"Oh, siapa lagi yang ingin kau bunuh?"
_____
"Nona..."
Arzelie mengedipkan matanya yang terasa buram, ditatapnya May yang berdiri di samping ranjang.
Ah, ia berakhir tertidur karena terlalu lelah.
"Mari, saya bantu bersiap."
Pandangan Arzelie terangkat, menatap eskpresi wanita di hadapannya yang dipenuhi oleh rasa bersalah.
Ada apa?
"May," gumam Arzelie menerima uluran tangan wanita itu yang menggiringnya untuk berdiri. Sejujurnya di dalam hati ia takut. May tidak seperti biasanya.
"Tidak apa-apa Nona. Tuan hanya ingin Anda berkenalan dengan tamunya yang baru saja sampai."
May, semua yang wanita itu ucapkan memang tidak salah. Tetapi ada beberapa hal yang kurang. Alasan Yezekael menyuruhnya untuk segera bersiap sebenarnya bukan hanya untuk perkenalan semata.
Lagi pula, tamu macam apa yang datang ke kediaman orang sepagi ini?
Arzelie terdiam, melirik pada perempuan dengan jas hitam di hadapannya. Tidak hanya mereka, kala itu semua orang sedang berkumpul di ruang tengah.
Ada Yezekael dan Ezho, sang tamu, juga seluruh pelayan yang berbaris di kejauhan.
"Hey, ka-- maksudku, Anda pasti Nona Arzelie?"
Pandangan Arzelie yang sebelumnya menelusuri ruang tengah itu beralih menghadap perempuan cantik di hadapannya. Perempuan yang umurnya mungkin tidak terlalu jauh dari Yezekael, seseorang yang menggunakan jas hitam.
Berbanding terbalik dengan Arzelie yang pemalu, perempuan itu cenderung percaya diri terlihat dari cara ia berdiri. Bahkan gaya rambutnya yang diikat rapi serta gerak-geriknya ketika tersenyum dan berbicara terlihat menjelaskan kepercayaan dirinya.
"Iya," balas Arzelie, mengangguk kecil. Diam-diam matanya melirik pada Yezekael yang juga duduk di sana, sebelum pada akhirnya berbalik bertanya. "Siapa?" Gumamnya, berhasil membuat perempuan itu tersenyum tipis.
"Saya Kinsley, teman Yezekael," balas perempuan itu, Kinsley, sembari menunjuk ke arah pria di antara mereka.
"Sudah cukup, Kinsley. Kalian harus berangkat."
Kalian? Berangkat?
Apa maksud Yezekael?
KAMU SEDANG MEMBACA
INTRÉPIDE
RomanceSetelah ditinggalkan orang tuanya di usia yang masih sangat muda, Arzelie merasakan pengalaman terburuk ketika tiba-tiba saja orang yang mengaku sebagai kerabatnya membawanya memasuki sebuah rumah bordil yang menjadi sarang kegiatan prostitusi. Ket...