tiga

1.8K 151 79
                                    

"kamu kenapa Onel?" tanya Ares heran baru saja sahabat nya itu tertawa sambil asik sendiri dengan ponselnya eh tiba-tiba malah melow, menangis tanpa suara hanya air mata yang mengalir tanda bahwa ia tengah menangis.

"Hiks, aku tiba-tiba ingat Ai Res, sedih banget sama keadaan dia yang sekarang, aku rindu banget sama dia dan  saat-saat dulu waktu keadaan masih baik-baik aja " ujar Rionel mengutarakan isi hatinya, ini adalah momen yang kesekian kalinya ia akan tiba-tiba menangis bila teringat akan kebersamaan nya dengan sahabatnya Fairy.

"Sama Onel, aku juga kadang suka sedih kalo keinget Ai, tidak dapat di ungkapkan seberapa besar rindu ini jika di ungkapkan dengan kata-kata, kita berdoa aja yang terbaik buat dia ya, semoga Ai lekas sadar dan berkumpul kembali bersama kita.

"Kita ke mansion Fairy yuk Res, jenguk Fairy, udah dua hari aku gak ada lihat dia." ajak Rionel pada Ares, memang semenjak dinyatakan koma pihak keluarga memutuskan untuk merawat Fairy dirumah dengan peralatan lengkap agar Fairy aman dari musuh keluarga mereka yang mungkin saja memanfaatkan keadaan Fairy untuk menjatuhkan dan membalas dendam pada keluarga mereka, mengingat mereka adalah keluarga ternama dan cukup berkuasa tentunya tidak sedikit orang yang benci dan iri kepada mereka dan akan melakukan apa saja untuk kepentingan masing-masing.

"Ayuk lah, aku juga udah kangen banget sama Ai." setuju Ares atas ajakan Rionel. "Kita ajak Kavian juga gak ni?" tanya Ares lagi.

"Gak perlu paling tu anak udah nongkrong duluan disana, kayak biasanya." jawab Rionel malas, Kavian itu benar-benar telah mengabaikan ia dan Ares, Kavian hanya fokus pada pekerjaan dan Fairy kekasih hatinya.

"Udah lah Onel jangan kesal, kan emang udah dari dulunya kita jadi nomor kesekian kalo di sanding kan dengan Ai." ujar Ares sudah biasa dia tu gak heran lagi.

____________

"Kan bener res yang aku bilang, tu si Kavian udah nongkrong duluan disini." sindir Rionel pada Kavian yang acuh akan kehadiran mereka.

"Jangan berisik." seru Bintang melotot garang pada Rionel yang datang -datang langsung berulah. Mereka semua memang sedang berkumpul di kamar rawat Fairy tentunya ada batasan dinding kaca yang sengaja dibuat untuk memisahkan mereka dengan Fairy untuk menghindari bakteri yang mungkin saja bisa mempengaruhi kesehatan Fairy.

"Mana ada, aku kan cuma ngomong, bang." sahut Rionel tidak terima disalahkan.

"Sama aja, dimana ada kamu,pasti ribut gak pernah bisa diam anaknya suka nyinyir kayak ibu-ibu tukang ghibah." sahut Langit ikut menyudutkan Rionel membuat tampang Rionel semakin kesal karena merasa disudutkan.

"Ya,ya bully aja aku terus, aku ngomong aja salah di mata kalian." sungut Rionel kesal.

"Sabar Onel, udah takdirnya kamu mungkin, haha. . ." tawa Ares mengejek Rionel, yang mendapatkan delikan kesal dari Rionel.

"Lima hari lagi Ai ulang tahun yang ke 20 tahun." ucap Kavian tiba-tiba, mengalihkan atensi semua orang menjadi menatap tertarik padanya.

"Ya tiga tahun masa muda Fairy harus   terenggut karena kondisi nya." sahut Lexian lirih.

"Setidaknya kita masih punya harapan." sahut Anderson, yang tetap bersyukur dengan kondisi putrinya walaupun ia sendiri selalu merasakan sesak setiap kali melihatnya.

"Ya aku juga mensyukuri itu semua, aku berencana akan merayakan lagi ulang tahun Fairy tahun ini seperti biasanya." ucap Kavian mengutarakan keinginannya.

"Kau yakin? Apa kau akan kuat, saat waktu nya tiba nanti kau pasti akan menangis tergugu seperti tahun -tahun sebelum nya." sahut Ares tidak yakin dengan keputusan Kavian yang masih ingin merayakan pesta yang berakhir tangis kesedihan dan kerinduan pada sosok Fairy yang tidak bisa menghadiri acara ulang tahunnya sendiri.

"Aku akan berusaha, aku hanya berharap semoga di tahun ini ia akan kembali sadar, seperti harapan kita semua." ucap Kavian penuh harap.

"Aku setuju, aku juga akan ikut andil dalam menyiapkan pesta itu." sahut Anderson ikut menyetujui usulan Kavian, ia juga sama berharap nya untuk kesadaran Fairy.

"Aku sendiri juga sebenarnya sanggup, tapi tidak masalah jika ingin ikut andil, agar tambah meriah pesta nya dan semoga saja usaha kita kali ini membuahkan hasil." ujar Kavian.

"Kakek juga akan ikut andil kalau begitu." sahut kakek Lewix tidak mau kalah.

"Kita semua saja bersama-sama menyiapkan pesta itu, dengan harapan bersama dan keinginan bersama siapa tau harapan kita semua terkabul kan." sahut nenek Laura memberikan usulan yang disetujui oleh semua orang.

_______________

Acara pesta besar untuk merayakan hari ulang tahun Fairy telah siap dan akan dilakukan malam nanti tepat pukul 12:00 malam tepat, hanya kedua keluarga besar dan para sahabat, tidak melibatkan orang lain karena hanya akan menjadi omongan dan cemoohan orang-orang yang menganggap aksi mereka sebagai hal yang tidak berguna dan sia-sia, tapi tidak untuk orang-orang terdekat Fairy bagi mereka ini semua adalah bentuk kasih sayang mereka serta harapan mereka, berharap Fairy akan segera sadar dan ikut merayakan ulang tahun nya sendiri yang telah disiapkan oleh mereka.

"Semua sudah siap?"

"Sudah, Fairy bahkan sudah didandani secantik mungkin, dia terlihat seperti putri, lebih tepatnya putri tidur." lirih nenek Laura sendu diakhir kalimat nya.

"Ya, putri ku memang selalu cantik, mau seperti apapun kondisinya." sahut Anderson tersenyum membayangkan rupa putrinya yang sangat cantik persis seperti mendiang istrinya.

Waktu yang dinantikan telah tiba, acara pesta tanpa pemeran utama akan segera dilakukan, semua orang memaksakan diri menampilkan raut wajah bersuka cita, walau di hati mereka semua menangis, menjerit merasakan sesak di hati.

Ditengah ruangan, semua orang berkumpul mengelilingi kue ulang tahun yang sangat besar yang sengaja di persiapkan untuk hari spesial ini, mereka berdiri mengelilingi kue sambil saling bergandengan tangan dan sama-sama mengucapkan harapan yang sama dari hati mereka dengan tulus.

"SEMOGA TAHUN INI HARAPAN KITA SEMUA TERKABUL KAN." ucap semua orang serempak mengungkapkan harapan mereka semua, setelah nya secara bersamaan mereka meniup lilin ulang tahun diatas kue besar itu, disertai air mata merah yang mengalir tanpa diminta, karena sesungguhnya hati mereka tak dapat berbohong bahwa mereka sebenarnya sangat bersedih, dengan keadaan yang terjadi.

Sedangkan dikamar rawat Fairy, dengan Anderson yang setia menemani sang putri, sesuatu telah terjadi, Fairy tiba-tiba mengalami kejang yang membuat Anderson seketika panik, akan kondisi sang putri.

Segera Anderson memencet tombol tanda darurat yang terhubung langsung pada Dokter yang menangani Fairy selama ini, Dokter khusus yang disediakan dan tinggal di mansion yang sama dengan mereka untuk berjaga-jaga hal seperti ini terjadi, dan agar bisa cepat tanggap menangani nya.

Melihat dokter serta suster yang tiba -tiba datang dan terlihat terburu-buru menuju kamar tempat Fairy dirawat, membuat semua orang -orang yang berada di pesta heran beserta panik,  takut sesuatu yang buruk telah terjadi, gegas mereka semua berlari menyusul untuk memastikan keadaan.

Maaf jika part kali ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian ya

Makasih buat yang udah baca dan vote cerita ini ya

Bay..bay..

21 mai 202⁴



KaviryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang