Empat

1.3K 122 13
                                    


Begitu sampai dikamar rawat Fairy, Dokter serta suster gegas memeriksa kondisinya yang mereka dapati masih dalam keadaan kejang, mengabaikan seruan panik Anderson yang menuntut untuk  bertindak cepat dan terbaik apapun itu demi keselamatan putrinya

Tidak lama berselang, keadaan semakin ramai dan menegangkan dengan kedatangan para keluarga serta para sahabat Fairy, mereka memaksa untuk menerobos masuk untuk memastikan kondisi Fairy, tapi berhasil dihentikan oleh Anderson yang ingin dokter lebih fokus untuk menangani kondisi Fairy.

"Tetap disini jangan mencoba untuk merusuh dan mengganggu konsentrasi dokter dalam menangani Fairy." titah Anderson tegas, yang disetujui oleh semua orang.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Kavian menuntut penjelasan, bukan ini yang ia harapkan dihari yang seharusnya menjadi harapan baik baginya dan bagi semua orang, tapi kenapa takdir seolah menolak semua harapan mereka, dengan menjadikan kondisi Fairy menjadi seperti sekarang. Dari luar pintu yang terbuka ia menatap nanar dan khawatir Fairy yang tengah ditangani oleh dokter.

"Kau kuat sayang, teruslah bertahan, jika kau masih membutuhkan sedikit waktu lagi, tidak apa-apa aku akan setia menunggu mu, selama apapun itu,tapi aku mohon jangan pernah mencoba untuk menyerah dan pergi meninggalkan aku sendiri." Batin Kavian sedih serta sesak rasanya, bahkan tubuhnya ikut gemetar karena takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada kekasih hatinya, membayangkan saja rasanya ia tak pernah sanggup, apa lagi jika ia harus di hadapkan dengan kenyataan, entah lah akan seterpuruk apa lagi dirinya.

"Entahlah, semula semua nya baik-baik saja, sebelum tiba-tiba Fairy mengalami kejang, aku yang panik segera memanggil dokter untuk segera memeriksa keadaan nya." jelas Anderson pada mereka. "Memang keputusan benar aku tidak ikut dalam acara pesta itu,dan lebih memilih menjaga Fairy, entah apa yang akan terjadi saat ini jika tidak ada orang yang menyadari saat kondisi Fairy yang tiba-tiba kejang tadi." lanjut Anderson mensyukuri hadirnya diri nya yang lebih memilih menjaga putrinya hingga keadaan Fairy bisa cepat ditangani.

"Ya, kami pun mensyukuri hal itu." sahut Kakek Lewix tidak memungkiri perkataan Anderson.

"Oh tuhan cobaan apa lagi ini, aku harap semua akan baik-baik saja, cucu ku malang harus berapa lama lagi ia harus tersiksa dengan kondisi yang seperti ini." lirih nenek Laura sedih meratapi nasib malang cucunya yang tak pernah berkesudahan sedari dulu hingga sekarang tak pernah hentinya masalah menimpa dirinya.

"Kita doakan yang terbaik buat Fairy nek, jangan bersedih coba lah untuk tetap kuat kita semua disini sama rapuhnya hanya menunggu satu kabar saja yang akan dokter sampaikan kelak untuk menentukan bagaimana keadaan kita selanjutnya setelah mendengar apa yang akan dokter sampaikan mengenai kondisi Fairy." ucap Melvin menenangkan nenek nya, untuk tidak memancing suasana yang sudah tegang dan penuh kecemasan menjadi semakin tidak menentu karena tangisan sedih nya yang tak bisa ia kendalikan.

"Ya, maaf nenek hanya takut dengan keadaan ini." ucap nenek Laura,mencoba untuk menegarkan diri benar kata cucu nya suasana yang sudah kacau jangan semakin ia tambah dengan tangisannya yang akan semakin memperburuk suasana.

"Sama kami semua juga takut nek, tapi teruslah berfikir positif, maka semoga hasilnya juga akan baik-baik saja." sahut Leander ikut menimpali, dengan nada tercekat berkat usahanya mencoba menahan tangis yang sekuat tenaga ia tahan agar tidak lepas kendali.

"Fairy, kuat aku yakin itu." sahut Rionel lirih, air matanya telah menetes membasahi pipi, walau tidak ada isakan tangis yang terdengar, tapi siapapun tau bahwa ia telah berusaha untuk menahannya, agar tidak kelepasan meraung dengan tangisannya.

