Dua hari telah berlalu,Win sudah mulai kembali dengan aktivitasnya,bekerja dengan dokumen yang menyebalkan.
Win mengenakan pakaian yang menutupi tubuhnya,tanda yang Dew berikan masih membekas membuatnya kepanasan hari ini.
"Menyebalkan ,kenapa juga hari ini sangat cerah dan panas?"
"Win "
"Win..."
"Win!!"
Win tersentak, ia segera menoleh kearah Love dan Nanon yang menatapnya
"Kau memikirkan apa?" Tanya Love
"Aku? tidak ada" Elak Win
"Tumben sekali kau menggunakan pakaian seperti ini...kenapa kau mengenakan penutup leher ini"ucap Nanon
Nanon menarik penutup leher itu dengan kasar,dua orang itu melongo saat melihat permukaan leher sahabatnya yang dipenuhi tanda .
"APA YANG KAU LAKUKAN NANONNN"Teriak Win heboh
Win segera kembali merapikan penampilannya,bahkan ia menutup kedua mulut Sabahatnya , terutama Nanon ia sangat kesal.
"Umhh! Win t-tanda apa itu?" Love bertanya saat berhasil menyingkirkan tangan Win yang membekapnya
"Uhh Nanon kau menyebalkan sialan!"
"A-aku tidak tahu...memangnya apa yang telah terjadi hingga banyak sekali tanda kemerahan dilehermu?" Tanya Nanon dengan pelan
Win menggeleng,ia berusaha menghindari kontak mata dengan kedua orang yang menatapnya jahil.
"Katakan saja tidak perlu malu,ayolah Win!" Tekan Love dengan tak sabaran
"Tidak!"
"Ahh...baiklah jika seperti itu"
"Nanon bagaimana jika kita ...mengadu pada Tuan Dew jika kelinci manis ini lupa memfotokopi dokumen yang tersiram susu stroberi seseorang tadi?"Win mendelik dan memukul kepala Love dengan mouse yang ia pegang
"Aw..kau kasar pada wanita cantik seperti ku rupanya!"
"Siapa yang kau bilang wanita cantik? aku tak melihatnya"
"Sudah kenapa kalian jadi berdebat sih! jika Win belum siap bercerita tak apa ayok lanjutkan pekerjaan kita" Nanon menyeret lengan Love untuk pergi
Win mempoutkan bibirnya, ia meletakkan mouse dengan kasar,entah kenapa setiap di kantor ia merasa bahwa dirinya menjadi sangat labil
"Win apakah kau-"
"APA"
Joss terkejut saat pria manis didepannya membentaknya, manis-manis galak sayang sekali.
"Kau sudah memfotokopi selembar dokumen tadi? Tuan Dew ingin kau segera mengantarkan dokumen itu sekarang"
Win memejamkan matanya,astaga Dew pasti menghukumnya..
"Maaf aku sudah membentak mu,aku sedang kesal. Katakan pada Tuan Dew aku akan kesana"
"Oke,tenang saja akan ku katakan " Joss membuka sedikit jaket yang ia kenakan lalu meraih satu bungkus coklat
"Ini agar mood mu kembali mungkin?" Ucap Joss dengan memberikan coklat pada Win yang tersenyum manis dan mengangguk
"Terimakasih!"Joss terkekeh lalu menepuk kepala Win gemas
"Sama-sama,aku pergi!" Joss berlari kecil meninggalkan Win yang menatap coklat itu dengan minat
Ia membuka bungkus coklatnya dengan perlahan,memotek coklat dengan senyuman yang terus tersirat
Ia membuka mulutnya dan memakan coklat itu dengan tenang

KAMU SEDANG MEMBACA
You are mine forever
De Todo"Kau ingin menjadi milikku hm?"ucap Dew dengan tersenyum lembut "Apa m-maksud tuan?" ucap pemuda manis itu dengan tatapan polosnya "you are mine baby.forever"