Sesampainya di ruangan Jaehan, Hangyeom berbalik, menatap Hyuk yang berdiri tepat didepannya.
Wajahnya masih semerah tomat, dan Hyuk tidak bisa menahan diri untuk tidak mengusak rambut Hangyeom.
"Ruanganku ada di sebrang," Hyuk menunjuk lorong kecil yang mengarah ke ruangan kerjanya. Agak terpisah dari ruangan yang lain karena ia yang menjadi sekretaris pribadi Jaehan. "Kau bisa menghampiriku jika bosan didalam, bagaimana?"
Hangyeom mengangguk.
Keduanya masih berdiri disana tanpa ada yang berniat pergi. Saling menatap tanpa mengatakan sesuatu. Membuat Hangyeom berkali-kali menghindari tatapan Hyuk padanya.
Hyuk agak menunduk, saat Hangyeom menatap kedua tangannya yang bertaut dibawah sana. "Ada apa, hm?"
"Oh?!" terkejut, Hangyeom mundur satu langkah sampai menempel erat pada pintu dibelakangnya. "Aku tidak apa-apa."
Hyuk meniup poni basah Hangyeom yang jatuh pada keningnya. Terkekeh saat Hangyeom melotot. "Kau seperti habis melihat hantu. Apa hari ini aku jelek?"
Hyuk mundur dua langkah, dan berkacak pinggang. Tatapannya turun menatap celananya, lalu kembali menatap Hangyeom. Bibirnya terangkat membentuk senyum simpul. Bahunya yang tegap seakan menggoda Hangyeom untuk bersandar disana. "Apa aku benar-benar jelek?"
"Tidak." jawaban Hangyeom jelas terlalu cepat seakan ia tidak berpikir lebih dulu saat menjawab. Melihat bagaimana Hyuk yang mengangkat alis dan mengulum senyum. Membuat Hangyeom meremas tangannya semakin erat. "Maksudku, iya, kau tidak benar-benar jelek, kok."
"Jadi," Hyuk mengedipkan mata pada Hangyeom, semakin menggoda yang lebih tua. "Apa aku tampan?"
"Ya."
"Jawabanmu masih terlalu cepat, Hyung." Hyuk menurunkan tangannya, maju untuk mendekati Hangyeom lagi.
Hangyeom tertunduk. Malu sekali. "Mian."
"Untuk?"
"Uh?"
Hyk mengulurkan tangannya, menggapai pipi halus Hangyeom. Mengelus, menggunakan jari telunjuknya yang agak kasar. "Apa jari ku menyakiti pipimu?"
"Apa?"
"Jariku," Hyuk berbisik. "Jelas terlalu kasar untuk pipimu yang selembut bayi."
"Apa itu mengganggumu?"
"Ya, sedikit."
Elusan itu semakin pelan, dan lembut. Membuat Hangyeom nyaman dan terpejam. Ia bahkan merapatkan dirinya pada jari Hyuk. Seakan meminta lebih. "Tapi aku menyukainya."
"Benarkah?"
"Ya."
"Baik sekali."
Setelah kata itu, Hyuk menarik jarinya. Membuat mata Hangyeom terbuka lebar, menatap Hyuk.
"Kau harus masuk, Hyung." kata Hyuk, kembali mengusak rambut Hangyeom. "Pekerjaanku banyak sekali. Dan aku sudah menghabiskan hampir satu jam tanpa melakukan apapun."
"Bagaimana jika makan siang bersama?"
Alis Hyuk naik. "Kau berniat sampai siang disini?"
"Apa tidak boleh?"
"Tentu saja boleh." Hyuk terkekeh. "Tidak makan bersama Jaehanie Hyung?"
Pipi Hangyeom memanas. Benar juga. Kenapa is menawarkan diri kepada Hyuk padahal ada Jaehan disini.
Ia menggigit bibir bawahnya. Lidahnya kelu.
"Baiklah." Hyuk mundur beberapa langkah. Menatap Hangyeom dengan senyum di kedua matanya. "Jika pekerjaanku sudah selesai, aku akan menghampirimu."
"Jangan!" Hangyeom menaruh kedua tangannya yang terulur didepan Hyuk. Cepat sekali sampai Hyuk agak terkejut. "Mm, maksudku, biar aku saja yang menghampirimu, Hyuk-ah."
Melihat wajah Hangyeom yang semakin merah, akhirnya Hyuk mengangguk tanpa bertanya. Lagipula, ia senang jika Hangyeom terlalu memperlihatkan gerak-gerik menggemaskannya.
"Kau bisa menghubungiku jika aku terlalu lama, Hyung." Hyuk berkata lagi. "Kalau begitu, sampai bertemu nanti siang! Semoga harimu menyenangkan, Gyeomie Hyung."
Dengan menangkup kedua pipinya yang memanas bahkan saat Hyuk sudah menghilang, Hangyeom kembali menggigit bibirnya.
Jelas saja hariku akan menyenangkan, jika kau terlalu banyak melakukan hal-hal manis padaku, Hyuk-ah.
tbc.
semoga kalian gak bosen dengan perubahan mood update ku yg kadang cepet kadang lama ini HAHA
sibuk revisi youth huhu
BTW UDAH LIAT LIVE OX DI IG GA TADI SORE? HYUKGYEOM LUCU BGTTTTT AAAAAKKKKKKKKKKKKK😭😭😭😭😭🤏🤏🤏🤏🤏🤏💫💫💫💫💫💫💫
foto lama, tp gemesssss🤏
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile (Hyuk x Hangyeom)
RomansaBerawal dari Hangyeom yang sadar bahwa rumah di sebrangnya sudah kembali di huni setelah satu tahun lebih dan bagaimana kisah di baliknya, yang penasaran bagaimana seseorang bisa hidup hanya saat malam hari. Hyuk dan bekerja adalah satu kata yang ti...