12

762 51 0
                                        

Sepertinya,langit sedang berpihak pada Win. Keadaan langit dan cuaca seolah mengetahui perasaan sedih pria itu.

Kedua batu nisan bertuliskan nama kedua orang tuanya terpampang jelas. Hujan deras mengiringi rasa sedihnya

Pria yang berkaca mata hitam menunduk,menarik kecil tubuh sang adik untuk ia dekap. Ia bisa melihat betapa sedihnya Win saat ini. Ohm mengelus punggung tegap Win lembut

"Kau masih punya phi dan phi Gulf, papa dan mama akan sedih jika kau menangis seperti ini terus menerus" Bohong. Buktinya Ohm sekarang menyembunyikan genangan air mata dibalik kacamata hitamnya

"Papa,mama.. Ohm tidak bisa jika harus melihat adik kesayangan Ohm menangis seperti ini"

"Sayang...berhenti menangis,phi tidak ingin kau jatuh sakit" Ucap Gulf dengan ikut mendekap tubuh Win

"phi tidak bisa jika melihat mu sedih Win" Gulf menangis disertai air hujan yang membasahi tubuhnya

"Bajumu basah, sekarang pulang ya?. Dew tolong bawa Win" Dew mengangguk dan menghampiri Win

Win menggeleng dan memberontak saat Dew menariknya

"L-lepas! hiks...lepas.." Win menangis kencang

"Kau akan sakit Win,bajumu sudah basah dan kau terus menangis " Ucap Dew pelan

"Dew paksa saja dia, hujannya semakin deras" Dew yang mendengar ucapan Ohm segera mengangkat tubuh Win ala bridal style

"L-lepas phi! hiks lepaskan akuu!!"Dew tak peduli,ia segera membawa Win keluar dari area pemakaman

Win memukuli dada bidang Dew ,ia terus memberontak membuat Dew sedikit kesulitan

"Berhenti lakukan hal itu Win!"Win terkejut mendengar nada tinggi yang keluar dari pria yang membawanya

Win menunduk, ia berhenti memberontak. Tatapannya lurus kebawah

Dew segera mempercepat langkahnya,ia segera mendudukkan Win dikursi penumpang dan memangsangkan Seatbeltnya. Ia menatap Win yang masih menundukkan kepalanya, Dew tersenyum kecil

"Aku tidak bermaksud membentakmu,aku hanya tidak ingin kau terjatuh" Dew menepuk kepala Win pelan

Win mendongak ,menatap Dew yang menatapnya lembut,lalu mengangguk kecil

"Maafkan aku.."

Dew berlari kecil kepintu lain,duduk dan memasang Seatbeltnya

"Sudah lupakan,sekarang pakai jaket ini" Dew menyerahkan jaket yang ia simpan dikursi belakang, Win menerima jaketnya

"Buka bajumu yang basah lalu pakai jaketnya" Win membuka bajunya dengan perlahan

"Jangan melihatku seperti itu" Dew terkekeh

"Jangan gunakan jaketmu dulu, kemari gunakan kayu putih untuk menghangatkan tubuhmu" Win menurut

Dew menuangkan minyak kayu putih pada punggung Win dan meratakannya lembut

"Berbalik"

Dew kembali menuangkan minyak kayu putih,ia menuangkan pada telapak tangannya dan mengusapkan pada tubuh depan Win dari leher hingga perutnya,Dew juga membantu Win menggunakan jaketnya dengan sempurna

"Minum ini,kau suka susu stroberi kan?"

"Tidak mau.."

"Kenapa? tumben sekali?"

"Aku tidak mood meminumnya"

"Baiklah,pegang saja jika kau haus minum ini saja, tenggorokan mu pasti sakit karena menangis"

Win mengambil kotak susu itu,dan meminumnya perlahan,Dew yang melihat mengangkat sudut bibirnya menjadi sebuah lengkungan

"My boy"

Disisi lain...

" Semoga papa dan mama tenang disana"

"Papa dan mama bahagia disana ya?, Win akan Ohm dan Gulf jaga jadi tenang saja" Kalimat menyakitkan itu keluar dengan parau

"Tuhan sangat menyayangi kalian ya? Gulf yakin kalian bahagia disana"

Gulf mendengar isakan yang keluar dari adik pertamanya segera memeluk Ohm

"Kau kuat Ohm,tapi sekarang kau bisa melampiaskan perasaanmu,keluarkan semuanya jangan sampai kau menahannya Ohm" Air mata Ohm semakin deras disertai air hujan yang ikut derasnya

Keduanya menangis dibawah air hujan,hingga 15 mnt lamanya. Gulf menarik tubuh Ohm untuk segera bangkit

"Sekarang kita pulang,Win pasti khawatir "Ohm mengangguk

Dewwin apart....

"Aku akan mencari penyebab ini semua Win" Dew memandangi wajah damai Win yang tertidur pulas

Kedua mata pria itu menjadi sembab,mungkin Win lelah jadi ia tertidur setelah menghabiskan susu stroberinya

"Win sudah tertidur Dew?" Tanya Gulf yang baru saja tiba dengan Ohm

"Kalian mengagetkanku, Win sudah tidur tadi saat perjalanan pulang"

"Ahm..maafkan kami,Dew bagaimana dengan pekerjaan mu hari ini?"

"Jadwal untuk sekarang aku hanya ada meeting pukul 11 siang ,aku ingin menemani Win disini dulu phi"

"Baiklah..phi akan kekamar rasanya sangat lelah.. kau Ohm akan kekamarmu?"

"Tidak aku akan disini dengan Dew menjaga Win"

"Baiklah "

"Apakah tadi Win terus menangis lagi sehingga ia tertidur?, aku tak percaya dengan yang kau katakan tadi" Ucap Ohm pada Dew.

"Hm.. tadi dia menangis lama sesudah menghabiskan susu stroberinya" Ohm memandang Win dengan sendu

"Aku bisa merasakan seberapa hancur Win,pasti dia kelelahan " Dew mengangguk kecil

"Apa kau juga menangis?" Tanya Dew yang mengalihkannya atensi Ohm

Ohm segera menggeleng kecil,walau dilubuk hatinya ia ingin sekali menangis sejadi-jadinya sekarang saat mendengar penuturan Dew

"Kau selalu terlihat tegar Ohm,tapi aku tahu kau sama hancurnya dengan Win dan juga phi Gulf"

"Kau.. tak bisa terus mengubur perasaan sendiri,cobalah untuk mengeluarkannya. Kau juga manusia dan manusia memiliki kekuatan masing-masing dan juga titik kelelahannya" Ohm menatap Dew kagum

"Terimakasih "


8 Juni 2024

Pelakunya mudah ditebak naa..















You are mine forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang