"Hyuk-ah, tolong melipir."
Hyuk melipir sesuai permintaan Hangyeom, dan menghentikan mobilnya. "Ada apa?"
"Biasanya, aku akan mampir kesini setelah dari Rumah Sakit." Hangyeom menoleh pada Hyuk, tersenyum cerah. "Mau ikut?"
Hyuk menatap sekelilingnya. Ini hanya bahu jalan yang sedikit tertutup lantaran banyaknya mobil yang memang terparkir disana. Dan Hyuk tak melihat apapun.
Tapi Hyuk menuruti. Bahkan saat Hangyeom turun, ia ikut turun, menuntun Hangyeom untuk melipir yang jauh dari lalu-lalang mobil.
"Kita akan kemana, hm?"
"Ke bawah." Hangyeom menunjuk ke bawah, dengan tangga yang sudah jauh dari kata kokoh. Membuat ia mengernyit, dan Hangyeom tertawa. "Tangga nya memang seperti itu, karena mereka tidak punya uang untuk memperbaikinya."
Hyuk turun lebih dulu, dengan menahan Hangyeom. Saat ia sudah sampai di bawah, dengan beberapa getaran yang ditimbulkan dari tangga, Hyuk bernapas lega. Ia mengulurkan tangannya pada Hangyeom, "Hyung, turunlah. Aku akan menjagamu."
Di anak tangga terbawah, yang bahkan masih jauh dari tanah, Hyuk menyelipkan tangannya pada pinggang Hangyeom, dan menurunkannya. Tertawa gemas saat melihat Hangyeom mendongak, berterima kasih padanya.
Remasan di bokong Hangyeom rasakan, oleh tangan nakal Hyuk. Membuat Hangyeom merona.
"Hyung malu?" Hyuk belum melepaskan pinggang Hangyeom, dengan tangannya yang masih berada di bokong Hangyeom. "Hari ini, sepulang dari sini, kita akan memulai pembelajaran. Bagaimana?"
Ah, pembelajaran yang Hyuk singgung waktu itu.
Dengan nakal, Hangyeom mengecup bibir Hyuk, sebelum menjauh. "Siap, Sunbaenim."
Setelah itu mereka kembali berjalan bersisian, menghampiri bangunan kecil yang Hangyeom sebut rumah. Ia juga agak berbisik pada Hyuk. "Jangan terkejut ya, karena mereka orang-orang miskin."
Selagi Hyuk tampak terkejut, Hangyeom justru mempercepat laju jalannya saat ada anak yang memanggilnya.
"Peri Bulan datang!"
Setelah kata itu diucapkan, Hyuk bahkan harus mundur beberapa langkah, karena perlahan Hangyeom di kerumuni oleh banyaknya anak-anak yang langsung memeluk pinggangnya.
Yang lebih kecil, karena kedua tangannya tak sampai, bahkan harus ikhlas karena hanya bisa memeluk kaki Hangyeom.
Tiba-tiba saja, perasaan Hyuk menghangat. Dan membuncah. Saat itu juga ia bisa melihat papan kecil terpasang, bertulisan Tempat Berlindung Peri Bulan.
Sebentar, Peri Bulan yang di maksud... adalah Hangyeom?
"Peri Bulan, kau datang bersama siapa?" kata itu membawa semua kepala menoleh ke belakang, menatap Hyuk yang agak meringis. Mereka semua, mungkin ada sekitar 11 anak, sekarang berdiri didepan Hangyeom dan merentangkan kedua tangannya. Dengan wajah penuh perseteruan dan kepala yang mendongak. Seakan menantang Hyuk. "Apa dia menyakitimu?"
"Tidak, tidak." lalu Hangyeom tertawa. Ia berjalan melewati anak-anak itu dan berdiri disamping Hyuk. Agak mendongak, ia menatap Hyuk. "Ini temanku, Kesatria, namanya."
Puluhan pasang mata itu menatap Hyuk, dari atas sampai bawah. Yang paling kecil bergumam, menghampiri, berdiri ditengah-tengah Hangyeom dan Hyuk, ia menarik celana Hyuk. "Kau Kesatria Peri Bulan kami?"
Perlahan, wajah-wajah yang tadinya tidak bersahabat, mulai melunak. Apalagi, saat melihat wajah Hangyeom yang bersemu merah, sedangkan Hyuk tertawa kecil. Tangannya yang penuh otot mengangkat anak perempuan kecil dengan kuncir dua yang membuatnya tampak menggemaskan. Hyuk menjawil hidung mancungnya. "Benar, aku Kesatria yang akan menjaga Peri Bulan kalian. Bagaimana? Apa aku terlihat benar-benar kuat?"
Tawa itu mengalir, semakin lama semakin ramai. Langkah-langkah kecil yang tadinya seakan memusuhi, sekarang berganti dengan langkah persahabatan. Belum lagi, tangan-tangan kecil itu terulur seakan ingin di raih. Perkenalan itu tak terelakan, dengan Hyuk yang membalas setiap pertanyaan yang di berikan oleh mereka.
Di sisi kirinya, Hangyeom menatap, dengan senyum lebar dan kedua mata penuh cinta.
Sadar atau tidak, Hangyeom sudah jatuh terlalu jauh. Pada seseorang bernama.... Yang Hyuk.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile (Hyuk x Hangyeom)
RomanceBerawal dari Hangyeom yang sadar bahwa rumah di sebrangnya sudah kembali di huni setelah satu tahun lebih dan bagaimana kisah di baliknya, yang penasaran bagaimana seseorang bisa hidup hanya saat malam hari. Hyuk dan bekerja adalah satu kata yang ti...