Anderson sendiri telah terduduk lemas menunduk frustasi memikirkan kondisi putrinya. "Rebecca tolong jangan kau bawa putri kita lebih dulu ikut bersama mu, biarkan aku merawat dan membahagiakan nya terlebih dahulu, akan aku berikan seluruh dunia untuk nya, aku mohon jangan pernah berfikir untuk membawanya bersama mu." Batin Anderson berharap, dirinya hampir gila rasanya memikirkan kemungkinan buruk yang mungkin saja akan terjadi, bagaimana tidak selama tiga tahun tidak pernah ada perkembangan serta reaksi apapun mengenai kondisi Fairy, tapi tiba-tiba tadi Fairy yang semula masih tertidur tenang seperti biasanya tiba-tiba mengalami kejang yang membuat jantung nya seakan berhenti berdetak saking paniknya.

Setengah jam dalam penantian yang menegangkan yang diliputi kecemasan pada diri setiap orang, dokter yang menangani Fairy akhirnya selesai dengan tugasnya dan segera saja ia di buru dengan berbagai pertanyaan dari semua pihak sesaat setelah ia keluar dari dalam sekat ruang kaca tempat Fairy dirawat.

"Bagaimana dok? Kondisi putri saya dia baik-baik saja kan?"

"Apa cucu ku baik-baik saja?"

"Bagaimana keadaan Fairy dok?"

"Adik ku dia baik-baik saja kan?"

"Fairy selamat kan dok?"

"Apa ada hal serius yang terjadi?"

"Ehem...." dehem dokter menghentikan rentetan pertanyaan mereka. " Biar saya jelaskan lebih dulu mengenai kondisi pasien." ujar dokter yang seketika menjadi fokus utama orang-orang itu yang sangat penasaran akan hasil dari pemeriksaan kondisi Fairy yang akan ia sampaikan. " Suatu keajaiban setelah sekian lama, akhirnya kondisi pasien mengalami kemajuan, kini pasien telah berhasil melewati masa kritisnya tinggal menunggu beberapa saat saja sampai pasien kembali sadar." ujar dokter menjelaskan dengan detail mengenai kondisi Fairy.

Seketika raut wajah orang-orang yang semula tegang menjadi berbagai ekspresi, ada yang tidak menyangka, terharu, senang dan tidak percaya semua bagai mimpi bagi mereka , setelah menunggu sekian lama akhirnya takdir berpihak pada mereka saat yang mereka nantika sejak lama akhirnya terwujud. Rasa syukur tak pernah habis mereka ucapkan pada sang maha kuasa, berkat izin nya semua bisa terjadi hal yang tidak mungkin sekali pun.

"Benarkah dok? Kau tidak berbohong kan?" tanya Anderson masih belum yakin takut ini hanya halusinasi nya saja.

"Benar tuan, semua yang saya katakan adalah kebenaran, hanya menunggu beberapa saat saja sampai pasien kembali sadar, dan pemeriksaan lanjutan akan kembali dilakukan, untuk memastikan kondisi pasien benar-benar stabil dan tidak terdapat efek samping pasca kecelakaan yang ia alami, terlebih bagian kepalanya yang berdampak paling parah saat kecelakaan itu terjadi." jelas dokter kembali menerangkan bahwa mungkin saja masih akan ada kabar buruk yang akan terjadi mengingat kecelakaan yang dialami pasien sangat parah saat itu.

"Maksud dokter Fairy mungkin saja mengalami amnesia saat sadar nanti?" tanya Kavian memastikan.

"Ya, bisa saja terjadi, kita akan tahu hasilnya saat pasien telah sadar nanti." terang dokter menjelaskan.

Semua orang yang semula berbahagia dengan berita yang dokter sampaikan sebelumnya kembali dijatuhkan dengan perkataan dokter selanjutnya, kemungkinan yang akan terjadi, membuat mereka cemas dan takut hal buruk akan terjadi, sesuai perkataan dokter mungkin saja akan ada efek samping pasca kecelakaan itu, seperti amnesia, membayangkan Fairy akan melupakan mereka adalah suatu berita buruk bagi mereka yang harus kembali mengulang segala nya sedari awal, tapi lebih dari itu mereka tetap bersyukur bahwa Fairy kembali sadar dan berkumpul kembali bersama mereka, suatu hal yang telah mereka nantika sejak lama.


Hai aku kembali lagi

Maaf jika part kali ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian ya

Makasih buat yang udah baca dan vote cerita ini ya

Bay..bay..

24 mai 202⁴

KaviryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang