6

650 50 2
                                    

Win mengintip ruangan yang bernuansa putih ,dimana pria....

"Boo"

Bughh

"L-lovee???!"

Win tidak sengaja meninju wajah cantik Love saat ia berbalik badan dan dikejutkan begitu saja,kini wanita itu mengusap -ngusap hidungnya yang memerah

"Hiks kau jahat padaku Win! aku akan mengadukan mu pada tuan Dew..."

"Lagi pula kenapa kau mengagetkanku sialan?" Love yang mendengar umpatan dari Win segera mencubit pinggang pria manis itu dengan keras membuat Win memekik kesakitan

"Ukhhh! ssakitt!!" Wajah Win sudah memerah sempurna dalam sekejap, sepertinya Love lupa jika..

"Hiks..."

Win sangat cengeng.

"K-kenapa kau mencubit pinggang kuu!!?? hikss" Win menutup matanya dengan punggung tangannya, bahunya terlihat naik turun

Love tidak peduli dengan Win yang menangis karena ia cubit,karena ia juga merasa sakit terkena tinjuan Win yang sebenarnya tidak kuat..

"Win? kenapa kau menangis?" Love mendongak,ia menatap kearah Dew,yang mengelus punggung Win

Tunggu, bukannya yang menangis disini bukan hanya Win saja? Love mendengus kesal kenapa setiap ia membuat Win menangis karyawan ataupun atasannya selalu peduli kepada Win tanpa menganggap keberadaannya!

Apa ia harus menjadi Win agar diperhatikan?

"Hei? apa yang terjadi Love,kenapa Win menangis?" Kini Dew menatap Love yang menghapus air matanya

"Tadi  aku mengejutkannya ,lalu Win meninju wajahku karena terkejut jadi aku mencubit pinggangnya dan ia menangis" Jujur Love membuat Dew tersenyum

"Apa pinggangnya masih terasa sakit? tidak mungkin jika hanya cubitan ia menangis seperti ini"

"Baiklah kau obati lukamu Love, saya akan mengurus Win" Love mengangguk setuju dan segers berlari kecil

Setelah dirasa aman ,tidak ada yang melihat . Dew segera mengangkat tubuh Win masuk keruangannya.

__

"Berhenti menangis"

"Hiks.. sakit hiks"

"Mana yang sakit?biar aku lihat"

Win menggeleng membuat Dew dengan paksa mengangkat kemeja Win keatas ,Win manjadi berhenti menangis karena tindakan Dew membuatnya terkejut.

Dew mengelus pinggang Win pelan, pinggang itu terlihat merah,ini semua adalah bekas dari perbuatan Dew sejak  empat hari yang lalu.

"Masih sakit hm?"

"U-um.."

"Tidak perlu terkejut seperti ini,kau harus terbiasa denganku"

"Jadi.. bisakah malam ini kau persiapakan diri?" Bisik Dew dengan menyeringai

"Tapi-"

"Kontraknya masih berjalan dan itu masih sangat lama, kau berani menolak?" Tajam Dew

Seketika Win menciut,ia mengangguk pelan dengan wajah yang bersemu.

"Jika kau setuju,sebelum melakukannya.... lubangmu harus -"

Tok tok tok

Dew segera meminta Win untuk bersembunyi dibawah mejanya,lalu segera berdehem kecil

"Masuklah"

"Luke?"

"Hai Dew,aku ingin menanyakan sesuatu padamu"

You are mine forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang