" Dew mengangguk kecil

Tangan Dew meraih tangan kecil Win, untuk ia genggam dengan erat. Mereka berjalan beriringan,Dew sedikit melihat kearah Win. Pria manis itu tampak sumringah

"Apa senyum itu akan hilang?"   Dew menjadi redup ,ia menoleh pada tautan tangan mereka

"Phi lihat itu!" Ucap Win dengan menunjuk kedai permen kapas

"Kau ingin itu?"

"Hu'um" Dew terkekeh dan segera membawa Win kedekat kedai yang terlihat ramai itu

"Tunggu disini ,biar saja yang mengantri "

"Tunggu-" Dew menoleh

"Aku ingin yang berwarna pink!"

"Baiklah,tunggu disini kau mengerti?" Win mengangguk lucu sembari mengangkat ibu jarinya

Win menggerakkan kakinya kedepan dan kebelakang saat ia duduk dikursi, ia terus memandangi tubuh tegap Dew dari jauh

Tap

Tap

Tap

"Hai"

Sapaan itu membuat Win menoleh, memandangi wanita cantik dan berkulit putih. Ia mendudukan dirinya didekat Win yang bingung

"Namaku Tu...kau temannya Dew kan?" Tanya wanita itu

Win terdiam, sebenarnya ia sedikit bingung. Kenapa wanita itu mengetahui namanya. Tunggu- teman? bukankah Dew mengatakan jika Win adalah kekasihnya? mengapa orang ini menganggap Win teman Dew.

"Ah itu Dew!" Win segera memandang Dew yang berjalan kearahnya dengan permen kapas yang dipegangnya

Dew yang baru saja datang dibuat bingung oleh kedatangan Tu. Tapi ia berusaha memfokuskan diri pada Win

"Ini" Dew memberikan permen kapas berbentuk kepala kelinci dan meminta Win untuk menunjukkan deretan giginya

"iiii" Dew terkekeh gemas melihat Win yang selalu menurut padanya segera mencubit pelan pipi tembam itu

Sedangkan Tu memandangi mereka dengan tatapan yang sulit dijelaskan.

"Dew , temanmu sangat lucu"

Tu diacuhkan, Dew segera membawa Win pergi dari sana. Menarik lengan Win sedikit kasar

"Shh... ini sakit " Dew melirik pergelangan tangan Win yang memerah karenanya

"Maaf"

"Kau ingin langsung pulang saja?"

"Kenapa tiba-tiba? bahkan kita baru datang"

"Lain kali kita bisa kesini lagi, sekarang lebih baik kita pulang" Win menatap Dew tak percaya

Mereka baru tiba disebuah pasar malam,tapi pria itu sudah mengajaknya pulang? Win tak habis pikir

"Um... baiklah" Win selalu mengalah

Dew tersenyum tipis dan menuntun Win untuk pulang, Win menyantap permen kapasnya dengan nikmat sedangkan Dew menunduk melihat jalanan yang ia pijak

"Apa yang baru saja kulakukan?"

Dew melirik pria manis disebelahnya, kemudian tersenyum 

"Kau bisa pulang hari ini, aku mempunyai urusan jadi jaga dirimu ya?"

Win segera menoleh dan mengangguk kecil. Dia tidak ingin banyak bertanya kepada Dew,itu bukan urusannya pikirnya.

Dew mengangkat tangannya ketika melihat taksi yang melewat dihadapannya, Win menatap bingung pada pria jangkung itu

"Tak apa jika kau naik taksi untuk kembali ke apartemenmu?"

"Um.. tak apa, terimakasih"

Melihat perubahan ekspresi di wajah pemuda itu Dew segera mengangkat tangannya untuk mengusap kepalanya lembut

"Maaf tapi aku ada urusan mendadak kau mengerti?"

"Tolong antarkan kekasihku dengan selamat" Pinta Dew pada sopir taksi

"Good night boy"

"Night to"

Pintu mulai ditutup perlahan oleh Dew ,lalu pria itu menyerahkan beberapa lembar uang kepada sopir dan segera pergi, membuat Win merasakan hal ganjal

"Kenapa tiba-tiba sekali"

Mobil itu mulai melaju, Win menghela nafasnya dan bersandar. Melirik jalanan yang ramai, entah kenapa ia menjadi merindukan seseorang

"Phi Ohm..."






   Pendek ya? nanti lanjut sore aku update.
6 Juni 2024.

Tbc

You are mine forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang