02 || Lantai Aura

233 37 13
                                    

Halo! Maaf atas keterlambatan update nya!

Aku sempet kehilangan semangat nulis, duh.

Maaf ya!

*••°˘♡˘°••*

HWUSSHH~

Mata kanan terpejam saat angin sejuk pagi hari menerbangkan rambut merahnya. Kaki berhenti melangkah, menikmati suasana tenang itu.

Dengan pakaian santai, celanan hitam panjang dan kemeja putih, Alecta beranjak untuk memulai rutinitas paginya akhir-akhir ini.

Sementara putri Amelia dan putri Sisley tinggal di istana yang sama, yakni labirin mawar perak. Kaisar menyiapkan istana kupu-kupu merah untuk Alecta. Bukan bermaksud apa-apa, ini adalah pilihan yang kaisar berikan untuknya.

Tinggal bersama dua putri, yang juga adalah karakter-karakter kesayangannya memang hal yang bagus namun Alecta berpikir dia lebih suka memiliki sesuatu, yang sendirian untuknya.

Lagipula, dia tetap orang asing bagi Amelia, sedangkan Sisley belum kembali kekaisaran. Saintess kecil itu tengah berkeliling kekaisaran sekarang.

"Haah. . ." Alecta menghela nafas internal.

Istana kupu-kupu merah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Mulai dari perpustakaan kecil, gimnasium tak terlalu luas namun cukup untuk beberapa kesatria berlatih, kamar besar untuk putri, serta taman dipenuhi berbagai macam jenis bunga.

Selain itu, Alecta juga memiliki ruangan kosong pribadi disebelah kamarnya.

Menggunakan sepatu berbahan kulit, dia membawa langkah menuju gimnasium, tempat latihan berpedang dan beberapa olahraga lainnya.

"Aku sudah mencobanya beberapa hari ini, Aura didalam tubuh ku beraktifitas normal. Mungkin sebentar lagi aku akan mencapai lantai dua! Ayo semangat!"

Jika di novel-novel lain, aliran energi yang ada didalam tubuh manusia disebut sebagai Mana. Tapi didalam novel <Children Of The Holy Emperor> energi tersebut dinamai 'Aura'.

Aura juga memiliki tingkatan dari lantai satu hingga dapat mencapai sepuluh, dan mungkin bisa lebih lagi. Normalnya setiap orang memiliki Aura ditubuh masing-masing, walau begitu bukan hal mudah mengoperasikannya.

Pelatihan Aura biasanya diawali dengan bermeditasi, bertujuan menemukan, mengumpulkan dan membentuk Aura, setidaknya mencapai lantai satu. Kemudian penggunaan Aura disalurkan melalui pelatihan pedang.

Semakin meningkat angka lantai Aura, maka semakin besar juga energinya. Kendati demikian, meningkatkan lantai Aura lebih susah dari pelatihan pedang.

Dikatakan bahkan butuh bertahun-tahun untuk mencapai pangkatan lantai tertentu.

"Uh, aku tidak perduli sih. . . Tujuan ku hanya untuk memperkuat diriku. Aku juga punya kekuatan pengendalian, jadi jangan terlalu memaksakan yang tidak mungkin." kata Alecta untuk diri sendiri.

Mana bisa dirinya yang cuman seorang ekstra, menyaingi mc. Lee Seongjin bahkan dapat mencapai lantai delapan Aura, ketika bermeditasi dalam posisi berjongkok di hamparan bunga.

Hal yang bahkan hampir tidak mungkin dilakukan oleh master pedang sekalipun!

Kalau dipikir-pikir, Alecta menyadari hal yang sangat penting setelah seminggu tinggal di istana kekaisaran, bahwa awal cerita belum dimulai!

Morres masih menjadi pangeran sampah babi, yang kerap mengamuk dan memporak-porandakan istana mutiara, tempatnya tinggal. Itu artinya, Lee Seongjin belum berpindah ke tubuhnya!

COTHE: Alecta KleinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang